Nyadran Sebagai Komunikasi (Studi Etnografi Ritual Nyadran Sonoageng, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk)

Tuti, Siti Noer Tyas (2018) Nyadran Sebagai Komunikasi (Studi Etnografi Ritual Nyadran Sonoageng, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Nyadran Sonoageng adalah tradisi tahunan masyarakat di Desa Sonoageng, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk. Prosesi Nyadran Sonoageng merupakan tradisi yang diciptakan oleh masyarakat dimulai tahun 1995 dengan mengarak sesaji jolen dari balai desa menuju situs yang dianggap makam leluhur. Melalui prosesi Nyadran muncul berbagai mitos yang dipelihara dan diyakini oleh masyarakat. Makna yang terbentuk di masyarakat diidentifikasi berdasarkan prosesi Nyadran, simbol, nilai, mitos dan konstruksi sejarah yang ada dimasyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses terbentuknya makna pada ritual Nyadran Sonoageng. Komunikasi dalam Perspektif Asia yang menekankan ritual dan memandang makna sebagai proses menuju kesadaran diri, kebebasan dan kebenaran digunakan untuk mendialogkan fenomena Nyadran sebagai komunikasi. Konsep komunikasi ritual James W. Carey juga digunakan untuk menunjukkan bahwa komunikasi tidak sekedar proses transmisi namun sebuah partisipasi, asosiasi, dan kepemilikan atas keyakinan bersama. Melalui metode etnografi, penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan interpretatif. Data diperoleh melalui studi literasi, wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nyadran Sonoageng mempunyai berbagai makna, terdapat perbedaan dalam pemahaman aspek sejarah maupun kepercayaan masyarakat terhadap leluhur. Namun, masyarakat Sonoageng tetap melakukan ritual Nyadran dalam satu kebersamaan. Nyadran Sonoageng merupakan tradisi yang diciptakan, dipelihara dan dilembagakan oleh masyarakat. Konstruksi sejarah memengaruhi kepercayaan dan pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai sejarah, kepercayaan terhadap leluhur dan pemaknaan terhadap ritual Nyadran. Nyadran Sonoageng dimaknai melalui istilah: nyekar, syukur, ngalap berkah, dan silaturahmi. Istilah tersebut direpresentasikan masyarakat melalui tindakan-tindakan nyata dalam ritual Nyadran dengan penuh kesadaran dari masing-masing anggota masyarakat. Partisipassi masyarakat merupakan aspek penting dalam terselenggaranya ritual ini. Nyadran mampu menciptakan mitos yang diyakini oleh masyarakat sehingga memengaruhi tindakan masyarakat dalam melakukan ritual.

English Abstract

Nyadran Sonoageng is an annual tradition of people in Sonoageng Village, Sonoageng Regency, Prambon Subdistric, Nganjuk Distric. Nyadran Sonoageng procession is a tradition created by the Sonoageng Villagers since 1995, they take "sesajen jolen" from the village council to a site perceived as the ancestors cemetery. Through Nyadran procession there are numbers of myths that villagers have believed and nurtured. Nyadran Sonoageng has a various meaning, there are differences in the historical aspect, understanding of people's believe towards their ancestors. However, Sonoageng people’s still celebrate the Nyadran ritual in unity. This research is conducted to identify the process of meaning formation in Nyadran Sonoageng rite. The meanings formed in the community are identified based on the procession, symbols, values, myths and historical constructions that exist in the community. This research is conducted to know the process of meaning formation in Nyadran Sonoageng ritual. Communication in the Asian Perspective that emphasizes ritual and other views meaning as a process toward self awareness, freedom and truth is used to dialogue the Nyadran phenomenon as communication. James W. Carey's ritual communication concept is also used to show that communication is not just a transmission process but a participation, an association, and possession of a common faith. Through ethnographic methods, this qualitative research uses an interpretative approach. The data’s are obtained through literacy studies, depth interviews, participant observation, and documentation. The results showed that Nyadran Sonoageng has various meanings, there is a difference in understanding the historical aspect although society credence toward ancestors. However, Sonoageng people decided execute Nyadran Ritual in one togetherness. Sonoageng Nyadran is an invented tradition, maintained and instituted by the society. Historical construction affects to society credence and understanding toward ancestor and interpreted Nyadran ritual. Nyadran Sonoageng interpreted by term: nyekar, syukur, ngalap berkah, and silaturahmi. The term is represented by the society through concrete actions in the Nyadran ritual with full awareness of each member of the society. People’s participation is an important aspect in the implementation of this ritual. Nyadran was able to create a myth named by the community of the means in performing rituals.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIS/2018/350/051805065
Uncontrolled Keywords: Tradisi Nyadran, Komunikasi, Ritual, Makna-Nyadran Tradition, Communication, Ritual, Meaning
Subjects: 300 Social sciences > 305 Groups of people > 305.8 Ethnic and national groups
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 03 Oct 2019 08:48
Last Modified: 14 Mar 2022 02:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/163891
[thumbnail of Siti Noer Tyas Tuti.pdf]
Preview
Text
Siti Noer Tyas Tuti.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item