Analisis Kelayakan Pengembangan Ekowisata Mangrove Desa Sebong Lagoi, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.

Sandria, Ardi (2018) Analisis Kelayakan Pengembangan Ekowisata Mangrove Desa Sebong Lagoi, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ekowisata merupakan perjalanan wisata ke suatu lingkungan baik alam yang alami maupun buatan serta budaya yang ada yang bersifat informatif dan partisipatif yang bertujuan untuk menjamin kelestarian alam dan sosial-budaya. Salah satu bentuk ekowisata yang dapat melestarikan lingkungan yakni dengan ekowisata mangrove. Mangrove sangat potensial bagi pengembangan ekowisata karena kondisi mangrove yang sangat unik serta model wilayah yang dapat dikembangkan sebagai sarana wisata dengan tetap menjaga keaslian hutan serta organisme yang hidup di kawasan mangrove. Untuk mewujudkan pengembangan tersebut maka perlu dilakukan identifikasi potensi ekologi, sosial ekonomi dan sarana penunjang di kawasan ekowisata mangrove Desa Sebong Lagoi menggunakan analisis kelayakan oleh Tuwo (2011), dan perumusan arahan pepengembangan ekowisata mangrove yang mandiri dan bertanggung jawab. Pengambilan data sendiri dilakukan secara primer dan sekunder yang kemudian dianalisis dengan beberapa metode di antaranya Identifikasi Mangrove, Fauna, Analisis Daya Dukung Kawasan, Analisis Kelayakan Pengembangan dan Analisis SWOT (Strength, Weak, Opportunity, Thread). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Kondisi ekologi yang ada dikawasan ekowisata masuk dalam kategori baik berdasarkan standar kelayakan Tuwo(2011), hal ini dapat dilihat dari kondisi kerapatan, biogeofisik, keanekaragaman, dan keunikan yang ada dengan nilai 80,14. Kondisi sosial ekonomi masyarakat masuk dalam kategori baik dengan nilai 73,45, yang merupakan penilaian dari penerimaan masyarakat, kesadaran pentingnya pendidikan, kesadaran kesehatan lingkungan, keamanan, budaya dan lapangan pekerjaan. Untuk kondisi sarana penunjang masuk dalam kategori baik dengan nilai 69,57 yang merupakan penilaian dari sarana dan prasarana ekowisata, air bersih dan sanitasi lingkungan, namun perlu adanya perbaikan aksesibilitas dan kelistrikan. Kelayakan untuk pengembangan ekowisata yang ada masuk dalam kategori baik atau layak untuk dikembangkan dengan nilai 76,467. Hal ini merupakan hasil penilaian terhadap tiga kategori, yaitu ekologi, ekonomi dan sarana pendukung berdasarkan standar kelayakan pengembangan ekowisata mangrove oleh Tuwo(2011).

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2018/541/051806259
Uncontrolled Keywords: -Ekowisata Mangrove
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.4 Secondary industries and services > 338.47 Services and specific products > 338.479 1 Services and specific products (Geography and travel)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 14 Jun 2019 01:45
Last Modified: 14 Jun 2019 01:45
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/164600
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item