Pengaruh Pemberian Surfaktan Dengan Konsentrasi Yang Berbeda Terhadap Daya Tetas Telur Dan Abnormalitas Ikan Zebra (Danio rerio)

Hanafi, Septian (2018) Pengaruh Pemberian Surfaktan Dengan Konsentrasi Yang Berbeda Terhadap Daya Tetas Telur Dan Abnormalitas Ikan Zebra (Danio rerio). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Di dalam deterjen terdapat surfaktan yang sukar dirusak oleh mikroorganisme sehingga dapat mencemari lingkungan. Jika lingkungan perairan tercemar oleh limbah deterjen maka akan mengancam dan membahayakan kehidupan biota air dan manusia yang mengkonsumsi biota tersebut. Surfaktan yang terkandung di dalam air dapat menurunkan tegangan permukaan membran telur sehingga memudahkan surfaktan masuk dan melakukan penetrasi ke dalam telur yang akan menghambat beberapa sistem enzim dan akan menekan aktivitas respirasi. Akibat terhambatnya aktivitas respirasi adalah terganggunya proses pengambilan oksigen yang dilakukan oleh telur sehingga telur kekurangan oksigen yang berakibat kematian. Pada kondisi air tidak mengalir, kekurangan oksigen dapat menjadi salah satu sebab kematian telur. Abnormalitas telur ikan disebabkan oleh masuknya toksiksitas surfaktan melewati membran telur yang menyebabkan ketidaknormalan kromosom, kerusakan gen dan terhambatnya sifat-sifat enzim. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Ikan divisi Reproduksi Ikan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang pada bulan April sampai dengan Mei 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) menggunakan 5 perlakuan konsentrasi pemaparan surfaktan (0 ml/l, 0,0004 ml/l, 0,0008 ml/l, 0,0012ml/l dan 0,0016 ml/l) dengan 3 kali ulangan. Data hasil yang diperoleh dianalisa sidik ragam dilanjutkan dengan uji BNT dan terakhir dilakukan uji polynomial orthogonal. Parameter utama yang diukur pada penelitian ini adalah perkembangan embrio, lama penetasan, derajat penetasan, denyut jantung dan fluktuasi konsumsi DO sedangkan parameter penunjang meliputi suhu, pH dan kandungan oksigen terlarut. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu paparan surfaktan memberikan pengaruh pada parameter utama yang diuji. Adapun hasil pengamatan perkembangan embrio pada dosis 0,0004 ml/l, 0,0008 ml/l, 0,0012 ml/l, 0,0016 ml/l diketahui embrio yang menetas mengalami ketidaknormalan pada bagian tulang. Pada rata-rata parameter lama penetasan untuk perlakuan K (0 ml/l) 50.07 jam, perlakuan A (0,0004 ml/l) 56.75 jam, perlakuan B (0,0008 ml/l) 58.54 jam, perlakuan C (0,0012 ml/l) 59.26 jam, perlakuan D (0,0016 ml/l) 60.52 jam. Hubungan antara paparan surfaktan dengan lama penetasan embrio yaitu semakin tinggi dosis surfaktan yang diberikan maka semakin lama embrio untuk menetas. Grafik yang terbentuk adalah berupa grafik linier dengan persamaan y = 5856+52.34x dan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.802. Pada pengamatan derajat penetasan didapatkan hasil rerata untuk perlakuan K (0 ml/l) 96,67%, perlakuan A (0,0004 ml/l) 78,33%, perlakuan B (0,0008 ml/l) 63,33%, perlakuan C (0,0012 ml/l) 56,67%, perlakuan D (0,0016 ml/l) 43,33%. Semakin tinggi dosis surfaktan semakin rendah derajat penetasan embrio. Grafik yang terbentuk berupa grafik linier dengan persamaan y = -32083 - 93.33. x dan korelasi negatif serta nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,933. Pada pengamatan rerata denyut jantung untuk perlakuan K (0 ml/l) 135,67 denyut/menit, perlakuan A (0,0004 ml/l) 163 denyut/menit, perlakuan B (0,0008 ml/l) 171,66 denyut/menit, perlakuan C (0,0012 ml/l) 185,67 denyut/menit, perlakuan D (0,0016 ml/l) 191,66 denyut/menit. Hubungan paparan surfaktan dengan denyut jantung yaitu semakin tinggi dosis surfaktan maka semakin cepat denyut jantung. Grafik yang terbentuk berupa grafik linier dengan persamaan y = 33667 + 142.6.X dan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.916. Pada pengamatan rerata fluktuasi konsumsi DO untuk perlakuan perlakuan A (0,0004 ml/l) 0,08 ppm, perlakuan B (0,0008 ml/l) 0,57 ppm, perlakuan C (0,0012 ml/l) 0,82 ppm, perlakuan D (0,0016 ml/l) 1,02 ppm. Hubungan paparan surfaktan dengan fluktuasi konsumsi DO yaitu semakin tinggi dosis surfaktan maka tinggi pula fluktuasi konsumsi DO. Grafik yang terbentuk berupa grafik linier dengan persamaan y = 551.6 + 0.236. X dan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.870. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu paparan surfaktan selama masa embrio memberikan pengaruh sangat nyata terhadap perkembangan embrio, lama penetasan, derajat penetasan, denyut jantung dan fluktuasi konsumsi DO. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil semakin besar dosis surfaktan maka akan semakin mengganggu perkembangan embrio. Sehingga disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai paparan surfaktan terhadap ikan zebra stadia larva.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2018/506/051806135
Uncontrolled Keywords: Ikan Zebra (Danio rerio), Surfaktan, Daya Tetas Telur, Abnormalitas
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 597 Cold-blooded vertebrates > 597.4 Miscellaneous superorders of Actinopterygii > 597.48 Cypriniformes > 597.482 Cyprinidae (Carp family)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 13 Sep 2019 02:16
Last Modified: 13 Sep 2019 02:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/164225
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item