Mu’minin, M Amirul (2018) Kontestasi Tata Ruang Industrialisasi di Kabupaten Nganjuk. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Permasalahan penataan ruang telah menjadi sebuah dilemma dalam sebuah pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun daerah. Dalam pembuatan kebijakan tata ruang yaitu RTRW, harus sesuai dengan kondisi sebenarnya. Sehingga tidak timbul permasalahan yang akan merugikan dikemudian hari. Yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah mengenai penataan ruang di Kabupaten Nganjuk akibat adanya proses industrialisasi. Industri yang berkembang memiliki tatanan yang tidak beraturan bahkan banyak diantaranya yang memakan lahan pertanian produktif yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai lahan pertanian berkelanjutan. Sehingga, jika permasalahan ini tetap dibiarkan, maka akan berdampak pada penurunan produktifitas sektor pertanian itu sendiri. Dari permasalahan diatas, peneliti akan menganalisis menggunakan teori produksi ruang dari Henri Lefebvre dan teori ekonomi politik ruang dari David Harvey. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya cara pandang yang sama dari para aktor yang terlibat, semua menyatakan setuju dengan adanya industrialisasi yang ada di Kabupaten Nganjuk. kemudian relasi yang terjalin antar aktor dirasa kurang baik dan cenderung lebih dominan di Bappeda dan Dinas Perizinan, kemudian yang terakhir adalah adanya proses spasialisasi ruang, representasi ruang dan ruang representasi.
English Abstract
The problem of spatial planning has become a dilemma in a government, both central and regional governments. In making spatial policies, namely the Spatial Plan, must be in accordance with the actual conditions. So there are no problems that will cause harm in the future. The main problem in this research is about spatial planning in Nganjuk Regency due to the industrialization process. The industry that develops has an irregular order, even many of them eat productive agricultural land that has previously been designated as sustainable agricultural land. So, if this problem is left unchecked, it will have an impact on the productivity of the agricultural sector itself. From the problems above, the researcher will analyze using the theory of space production from Henri Lefebvre and the theory of space political economy from David Harvey. The results of this study indicate that there are similar perspectives from the actors involved, all of them agree with the industrialization in Nganjuk Regency. Then the relationships that exist between actors are perceived to be unfavorable and tend to be more dominant in Bappeda and Dinas Perizinan, then the latter is the process of spatial practice, representation of space and space of representation.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIS/2018/844/051811034 |
Uncontrolled Keywords: | Industrialisasi, Pertanian Berkelanjutan, Produksi Ruang, Ekonomi politik Ruang. Industrialization, Sustainable Agriculture, Production of Space, Political Economy of Space. |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.9 Economic development and growth |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 28 May 2019 02:45 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 07:01 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/163422 |
Text
M Amirul Mu’minin.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |