Analisis Aspek Biologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Hasil Tangkapan Nelayan di Waduk Wonorejo Tulungagung

Styaningrum, Nimas (2018) Analisis Aspek Biologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Hasil Tangkapan Nelayan di Waduk Wonorejo Tulungagung. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Informasi mengenai aspek biologi ikan nila perlu diketahui untuk pengelolaan sumberdaya perikanan di kawasan Waduk Wonorejo, mengingat tingginya aktifitas penangkapan ikan dan tekanan dari perairan baik oleh alam maupun aktifitas manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi biologi ikan nila (Oreochromis niloticus) yang tertangkap dan mengetahui kondisi kualitas air di Waduk Wonorejo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga Agustus 2018 dengan metode survey. Pengambilan sampel ikan dan air dilakukan di dua stasiun yaitu mewakili lokasi wisata dan wilayah pemancingan di waduk wonorejo. Kualitas air seperti suhu, pH, oksigen terlarut dan kecerahan diamati di lapang. Ikan yang telah tertangkap dengan pancing dimasukkan dalam kantong plastik berisi air dan ditambahi oksigen untuk selama perjalanan 3-4 jam menuju Laboratorium di Malang. Pengamatan panjang dan berat ikan serta TKG dan berat gonad dilakukan di Laboratorium Reproduksi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya. Hasil analisis hubungan panjang-berat ikan nila jantan diperoleh persamaan W= 0,014 L 3,10 dengan nilai b sebesar 3,10 dan ikan nila betina dengan persamaan W = 0,012 L 3,18 dengan nilai b sebesar 3,18. Nilai b > 3 menunjukkan pola pertumbuhan allometrik positif, artinya pertambahan berat ikan nila lebih cepat dari pada panjangnya. Nilai koefisien korelasi (r) ikan nila jantan sebesar 0,971 dan nilai koefisien diterminasi (R2) ikan nila jantan sebesar 0,943 atau mendekati 1 yang menunjukkan bahwa panjang ikan sangat mempengaruhi berat ikan nila jantan. Sedangkan nilai r ikan nila betina sebesar 0,969 dan nilai R2 sebesar 0,94. Nilai faktor kondisi ikan nila jantan berkisar 0,72-1,35 dan ikan nila betina berkisar 0,79-1,78. Berdasarkan nilai faktor kondisi menunjukkan ikan nila betina lebih gemuk dari pada ikan nila jantan. Faktor kondisi dipengaruhi oleh jenis kelamin ikan, musim atau lokasi penangkapan serta tingkat kematangan gonad dan kelimpahan makanan. Tingkat kematangan gonad (TKG) ikan nila jantan 51,7% dijumpai pada fase TKG I, 25 % pada TKG II dan 10,7 % pada TKG III. Pada ikan betina 26,9 % ditemukan pada TKG II dan sebanyak 50 % ditemukan pada TKG III sampai V, sedangkan betina yang siap memijah (TKG VI) pada saat penelitian sebanyak 19,2 %. Dengan demikian dapat diketahui bahwa pada saat penelitian tingkat kematangan gonad jantan dan betina ikan nila di waduk Wonorejo tidak seimbang. Nilai indeks kematangan gonad (IKG) ikan nila jantan berkisar 0,02 – 1,34% dan ikan nila betina berkisar 0,06 – 4,13% yang menunjukkan bahwa nilai IKG ikan nila betina lebih besar dibandingkan dengan ikan nila jantan. Perbedaan nilai IKG pada nila jantan dan betina diduga karena pertambahan gonad pada ikan betina dapat mencapai 10-25% dari berat tubuhnya, sedangkan pada ikan jantan hanya mencapai 5-10% dari berat tubuh. Nisbah kelamin ikan nila selama penelitian diperoleh perbandingan jantan : betina 2,03 : 1 yang menunjukkan bahwa ikan jantan lebih banyak tertangkap. Ketidak seimbangan jenis ikan nila ini diduga karena perilaku ikan betina yang memelihara telur dan anakan di mulut sehingga tidak mudah tertangkap. Nilai pengukuran kualitas air didapatkan hasil nilai suhu berkisar 26,30 – 27,300C, nilai kecerahan berkisar 110 – 153,5 cm, nilai pH pada setiap stasiun sebesar 7, oksigen terlarut berkisar 7,1 - 8.4 mg/L. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ikan nila (Oreochromis niloticus) yang tertangkap oleh nelayan sebagian besar masih berada pada fase dara / remaja baik ikan nila jantan dan betina dengan pola pertumbuhan allometrik positif. Berdasarkan nilai faktor kondisi diketahui bahwa ikan betina lebih gemuk dari pada ikan jantan. Indeks kematangan gonad ikan nila betina lebih tinggi dibandingkan dengan ikan nila jantan, namun nisbah kelamin ikan nila yang tertangkap tidak seimbang, karena jumlah ikan nila jantan yang tertangkap lebih banyak dibandingkan dengan ikan nila betina. Upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mewujudkan pengelolaan sumberdaya ikan nila di Waduk Wonorejo adalah dengan melakukan sosialisasi terhadap nelayan dan masyarakat sekitar waduk untuk mengelola alat tangkap yang digunakan agar lebih selektif.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2018/984/051900339
Uncontrolled Keywords: Ikan Nila, Oreochromis niloticus, Aspek Biologi
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 597 Cold-blooded vertebrates > 597.7 Perciformes > 597.74 Cichlidae
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 25 Mar 2019 03:08
Last Modified: 25 Mar 2019 03:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/164238
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item