Kemitraan Dalam Pembangunan Desa Di Desa Adat Penglipuran Kabupaten Bangli Pada Tahun 2017

Manik, Hotma Yani (2018) Kemitraan Dalam Pembangunan Desa Di Desa Adat Penglipuran Kabupaten Bangli Pada Tahun 2017. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian berfokus pada kemitraan dalam pembangunan desa di Desa Adat Penglipuran dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka, serta di analisis menggunakan Teori Gadner berdasarkan 3 Indikator dan variable Network Governance. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan pada pembangunan infrastruktur ditemukan terdapat adanya partisipasi dan kesadaran antar masyarakat, kepala lingkungan dan Bendesa Adat dalam pembangunan desa dan saling berkoordinasi satu dengan lain, lembaga adat dengan kepala lingkungan selalu berusaha transparansi dengan masyarakat desa, agar tidak terjadi suatu konflik antar lembaga adat, kepala lingkungan dan masyarakat dan tetap saling menjaga keharmonisan, kepala lingkungan dan masyarakat setiap bulan sekali melakukan pertemuan desa tujuan untuk menyelesaikan kebutuhan-kebutuhan atau masalah di Desa Adat Penglipuran seperti pembangunan infrastruktur salah satu kebutuhan masyarakat desa. Meskipun begitu terdapat kendala yaitu bantuan anggaran dan dana dalam pembangunan infrastruktur masih kurang dari pemerintah daerah sehingga menyebabkan lembaga adat dengan kepala lingkungan sulit di dalam dana sehingga lembaga adat dengan kepala lingkungan selalu menggunakan kas dari desa adat sendiri dan dapat bantuan dari pihak swasta dan masyarakat desa juga. Bahan bangunan atau kualitas dalam pembangunan infrastruktur dari pihak pemerintah daerah tidak bagus sehingga menyebabkan bangunan saluran drainase rentan rusak, sehingga bagunan yang dipergunakan tidak cukup lama digunakan oleh masyarakat desa, karena kualitas yang digunakan cukup rendah. Peran pemerintah daerah dalam bentuk pembangunan infrastruktur masih rendah dan masih kurang peduli, padahal Desa Adat Penglipuran adalah salah satu desa yang memberikan sumbangan atau APBD terbesar nomor 2 di Kabupaten Bangli tetapi pemerintah daerah masih kurang dalam menangganin permasalahan yang ada di Desa Adat Penglipuran. Dianalisis berdasarkan 3 Indikator yakni: Sumber daya, Kemampuan/ Keterampilan, dan Kinerja.

English Abstract

In this research, the researcher focuses on partnership and relationship between adat institution with institution in village development using descriptive qualitative research method by using data collecting method such as interview, observation, documentation and library study, and analyzed using Gadner Theory based on 3 Indicators and variables Network Governance. Based on the results of research found in infrastructure development found there is participation and awareness among the community, head of environment and Bendesa Adat in rural development and mutual coordination with other, customary institutions with the head of the environment always seeks transparency with village communities, in order to avoid an inter-agency conflict adat, head of environment and community and keep each other harmony, so customary institution, head of environment and society once every month to meet village needs to solve needs or problems in Penglipuran Traditional Village such as infrastructure development one of the needs of the village community. Although there are constraints or problems that often arise that budget and funding assistance in infrastructure development is still less than local government, causing customary institutions with the head of the environment is difficult in the fund so that customary institutions with the head of the environment always use the cash from the traditional village itself and can help from the private sector and the village community as well. Building materials or quality in infrastructure development from the local government is not good, causing the building of drainage channel vulnerable to damage, so that the building used is not long enough used by the villagers, because the quality used is quite low. The role of local government in the form of infrastructure development is still low and still less care, whereas Penglipuran Adat Village is one of the villages that give the largest donation or APBD number 2 in Bangli regency but local government still less in handling problems existing in Penglipuran Traditional Village. The problems are analyzed based on 3 Indicators namely: Resources, Ability Skills, and Performance.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIS/2018/889/051811323
Uncontrolled Keywords: Pembangunan Infrastruktur, Kerjasama , Aktor-Infrastructure Development, Cooperation, Actor.
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.14 Development > 307.141 2 Rural development
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pemerintahan
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 11 Apr 2019 03:15
Last Modified: 31 Oct 2023 01:54
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/163796
[thumbnail of Hotma Yani Manik.pdf] Text
Hotma Yani Manik.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item