Prediksi Daerah Genangan Tsunami Berbasis Sistem Informasi Geografis di Teluk Rajegwesi, Banyuwangi

Putra, Muhammad Rizky (2018) Prediksi Daerah Genangan Tsunami Berbasis Sistem Informasi Geografis di Teluk Rajegwesi, Banyuwangi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bencana tsunami adalah suatu gelombang dengan kelajuan besar dan bergerak cepat yang menyebabkan kerugian baik kerugian harta benda maupun korban jiwa. Salah satu wilayah yang termasuk dalam daerah rawan tsunami adalah Kabupaten Banyuwangi. Berdasarkan sejarahnya wilayah Desa Sarongan pernah terjadi Tsunami pada 3 Juni 1994, gelombang ini terjadi diakibatkan gempa tektonik 7,5 SR yang terjadi di lempeng Indo-Australia di Selatan Pulau Jawa. Kajian faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kerusakan akibat tsunami menjadi penting bagi upaya minimalisasi kerusakan yang timbul. Sebelum melakukan kegiatan mitigasi, diperlukan suatu pendekatan ilmiah terhadap potensi bahaya tsunami yang dapat terjadi di sekitar Banyuwangi. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai daerah genangan bencana tsunami di dusun Rajegwesi, Banyuwangi untuk mengidentifikasi dan menganalisis daerah bahaya genangan tsunami berdasarkan analisis menggunakan sistem informasi geografis. Penelitian ini menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk memodelkan daerah yang rawan terjadinya tsunami. Metode yang digunakan adalah pemodelan variasi runup tsunami berdasarkan ketinggian gelombang dari garis pantai, kemiringan lereng, dan koefisien kekasaran permukaan. Parameter topografi berupa elevasi dan slope menggunakan DEM ASTER 30 m, garis pantai menggunakan peta rupa bumi Indonesia, sedangkan koefisien permukaan lahan yang dihasilkan dengan klasifikasi menggunakan Citra Landsat-8 tahun 2017. Dalam pemodelan bahaya tsunami ini skenario yang digunakan untuk runup tsunami yaitu 3 meter, 7 meter, dan 14 meter. Berdasarkan hasil penelitian ini luas elevasi maksimum dan minimum Desa Sarongan berdasarkan kelas kerentanan yaitu sangat rendah (>20 m) seluas 1.666,8 ha dan sangat tinggi (<5 m) seluas 14,5 ha. Nilai maksimum kemiringan desa Sarongan adalah 0,99 radian dan nilai minimumnya adalah 0 radian. Penggunaan lahan maksimum yaitu pada hutan seluas 6.934,5 ha dan lahan minimum yaitu pada badan air seluas 87,2 ha. Untuk model runup 14 meter diperoleh genangan seluas 449,6 ha, dengan luas dampak tertinggi pada lahan pertanian seluas 121,9 ha dan luas dampak terendah pada perkebunan seluas 43,3 ha. Untuk model runup 7 meter diperoleh genangan seluas 148,6.ha, dengan luas dampak tertinggi pada badan air seluas 48,8 ha dan luas dampak terendah pada hutan seluas 13,7 ha. Untuk model runup 3 meter diperoleh genangan seluas 70,1 ha, dengan luas dampak tertinggi pada lahan badan air seluas 39,1 ha dan luas dampak terendah pada perkebunan seluas 1,3 ha.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2018/844/051811439
Uncontrolled Keywords: Tsunami, Genangan, Sistem Informasi Geografis
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.46 Oceanography and submarine geology > 551.463 Waves > 551.463 7 Tsunamis
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 28 Jun 2019 01:50
Last Modified: 28 Jun 2019 01:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/164975
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item