Maulana, Adif Dja’far (2018) Wacana Punk Muslim pada Sub Chaos Zine sebagai Diskursus Baru Punk di Indonesia (Analisis Wacana Kritis Teun A. Van Dijk pada Sub Chaos Zine). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penggunaan zine sebagai media alternatif sangat populer di kalangan underground. Punk Muslim adalah komunitas yang berfokus untuk mendakwahkan dan mengajarkan nilai-nilai Islam di kalangan underground untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari. Punk Muslim juga menggunakan zine untuk mengenalkan pemikiran mereka dan juga menyuarakan perlawanan terhadap sub budaya punk yang dianggap mereka buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana wacana punk muslim dalam Sub Chaos Zine dibentuk sebagai pengganti dari budaya punk yang sebelumnya sudah lama ada. Menggunakan metode analisis teks wacana kritis milik Teun A. Van Dijk, penelitian ini membongkar bagaimana wacana-wacana punk dibentuk dalam zine ini dan bagaimana Punk Muslim sebagai sub budaya baru memosisikan diri di kalangan underground. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Sub Chaos Zine membentuk konsep Punk Muslim di tengah area underground dengan melakukan tandingan terhadap konsep punk yang sudah lama dikenal. Punk muslim menjadi subkultur yang ada dalam subkultur punk, yang menolak adanya hegemoni ideologi anarkisme dalam punk untuk diganti dengan syariat agama Islam. Istilah ‘punk’ dalam punk muslim pun sebenarnya digunakan hanya sebagai alat untuk mengajak punk untuk mengenal Islam. Istilah ini menjadi jembatan dari gaya hidup punk untuk menjadi seorang muslim seutuhnya (kaffah). Penggunaan istilah punk sebagai ‘jembatan’ ini, juga hanya digunakan untuk sementara yang jika suatu saat nanti istilah punk sudah tidak diperlukan maka istilah punk itu dihapuskan dan hanya menggunakan sebutan “muslim” saja.
English Abstract
The use of zines as alternative media is very popular among the underground scene. Punk Muslim is a community that speaks to preach and teach Islamic values among the underground to be applied in everyday life. Punk Muslim also use zines to introduce their thoughts and voice attitudes towards the sub culture punk which they considering bad. This study aims to reveal how the discourse of Punk Muslim in Sub Chaos Zine serves as learning from punk culture that had long existed. Using the method of analyzing the critical discourse of Teun A. Van Dijk, this study uncovers how punk discourses form in this zine and how Punk Muslim as a new subculture positions itself in the underground circles. The results of this study indicate that Sub Chaos Zine formed the Punk Muslim concept in the middle of the underground scene by making a counter to the conventional punk. Punk Muslim become a subculture inside punk subculture, which rejected the hegemony of anarchist ideology to be replaced with Islamic religious law. The term "punk" in Muslim punk is actually used only as a tool to preach (da’wah) punk community to get to know Islam. This term is a bridge to the punk lifestyle to become a complete Muslim (kaffah). The use of the term punk as 'bridge' is also only used temporarily which if someday punk terms are not needed then the term punk is abolished and only uses the term 'Muslim'.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIS/2018/1114/051901560 |
Uncontrolled Keywords: | Punk, Zine, Cultural StudPunk, Zine, Cultural Studies, Critical Discourse, Van Dijk.ies, Analisis Wacana, Van Dijk. |
Subjects: | 200 Religion > 297 Islam, Babism, Bahai Faith |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 21 Oct 2019 07:18 |
Last Modified: | 11 Jan 2021 05:37 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/164915 |
Actions (login required)
View Item |