Danuba, Sella Devi (2018) Komunikasi Ritual Tradisi Nganggung Sepintu Sedulang 2017 Studi Kasus Penduduk Lokal Dan Penduduk Pendatang Pangkalarang Kota Pangkalpinang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Nganggung Sepintu Sedulang di Pangkalarang Kota Pangkalpinang merupakan tradisi makan bersama yang diadakan oleh masyarakat Pangkalarang dan di dukung oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang. Tradisi Nganggung Sepintu Sedulang ini dilaksanakan setiap tahunnya bertepatan dengan 1 Muharram atau tahun baru agama Islam yang diikuti oleh seluruh masyarakat Pangkalarang termasuk penduduk lokal maupun penduduk pendatang. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat komunikasi ritual yang terjadi pada tradisi Nganggung Sepintu Sedulang 2017 di Pangkalarang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendeketan interpretatif. dan metode studi kasus. Pemilihan informan menggunakan purposive sampling. Peneliti melibatkan 3 informan penduduk lokal, 3 informan penduduk penduduk pendatang dan 2 informan ahli. Data dikumpulkan melalui wawancara dan studi dokumen berupa dokumentasi yang dihasilkan oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang bagian Kesra. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tradisi Nganggung Sepintu Sedulang merupakan wujud kebersamaan, silahturahmi, dan merupakan cagar budaya masyarakat Pangkalarang. Tradisi Nganggung Sepintu Sedulang di Pangkalarang merupakan wujud bahwa ritual dapat mengubah stereotype wilayah. Interaksi penduduk lokal dan penduduk pendatang membuat tradisi Nganggung Sepintu Sedulang semakin memperkuat kebudayaan dibuktikan dengan bersatunya penduduk lokal dan penduduk pendatang, serta ketua pelaksanaan tradisi Nganggung Sepintu Sedulang 2017 merupakan penduduk pendatang yang berasal dari Sulawesi. Hal ini yang membedakan dengan tradisi lainnya yang mengharuskan menjadi ketua yakni penduduk lokal.
English Abstract
Nganggung Sepintu Sedulang in Pangkalarang city of Pangkalpinang is a tradition of eating together held by community Pangkalarang and supported by Government of Pangkalpinang. Tradition Nganggung Sepintu Sedulang held every year to coincide 1 Muharram or new year of Islam followed by all community Pangkalarang including local residents and immigrant. The purpose of this research is to know the ritual communication that occur in tradition Nganggung Sepintu Sedulang 2017 in Pangkalarang. This research uses qualitative research used interpretative approach and a case study method. Selection of informants using purposive sampling. Researcher involves 3 local residents, 3 immigrant and 2 expert informan. Data collected through interview and document study a documentation form Government of Pangkalpinang Kesra. The research result show that the tradition of Nganggung Sepintu Sedulang is shape together, silahturahmi, and is a culture heritage of the community Pangkalarang. tradition Nganggung Sepintu Sedulang in Pangkalarang is a form that rituals can change stereoypes regional. Interaction local residents and immigrant made the tradition Nganggung Sepintu Sedulang more strenghten culture be evidenced by united local residents and immigrant, and chairman of the implementation Nganggung Sepintu Sedulang 2017 is immigrant from Sulawesi. This is different from other tradition the chaurman is a local residents.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIS/2018/660/051808511 |
Uncontrolled Keywords: | Tradisi Nganggung Sepintu Sedulang, Komunikasi Ritual , Interaksi Penduduk Lokal dan Penduduk Pendatang. Tradition Nganggung Sepintu Sedulang, Ritual Communication, Interaction Local Residents and Immigrant. |
Subjects: | 300 Social sciences > 302 Social interaction |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 09 Sep 2019 07:18 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 03:02 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/163710 |
![]() |
Text
Sella Devi Danuba.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |