Utami, Indira Rizki (2018) Pelestarian Bangunan Stasiun Kereta Api Cimahi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Bangunan Stasiun Kereta Api Cimahi merupakan bangunan kolonial Belanda yang terletak di Jl. Stasiun, Kota Cimahi, Jawa Barat. Bangunan yang dibangun tahun 1884 ini tidak lepas dari upaya pemerintah Belanda untuk mempertahankan Pulau Jawa. Saat itu para petinggi militer Belanda menjadikan Kota Cimahi sebagai pangkalan militer karena letaknya yang strategis yaitu berdekatan dengan simpang tiga jalur kereta api maupun jalan raya. Stasiun Cimahi awalnya difungsikan sebagai sarana pengangkutan logistik militer dan mobilitas pasukan dari Cimahi ke Batavia. Seiring berjalannya waktu, fungsi ini mulai ditinggilkan dan Stasiun Cimahi beralih fungsi menjadi stasiun komersial. Perubahan fungsi ini mengakibatkan terjadinya beberapa perubahan pada karakter pembentuk bangunan Stasiun Cimahi (karakter spasial, karakter visual, karakter struktural). Stasiun Cimahi sudah mengalami beberapa kali renovasi terkait penyesuaian fungsi baru bangunan atau dilakukan perawatan secara berkala. Renovasi tersebut apabila tidak mempertimbangkan upaya pelestarian dikhawatirkan dapat menghilangkan karakter kolonialnya. Oleh sebab itu, maka diperlukan dilakukannya studi pelestarian terhadap bangunan Stasiun Kereta Api Cimahi, yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakter pembentuk bangunan yang terdiri atas karakter spasial, visual, dan struktural. Langkah selanjutnya menentukan arah pelestariann berdasarkan elemen-elemen dari masing-masing karakter pembentuk bangunan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakter spasial, visual, dan struktural bangunan Stasiun Kereta Api Cimahi, serta menentukan strategi dan arahan tindakan pelestariannya. Penelitian ini merupakan penelitian analisis kualitatif dengan pendekatan metode deskriptif analisis, metode evaluatif, dan metode development. Metode deskriptif analisis digunakan untuk menganalisis karakter dari objek penelitiantersebut. Metode evaluatif digunakan untuk memberikan penilaian makna kultural pada elemen-elemen yang terdapat pada objek penelitian tersebut. Metode development digunakan untuk menentukan arahan tidakan pelestarian berdasarkan hasil penilaian makna kultural yang telah didapatkan dari metode evaluatif. Karakter spasial pada Stasiun Cimahi yang terlihat adalah ruang-ruang yang tersusun secara linear. Karena organisasi ruang yang berbentuk linear, menghasilkan pola sirkulasi berupa linear juga. Organisasi ruang dan pola sirkulasi linear merupakan organisasi ruang dan pola sirkulasi yang digunakan oleh bangunan stasiun. Pola sirkulasi linear merupakan pola sirkulasi yang baik untuk stasiun, karena pola ini merupakan pola sirkulasi sederhana sehingga tidak mengakibatkan penumpukan penumpang. Karakter visual yang terlihat pada Stasiun Cimahi yaitu pada penggunaan ornamen pada elemen-elemen pembentuk karakter visual Stasiun Cimahi. Pada elemen pintu, jendela, dinding interior, dan lantai ditemukan menggunakan ornamen berbentuk sulur dan bunga. Ornamen sulur dan bunga merupakan motif ornamen art nouveau. Karakter struktural pada Stasiun Cimahi dapat dilihat pada atap peron ditopang oleh kuda-kuda baja yang saat ini masih dalam keadaan baik. Atap peron memiliki bentuk atap pelana dan pada puncak atap pelana terdapat atap lengkung yang pada sisi-sisinya terdapat ventilasi untuk mengalirkan asap kereta api. Selain itu, kuda-kuda baja yang menopang atap entrance masih bertahan hingga saat ini. Kuda-kuda ini memiliki ornamen berbentuk sulur-suluran.
English Abstract
Cimahi Railway Station is a Dutch colonial building located on Jl. Stasiun, Cimahi City, West Java. The building was built in 1884 was inseparable from the efforts of the Dutch government to defend Java. At that time the Dutch military officials made the City of Cimahi as a military base because of its strategic location, which is adjacent to the intersection of three railway lines and highways. Cimahi Station initially functioned as a means of transporting military logistics and troop mobility from Cimahi to Batavia. Over time, this function began to excluded and Cimahi Station turned into a commercial station. This change of function results in several changes to the building character of Cimahi Station (spatial characters, visual characters, structural characters). Cimahi Station has undergone several renovations related to the adjustment of new building functions or regular maintenance. If the renovation does not consider conservation efforts, it is feared that it can eliminate its colonial character. Therefore, it is necessary to conduct a conservation study of the buildings of Cimahi Train Station, which aims to identify and analyze the character of the building that consists of spatial, visual and structural characters. The next step determines the direction of preservation based on the elements of each character forming the building. This study aims to identify and analyze the spatial, visual, and structural character of Cimahi Railway Station, and determine the strategies and direction of its conservation measures. This research is a qualitative analysis research with descriptive analysis method approach, evaluative method, and development method. Descriptive analysis method is used to analyze the character of the research object. Evaluative methods are used to provide an assessment of cultural meanings in the elements contained in the object of the research. Development methods are used to determine the direction of preservation actions based on the results of the assessment of cultural meanings that have been obtained from evaluative methods. The spatial character at Cimahi Station that is seen are spaces arranged linearly. Because the organization of space is linear in shape, it produces a circulation pattern that is linear as well. Space organization and linear circulation patterns are the organization of space and circulation patterns used by station buildings. Linear circulation patterns are good circulation patterns for stations, because this pattern is a simple circulation pattern that does not result in a buildup of passengers. The visual character seen at Cimahi Station is the use of ornaments on the elements forming the visual character of Cimahi Station. On the door, window, interior wall and floor elements were found using tendrils and flowers. The tendrils and flower ornaments are art nouveau ornamental motifs. The structural character at Cimahi Station can be seen on the platform roof supported by steel frame which are still in good condition. The platform roof has the shape of a gable and at the top of the gable there is a curved roof which on the sides is a vent to drain railroad smoke. In addition, the steel frame that support the entrance roof still exist today. These steel frame have tendrils ornament.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2018/1077/051812070 |
Uncontrolled Keywords: | Pelestarian, Stasiun Kereta Api Cimahi, bangunan kolonial Belanda Preservation, Cimahi railway station, Dutch colonial buildings |
Subjects: | 700 The Arts > 720 Architecture > 720.2 Miscellany > 720.28 Auxiliary tecniques and procedures, apparatus, equipment > 720.288 Maintenance and repair |
Divisions: | Fakultas Teknik > Arsitektur |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 14 Feb 2019 07:09 |
Last Modified: | 29 Mar 2022 07:11 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/163177 |
Preview |
Text
Indira Rizki Utami.pdf Download (11MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |