Strategi Pengelolaan Clungup Mangrove Conservation (CMC) Berdasarkan Hasil Relasi Kelembagaan Di Pantai Clungup Dusun Sendang Biru Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang Jawa Timur

Mardianto, Fitrah (2018) Strategi Pengelolaan Clungup Mangrove Conservation (CMC) Berdasarkan Hasil Relasi Kelembagaan Di Pantai Clungup Dusun Sendang Biru Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, wilayah pesisir adalah daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut. Wilayah pesisir Indonesia merupakan pusat keanekaragaman hayati yang luar biasa, setidaknya sekitar 30 % total luas hutan mangrove dunia dan 18 % total luas terumbu karang dunia terdapat di Indonesia dan lebih dari 60 % atau sekitar 140 juta penduduk Indonesia bertempat tinggal dalam radius 50 kilometer dari garis pantai (DKP, 2002). Kawasan Pantai Clungup terletak di wilayah kabupaten Malang, tepatnya ada di daerah konservasi Sendang Biru, Desa Tambakrejo. Pantai ini sangat asri karena jarang dikunjungi wisatawan sehingga suasananya masih sangat bersih dan indah. Hamparan pasir putih yang sangat luas akan Anda temui di sini, apalagi jika air pantai dalam keadaan surut. Akan terlihat hamparan pasir putih tak kurang dari setengah kilometer. Pantai ini cukup terlindungi oleh perbukitan dan banyak kebun penduduk. Tidak ada sampah yang berserakan, hanya saja terdapat serpihan kayu- kayu yang terbawa ombak terdampar di beberapa bagian pantai. Tetapi hal itu tidak mengurangi keindahan Pantai Clungup. Sudah ada beberapa tempat sampah terbuat dari anyaman bambu berjejer di sepanjang pantai. Ombak di Pantai Clungup cukup tenang sampai jarak sekitar 500 m karena pantai dilindungi beberapa pulau kecil di lepas pantai. Terkadang ombak cukup deras menyapu tepian pantai. Kedalaman pantai cukup dangkal, sehingga bisa untuk berenang di sepanjang tepian pantai. Tetapi Anda harus tetap berhati-hati karena di dasar pantai banyak batu dan karang yang tentunya cukup tajam. Pada saat sore hari seringkali ditemui ubur-ubur kecil yang terdampar di tepi pantai. Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini anatara lain adalah untuk mendeskripsikan Sejarah perkembangan Clungup Mangrove Conservation mulai awal hingga sekarang, Kelembagaan dan pengelolaan Clungup Mangrove Conservation Strategi pengelolaan pada Clungup Mangrove Conservation berdasarkan hasil analisis relasi kelembagaan untuk pengelolaan selanjutnya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus karena dalam penelitian ini terfokus pada Clungup Mangrove Conservation saja. Jenis data yang di kumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data Sekunder. Sumber data primer yang di kumpulkan dalam peneliti ini meliputi hasil wawancara dengan Masyarakat sekitar lokasi Clungup Mangrove Conservation atau masyarakat sekitar pantai Clungup, Wisatawan yang sedang berwisata di sekitar pantai Clungup, Organisasi-organisasi yang terkait dengan Clungup Mangrove Conservation, Para pemuka masyarakat yang terkait dengan Clungup Mangrove Conservation. Adapun data sekunder yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah Keadaan umum Clungup Mangrove Conservation, Keadaan geografis wilayah, Keadaan penduduk, Keadaan potensi wilayah. Berdasarkan hasil penelitian di lapang tentang Strategi Pengelolaan Clungup Mangrove Conservation (CMC) Berdasarkan Hasil Relasi Kelembagaan Di Pantai Clungup Dusun Sendang Biru Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang Jawa Timur dapat diambil kesimpulan bahwa Berawal dari permasalahan pokok yang dihadapi masyarakat pesisir mulai dari masalah sosial dan ekonomi masyarakat perikanan pantai serta, berkurangkanya sumberdaya di sekitar pantai merupakan alasan terbentuknya Yayasan Bhakti Alam Sendangbiru di kawasan Fish sanctuary PantaiClungup (CMC). Bhakti Alam Sendang Biru merupakan yayasan yang bertujuan untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan rehabilitasi dan konservasi pesisir berbasis pemberdayaan masyarakat. Selain itu Bhakti Alam juga melakukan pembinaan terhadap masyarakat setempat serta penelitian guna peningkatan edukasi terkait ekosistem pesisir yang kemudian hal ini dijalankan secara dinamis antara ii pemerintah serta masyarakat lokal yang telah disesuikan dengan kesepakatan lokal serta aturan-aturan yang terkait. Sedangkan keadaan Fish Sanctuary di kawasan CMC pada saat ini , yaitu mulai dari akses jalan yang dulunya hanya jalan setapak dan sempit sekarang sudah diperlebar dan dipasang paving block dan telah didirikan pula beberapa pos pengamanan. Partisipasi masyarakat, dan wisatawan masih cukup baik walaupun ada masyarakat yang melakukan pelanggaran itupun adalah masyarakat dari luar daerah sendangbiru, dan partisipasi wisatawan yang berupa ikut menjaga kebersihan serta kelangsungan sumberdaya berupa ikut menjaga kelestarian Fish sanctuary tanpa merusak maupun mengotori daerah larangan tersebut. Kondisi kelembagaan serta perilaku pengelola Fish sanctuary saat ini berjalan dengan bagus Aturan Fish Sanctuary Pantai Clungup Mangrove Concervation di buat melalui konsultasi Stakeholder berdasarkan pendekatan hukum positif dan hasil sosialisasi terhadap masyarakat (bottom-up planning). Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pengaturan tersebut mengandung informasi tentang (1) definisi, (2) fungsi dan kegunaan Fish sanctuary dimana untuk pengambilan kebijakan secara strategis mengelolah kawasan secara berkelanjutan, bahan pertimbangan keputusan di ambil dari keputusan stakeholder yang mana bagian pertimbangan ini dari anggota dan crew yayasan Bhakti alam serta melihat kondisi masyarakat desa.(3) Batasan area, di dalam kawasan pantai clungup mangrove conservation tiga warna itu meliputi Marine Protected Area (MPA) yang di dalamnya ada kawasan hutan Mangrove, hutan sepanjang Pantai, kawasan terumbu karang dan muara pantai clungup dari sendang biru. Di dalam kawasan CMC sendiri ada beberapa zona yaitu a) Zona Inti yang di gunakan sebagai daerah konservasi dan tidak bisa di gunakan untuk kegiatan wisata, kawasan ini benar-benar di jaga kelestariannya. b) Zona Penyangga bertujuan melindungi zona inti. c) Zona Pengelola di gunakan untuk ekowisata dan tetap mempertimbangkan dari sisi kelestariannya. Strategi pengolahan selanjutnya masih terkendali dari keterbatasan biaya untuk pengolahan yang lebih baik. Lembaga yayasan bhakti alam sendang biru mengutamakan gerakan konservasi dalam pengelolaannya, seperti penuturan ketua yayasan bhakti alam bapak Sutoyo adanya gerakan konservasi di maksudkan, kalau tidak bisa memperbaiki minimal menahan lajunya kerusakan. Hal tersebut didukung dengan kegiatan penanaman mangrove di kawasan hutan pantai Clungup. Berdasarkan hasil evaluasi, maka strategi untuk pengelohan alternatif yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut: (a). peningkatan pelayanan kepada pengunjung Pelayanan yang diberikan oleh masyarakat sekitar objek wisata, merupakan salah satu faktor yang sangat penting. (b). pemanfaatan pantai yang belum mempunyai atraksi pantai, beberapa pantai dikawasan CMC yang masih belum mempunyai unsur atraksi pantai didalamnya diantaranya pantai savanna, pantai mini, dan pantai batu pecah.(c). Strategi peningkatan dukungan dari masyarakat terhadap pengembangan wisata. Pantai-pantai di kawasan CMC memiliki potensi untuk dikembangkan, namun perlu adanya dukungan dan peran dari masyarakat sekitar pantai. (d) peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana,kurangnya sarana dan prasarana yang masih minim menjadi salah satu kekurangan yang ada di pantai kawasan CMC, sehingga strategi tentang peningkatan kualitas dan kuantitas dalampengembangan sarana dan prasarana sangat diperlukan. (e) Strategi peningkatan pemanfaatan teknologi dan informasi, pada zaman serba canggih saat ini, ada berbagai macam cara untuk mempromosikan kawasan wisata. Dapat dipromosikan dengan menggunakan media cetak maupun media elektroni

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2018/674/051806852
Uncontrolled Keywords: -Mangrove Conservation
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 577 Ecology > 577.6 Aquatic ecology
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 22 May 2019 03:10
Last Modified: 06 Jan 2021 04:58
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/164264
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item