Ninditasari, Belinda (2018) Strategi Pemberdayaan Tenaga Kerja Perempuan Pada Daerah Tertinggal Dengan Metode Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) (Studi Kasus Di Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo, Jember). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Desa tertinggal merupakan desa yang masyarakatnya serta wilayah tersebut relatif kurang berkembang dibandingkan desa lain. Sebanyak 24,18% mata pencaharian masyarakat di desa Andongrejo adalah di sektor pertanian. Pemberdayaan masyarakat merupakan proses pembangunan sumber daya manusia dalam bentuk penggalian kemampuan pribadi, kreatifitas, kompetensi, pengetahuan serta tindakan yang menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tenaga kerja (manpower) adalah penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melaksanakan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Kontribusi perempuan di desa Andongrejo 30% bekerja dirumah seperti melakukan pekerjaan rumah dan membuka toko ataupun warung. Permasalahan lain yang dihadapi adalah produktivitas perempuan yang masih rendah sehingga berdampak pada kesejahteraan, dan tingkat perekonomian. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah menentukan strategi pemberdayaan tenaga kerja perempuan di daerah Andongrejo. Salah satu metode yang digunakan dalam penentuan strategi pemberdayaan tenaga kerja perempuan adalah Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). QSPM digunakan untuk menentukan strategi yang akan dijadikan prioritas dalam pemilihan alternatif strategi yang telah direkomendasikan melalui matriks SWOT. Faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah manusia, sosial dan fisik. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat bantu dalam pengumpulan data serta menggukanan responden pakar. Responden yang dipilih yaitu sekertaris desa Andongrejo, sekertaris PKK dan ketua karangtaruna. xii Penelitian ini menghasilkan faktor internal kekuatan yang paling tinggi adalah interaksi antarsesama tenaga kerja perempuan yang baik dan kelemahan tertinggi adalah rendahnya akses teknologi informasi, sementara faktor eksternal peluang yang paling tinggi adalah bertambahnya pendapatan masyarakat dan ancaman ttertinggi berada pada tenaga kerja dari daerah lain yang lebih terampil. Berdasarkan matriks IE desa Andongrejo berada pada kuadran V yang menunjukan strategi yang tepat untuk diterapkan menggunakan hold and maintain seperti mengkombinasi empon instan yang ada serta memasarkan produknya melalui internet, membuat leaflet dan mengikuti pameran produk lokal. Pada analisis hasil perhitungan QSPM prioritas strategi didapatkan startegi utama yang dapat diterapkan adalah pelatihan pengembangan produk dan kelembagaan.
English Abstract
Disaventaged villages are villages whose communities and areas are relatively less developed than other villages. A total of 24.18% of the people's livelihood in Andongrejo village is in the agricultural sector. Community empowerment is a process of human resource development in the form of digging personal ability, creativity, competence, knowledge and actions that become better than before. Manpower is working resident who is looking for a job, and who carries out other activities such as schooling and housekeeping. Contribution of women in Andongrejo village 30% work at home like doing housekeeper and open shop. Another problem faced is the low productivity of women that affects the welfare, and the level of the economy. The main objective of this research is to determine women empowerment strategy in Andongrejo area. One of the methods used in determining women empowerment strategy is Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). QSPM is used to determine the strategy that will be prioritized in the selection of recommended alternative strategies through the SWOT matrix. Factors used in this study are human, social and physical. This study uses questionnaires as a tool in collecting data and using expert respondents. Respondents selected are the secretary of Andongrejo village, PKK secretary and leader of Karangtaruna. This study produces the highest internal strength factor is the interaction between the good female workers and the highest weakness is the low access of information technology, while the external factor of the highest opportunity is the increase of public income and the highest threat is in the workforce from other areas which are more skilled . Based on the IE matrix the Andongrejo village is in quadrant V that shows xiv the right strategy to apply using hold and maintain such as combining existing instant herbs and marketing its products through the internet, making leaflets and following local product exhibitions. In the calculation of QSPM, the priority of strategy is product development and institutional training.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2018/291/051807927 |
Uncontrolled Keywords: | Strategi, Pemberdayaan, Tenaga Kerja Perempuan,/ Strategy, Empowerment, Female Labor |
Subjects: | 300 Social sciences > 305 Groups of people > 305.4 Women |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 28 Jun 2019 01:31 |
Last Modified: | 23 Nov 2021 02:21 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/164565 |
Text
Belinda Ninditasari.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |