Azizah, Nafi’atul (2018) Pemaknaan Simbol-simbol Sebagai Identitas Kelompok Mafia Sholawat di Magetan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis makna dari simbol-simbol sebagai identitas dari Kelompok Mafia Sholawat. Kelompok-kelompok Islam atau majelis zikir di Indonesia sangat banyak dan mereka memiliki simbol-simbol identitas yang melekat pada kelompoknya. Seperti halnya kelompok Mafia Sholawat ini yang juga memiliki identitas yang melekat pada kelompoknya. Identitas yang melekat pada kelompok ini disesuaikan dengan keadaan anggotanya yang sebagian besar berasal dari golongan hitam. Untuk itulah rumusan masalah penelitian ini, yaitu : Bagaimana anggota dari kelompok Mafia Sholawat Magetan memaknai simbol-simbol yang menjadi identitas kelompoknya? Penelitian ini menggunakan teori yang dikemukakan oleh Herbert Blumer mengenai interaksionisme simbolik Self, Action, Object, Social Interaction, dan Joint Action yang berkaitan dengan hubungan simbol di masyarakat dan makna sebuah simbol. Sedangkan penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi transedental. Informan dari penelitian ini yaitu anggota dari Mafia Sholawat sebagai informan utama dan orang luar kelompok Mafia Sholawat yang berposisi sebagai informan tambahan. Sumber data penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah makna yang muncul dari anggota ini dipengaruhi oleh latar belakang mereka walaupun di dalamnya mereka melakukan proses berpikir. Semua simbol pada awalnya berasal dari seseorang (self) yaitu Abah Ali yang melakukan interaksi simbolik dengan anggota, anggota sebagai (self) juga melakukan proses berpikir tentang simbol Mafia Sholawat yang akhirnya menjadi tindakan bersama (joint action). Makna simbol tersebut yaitu lambang yang digunakan untuk menyatukan kelompok dari berbagai cabang. Baju hitam sebagai simbol individu yang masih kotor, Tari sufi sebagai penenang jiwa bagi anggota, yel-yel sebagai pembakar semangat anggota dan salam 3 jari sebagai simbol perubahan. Simbol-simbol identitas yang dimaknai ini pada awalnya menggambarkan kelompok Mafia Sholawat sebagai kelompok yang humanis yang peduli kepada masyarakat dan sesama. Namun, makna yang diberikan ini mengalami penyempurnaan tidak hanya kelompok yang humanis akan tetapi Mafia Sholawat ini menajadi kelompok yang politis juga yaitu ingin menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
English Abstract
This study aims to understand and analyze the meaning of symbols as the identity of the Mafia Sholawat Group. Islamic groups or dzikir in Indonesia are very numerous and they have identity symbols attached to their groups. Like the Mafia Sholawat group that also has an identity attached to them. The identity inherent in this group is adjusted to the conditions of its members, most of whom are from the black group. For this reason the formulation of the research problem, namely: How do the members of the Mafia Sholawat Magetan group interpret the symbols that become the identity of the group? This study uses the theory advanced by Herbert Blumer regarding symbolic interactionism of Self, Action, Object, Social Interaction, and Joint Action which relates to the relationship of symbols in society and the meaning of a symbol. While this research uses qualitative approach phenomenology transedental. Informants from this study were members of Mafia Sholawat as the main informants and outsiders of the Mafia Sholawat group who were positioned as additional informants. The data sources of this study are observation, interviews and documentation. The results of the research conducted are the meanings that emerge from these members are influenced by their background even though they do the process of thinking. All symbols originally came from someone namely Abah Ali who carried out symbolic interactions with members, members as (self) also carried out the process of thinking about Mafia Sholawat symbols which eventually became a joint action. The meanings of these symbols are symbols that are used to unite the various branches. Black clothes as a symbol of people who are still dirty, Sufi dance as a balm for the soul for members, yells as regards spirit burner members and greeting three fingers as a symbol of change. Identity symbols that this meant at first describe the Mafia Sholawat as a humanist group that cares for the community and each other. However, the meaning which it experienced improvements not only group of humane but also this Mafia Sholawat into a political group also is wanted to maintain the unity and integrity of the Unitary State of the Republic of Indonesia
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIS/2018/1024/051900172 |
Uncontrolled Keywords: | Interaksionisme simbolik, identitas, Mafia Sholawat symbolic interactionism, identity, Mafia Sholawat |
Subjects: | 300 Social sciences > 302 Social interaction > 302.2 Communication > 302.22 Kinds of communication > 302.222 Nonverbal communication > 302.222 3 Symbols |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 05 Aug 2019 02:21 |
Last Modified: | 05 Aug 2019 02:21 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/163431 |
Actions (login required)
View Item |