Wahyudi, Moh. (2018) Pengaruh Jenis Bio Cutting Fluids Terhadap Bentuk Chip Dan Kekasaran Permukaan Pada Proses Turning Menggunakan Metode Minimum Quantyty Of Drop Lubrication. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dalam perkembangan teknologi industri manufaktur pelumas ramah lingkukangan adalah pelumas yang mudah terlarut dalam lingkungan dan tidak berbahaya bagi ekosistem atau disebut bio cutting fluids (minyak nabati). Faktor pendinginan merupakan faktor paling dominan dalam proses permesinan, pendinginan mampu melumasi adanya gesekan antara pahat dan benda kerja. Sehingga mampu menurunkan panas pada area bidang kontak tersebut. Maka dapat memberikan machinability yang baik pada benda kerja serta meningkatkan kemampuan pahat. Untuk menimumkan pengunaaan bio cutting fluids maka dilakukan pelumasan dengan menegembangkan teknik lubrikasi manual menggunakan metode tetesan (drop lubrication) pada proses turning. Tujuan penilitan ini adalah untuk mengatuhui kekasaran permukaan benda kerja dan bentuk chip. Pada penelitian ini menggunakan variabel bebas dengan variasi pelumas bio cutting fluids jenis rubber seed oil, virgin coconut oil, sunflower oil dan minyak jarak (castor oil). Parameter permesinan yang digunakan adalah dept of cut 0,5 mm, kecepatan spindel 330 rpm, feed rate 0,231 mm/rev, sudut pahat 90o, drop lubrication 192 ml/jam, panjang pemakanan 100 mm. Menggunakan alat mesin bubut (turning), pahat karbida, surface roughness tester, dan bahan yang digunakan aluminium 6061. Hasil penelitian pengaruh jenis bio cutting fluids terhadap bentuk chip dan kekasaran permukaan pada proses turning menggunakan metode minimum quantyty of drop lubrication¸didapatkan nilai kekasaran permukaan jenis pelumas minyak jarak (castor oil) sebesar 1,748 μm, rubber seed oil sebesar 1,730 μm, sunflower oil sebesar 1,720 μm dan yang paling bagus menggunakan pelumas jenis virgin coconut oil sebesar 1,563 μm. Hal ini dikarenakan nilai viskositas virgin coconut oil sangat kecil sehingga laju aliran mampu bekerja secara sempurna untuk melumasi area bidang kontak. Akan tetapi nilai kekasaran paling tinggi didapatkan tanpa menggunakan pelumasan sebesar 2 μm. Hal ini disebabkan karena tidak adanya pelumasan ataupun pendinginan pada area bidang kontak antara pahat dan benda kerja. Gesekan yang terjadi menimbulkan panas yang memicu terjadinya keausan. Sehingga keausan dapat menyebabkab kerusakan yang mengakibatkan pada kasarnya permukaan benda kerja.
English Abstract
In the development of manufacturing industries technology, environmentally friendly lubricant are lubricants that are easily dissolved in the environment and are not harmful to the ecosystem or called bio cutting fluids (vegetable oils). The cooling factor is the most dominant factor in the machining process, coolant is able to lubricate the friction between the tool and the workpiece. So that it can reduce heat of the contact area. Then it can provide good machinability in the workpiece and improve chisel ability. To minimize the use of bio cutting fluids, lubrication is done by developing a manual lubrication technique using the drop lubrication method in the turning process. The purpose of this study is to comply with the surface roughness of the workpiece and the shape of the chip. This study uses independent variables with variations of bio cutting fluids lubricants such as rubber seed oil, virgin coconut oil, sunflower oil and castor oil. The machining parameters used are 0.5 mm depth of cut, spindle speed 330 rpm, feed rate 0.231 mm / rev, tool angle 90o, drop lubrication 192 ml/hour, feed length 100 mm. Using a lathe (turning), carbide tool, surface roughness tester, and aluminum 6061 materials used. The results of the study obtained a castor oil surface roughness value of 1.748 μm, 1.730 μm rubber seed oil, sunflower oil of 1,720 μm and the best is using virgin coconut oil for 1,563 μm. This is because the viscosity value of virgin coconut oil is so small that the flow rate is able to work perfectly to lubricate the contact area. However, the highest roughness value was obtained without using lubrication of 2 μm. This is due to the absence of lubrication or cooling in the area of the contact area between the tool and the workpiece. Friction that occurs causes heat that triggers wear and tear. So that wear can cause damage resulting in rough surface of the workpiece.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2018/1162/051900112 |
Uncontrolled Keywords: | Bio Cutting Fluids, Bentuk Chip, Drop Lubricantion, Keausan Pahat, Kekasaran Permukaan. Cutting Fluids Bio, Chip Shape, Drop Lubrication, Tool Tool Wear, Surface Roughness. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 671 Metalworking Processes and primary metal products > 671.3 Mechanical working and related processes > 671.35 Machining |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 17 May 2019 01:37 |
Last Modified: | 28 Oct 2021 04:37 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/163145 |
Preview |
Text
Moh. Wahyudi.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |