Pengembangan Desa Wisata Melalui Community Entrepreneurship (Studi Di Desa Genilangit Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan)

Herliana, Devi Astari (2018) Pengembangan Desa Wisata Melalui Community Entrepreneurship (Studi Di Desa Genilangit Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitan ini membahas pengembangan Desa Wisata Genilangit Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan. Berawal dari potensi lokal berupa alam dan perbukitan yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Mendorong pemuda desa atau karang taruna menjadikan lahan perhutani dijadikan lokasi wisata dengan melakukan kontrak kerjasama antara perhutani KPH Lawu dengan Karang Taruna “Giri Putra Bhakti”. Pengembangan dilakukan dengan swadaya penduduk asli desa dengan menggunakan asas kekeluargaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengembangan Desa Wisata Genilangit mulai dari proses awal berdiri, sejarah yang mempengaruhi hingga proses perkembangan sampai masa kini. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Teori yang digunakan oleh penulis community entrepreneurship oleh Michael Fortunato dan Thodore Alter yang mendasari bagaimana pengembangan Desa Wisata. Hasil penelitian ini mengatakan bahwa, Pertama, budaya gotong royong sudah menjadi ciri khas dari penduduk desa mempengaruhi perkembangan seperti budaya seribu tumpeng yang melambangkan kebersamaan dalam membangun desa. Kedua,mitos masyarakat masih percaya adanya mitos yang berkembang dan beberapa tetap menghargai keberadaan mitos tersebut. Mitos dari penduduk Genilangit yaitu seorang pemimpin haruslah keturunan leluhur asli Genilangit jika bukan berasal dari anak cucu leluhur maka akan mendapat musibah. Ketiga, sejarah sebelum adanya Desa Wisata Genilangit, terdapat Taman wisata Bedengan yang dikelola oleh Perhutani namun gagal kegagalan dalam mengembangkan usaha lokal ini dijadikan sebagai pembelajaran untuk kedepan. Keempat, institusi peran pemerintah desa cukup memfasilitasi seperti studi banding dengan Desa Wisata yang telah maju dan sarana menuju lokasi, namun dari pemerintah daerah belum terlihat. Kelima, kebijakan dimana kebijakan belum adanya payung hukum berupa Peraturan Desa, hanya menggunakan lisan dalam aturan yang dilakukan. Keenam kepemimpinan, pemimpin yang berasal dari leluhur asli Desa Genilangit dan memiliki kreativitas yang tinggi. Pengembangan Desa Wisata Genilangit dikaji menggunakan 6 indikator tersebut setiap indikator mempunyai perannya dalam pengembangan.

English Abstract

This research discusses the development of the Genilangit Tourism Village, Poncol District, Magetan Regency. Starting from the local potential in the form of nature and hills that have not been utilized optimally. Encouraging village youth or corals to make Perhutani land a tourist site by contracting cooperation between Perhutani KPH Lawu and Karang Taruna "Giri Putra Bhakti". The development is carried out by self-help of the village's natives by using family principles. The purpose of this research is to find out the development of Genilangit Tourism Village starting from the initial process of standing, history that affects the process of development to the present. This study uses descriptive qualitative research. The theory used by the authors of community entrepreneurship by Michael Fortunato and Thodore Alter which underlies how the development of Tourism Village. The results of this study say that, First, the mutual cooperation culture has become a characteristic of the villagers influencing the development of a thousand tumpeng culture that symbolizes togetherness in building a village. Second, the myths of the people still believe in a growing myth and, and some appreciate the existence of these myths, the myth of the Genilangit population is that a leader must be descended from a native Genilangit ancestor if it is not from the ancestors' descendants, it will be a disaster Third, history prior to the existence of the Genilangit tourism village, there is a Bedside Tourism Park managed by Perhutani but failing to develop local businesses is used as learning for the future. Fourth, the institution of the role of the village government is sufficient to facilitate the comparative study with advanced tourism villages and facilities to get to the location, but not yet seen from the local government. ifth, the policy where the policy of the absence of a legal umbrella in the form of village regullations, only uses oral rules. The six leaders, leaders who come from the original ancestors of the Genilangit Village and have high creativity. The development of the Genilangit Tourism Village was studied using these 6 indicators, each indicator had a role in development

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIS/2018/1119/051901565
Uncontrolled Keywords: Desa Wisata, pengembangan, komunitasTourism Village, development, community..
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.4 Secondary industries and services > 338.47 Services and specific products > 338.479 1 Services and specific products (Geography and travel)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pemerintahan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 27 Jun 2019 02:35
Last Modified: 25 Oct 2021 04:05
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/164927
[thumbnail of Devi Astari Herliana.pdf]
Preview
Text
Devi Astari Herliana.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item