Analisis Risiko Upper Limb Disorders Pada Karyawan Pembuatan Pupuk Dengan Metode Assessment of Repetitive Task

Sukarno, Binar Tamara Putri (2018) Analisis Risiko Upper Limb Disorders Pada Karyawan Pembuatan Pupuk Dengan Metode Assessment of Repetitive Task. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

CV. Lentera Agro Persada merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri fertilizer yang memproduksi pupuk anorganik dengan berbagai varian di Indonesia. Dalam kegiatannya, CV. Lentera Agro Persada memproduksi pupuk dengan target per hari sebesar 15-20 ton. Proses produksi di CV. Lentera Agro Persada memiliki 4 proses utama yaitu granulasi, pengeringan, pendinginan, dan screening. Dalam kegiatan produksinya, terdapat keluhan-keluhan rasa sakit dibeberapa anggota tubuh pada pekerja khususnya anggota tubuh bagian atas. Keluhan tersebut didapatkan dari hasil kuesioner Nordic body map yang disebarkan ke seluruh pekerja di lantai produksi. Hasil kuesioner menyatakan bahwa pekerja bagian granulasi dan pengeringan mendapatkan skor tertinggi daripada pekerja yang lain. Dalam melakukan pekerjaannya, pekerja bagian granulasi dan pengeringan bekerja dengan postur yang kurang nyaman dan pekerjaan yang dilakukan memiliki sifat yang berulang atau repetitive pada setiap harinya. Oleh karena itu perlu adanya analisis untuk mengurangi risiko cidera ULDs yang ada di CV. Lentera Agro Persada dan penanganan dengan tepat terhadap postur kerja yang buruk agar tidak mempengaruhi performansi kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Assessment of Repetitive Task (ART) Tool untuk menunjukkan seberapa besar potensi risiko terjadinya Upper Limb Disorders atau ULDs pekerja bagian granulasi dan pengeringan. Dalam penilaian menggunakan metode ART Tool terdapat 4 hal utama yang dinilai yaitu repetisi gerakan, gaya atau kekuatan, postur yang tidak tepat (awkward) dan faktor tambahan lainnya. Empat hal ini terbagi dalam 12 faktor risiko. Tahap awal pengumpulan data yang dilakukan adalah menghitung waktu siklus dari masing-masing pekerja untuk mengetahui tingkat repetisi dari pekerjaan yang dilakukan, kemudian melakukan penilaian terhadap faktor-faktor yang ada dalam ART Tool berupa repetisi gerakan, gaya atau kekuatan yang dikeluarkan oleh pekerja, postur yang tidak tepat (awkward) seperti postur punggung, kepala atau leher, lengan, pergelangan tangan, dan genggaman tangan serta faktor tambahan lainnya yang disesuaikan dengan ketentuan yang telah ada. Langkah selanjutnya dari penilaian menggunakan ART Tool yaitu menghitung total skor yang didapat untuk tangan kiri dan tangan kanan dari masing-masing pekerja. Penggunaan metode ini sesuai dengan tipe tugas pada proses granulasi dan pengeringan, yaitu melibatkan tindakan dari alat gerak tubuh bagian atas, berulang setiap beberapa menit atau bahkan lebih sering terjadi setidaknya 1-2 jam per hari atau per shift. Hasil akhir dari penilaian berupa exposure score dan exposure level pada masing-masing pekerja. Langkah terakhir adalah membandingkan nilai dari ART Tool sebelum adanya perbaikan dengan sesudah adanya perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja bagian granulasi dan pengeringan samasama membutuhkan perbaikan dengan segera karena mendapatkan nilai yang sama yaitu sebesar 28 pada lengan kiri dan 24 pada lengan kanan, baik untuk pekerja bagian granulasi maupun pekerja bagian pengeringan. Keduanya termasuk dalam kategori exposure level high karena memiliki skor pada kisaran lebih dari 22. Hal tersebut dikarenakan faktor pergerakan lengan, faktor repetisi, faktor gaya atau level kekuatan, faktor postur kepala atau leher, faktor postur punggung, faktor postur lengan, faktor postur pergelangan tangan, serta faktor-faktor lain yang muncul pada penilaian dalam ART Tool merupakan faktor yang menyebabkan tingginya exposure score dan exposure level. Perhitungan ulang nilai ART Tool pada penelitian ini tidak dapat dilakukan karena setelah adanya perbaikan yaitu perancangan fasilitas kerja baru berupa mesin molen, reciprocating feeder, dan hopper, serta perancangan alat bantu kerja berupa material handling yaitu scraper conveyor dan bucket conveyor, menjadikan pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja bagian granulasi dan pengeringan tidak bersifat repetitif atau non repetitive task.

English Abstract

CV. Lentera Agro Persada is a fertilizer industry that produces various inorganic fertilizer in Indonesia. CV. Lentera Agro Persada produces 15-20 tons of fertilizer on daily production. There are four main production processes in this factory, which are granulation, drying, cooling, and screening. During the daily activities, the workers are reported to suffer aches in several body parts, especially their upper body while doing their job. Those complaints were obtained from the result of Nordic body map questionnaire that was filled out by the workers in the production floor. Based on the questionnaire result, the workers of the granulation and drying section have the highest score compared to other workers. Moreover, the complaints emerged might have the risk of injury if they are not taken care of properly. While performing their tasks, the granulation and drying workers work in uncomfortable posture that might decrease their performance. The daily task executed by those workers are repetitive ones, hence it is necessary to conduct an analysis in order to reduce the risk of ULDs in CV. Lentera Agro Persada and proper treatment for the poor work posture in granulation and drying section. Therefore, the work performance will less likely be affected. In this study, the analysis is executed using Assessment of Repetitive Task (ART) Tool to assess how big the potential risk is regarding to the occurrence of Upper Limb Disorders or ULDs in granulation and drying workers. In ART Tool method, there are 4 main factors assessed, which are motion repetition, force, awkward posture, and other additional factors. Those four factors are classified into 12 risk factors. The initial stage of data collection is to calculate the cycle time of each worker to determine the level repetition of the work, then to assess the factors that exist in the ART Tool in the form of repetition movement, force issued by workers, the awkward posture such as posture of the backpain, head or neck, arms, wrists, and hand grips and other additional factors adapted to existing provisions. The next step of the assessment using the ART Tool is to calculate the total score obtained for the left hand and right hand of each worker. The use of this method corresponds to the type of task on the granulation and drying process, which involves the action of the upper gestures, repeating every few minutes or even more frequently at least 1-2 hours per day or per shift. After the assessment, the total of the scores for left hand and right hand are calculated to determine the exposure score and exposure level of each worker. The last step is comparing the initial to after improvement score of ART Tool. The result shows that both granulation and drying workers need immediate fixing. Both have the same score, 28 for left hand and 24 for right hand. Both are classified as high in exposure level for having the score more than 22. This is due to arm movement factor, repetition factor, force factor or strength level, head or neck posture factor, back posture factor, arm posture factor, wrist posture factor, as well as other factors appearing in the assessment of the ART Tool is a factor leading to high exposure score and exposure level. In this study, the recalculation of ART Tool can not be done because after the improvement is given, which are designing of new work facilities in the form of machine molen, reciprocating feeder, and hopper, and also design work tools such as material handling, namely scraper conveyor and bucket conveyor, making work done by workers of the granulation and drying section are not repetitive or non repetitive tasks.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2018/569/051806904
Uncontrolled Keywords: ART Tool, NBM, Repetitive Task, Risiko, ULDs ART Tool, NBM, Repetitive Task, Risk, ULDs
Subjects: 300 Social sciences > 363 Other social problems and services > 363.1 Public safety programs > 363.11 Occuptional and industrial hazards
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 27 Jun 2019 02:13
Last Modified: 25 Oct 2021 02:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/163000
[thumbnail of BAB I.pdf]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (595kB) | Preview
[thumbnail of KELENGKAPAN.pdf]
Preview
Text
KELENGKAPAN.pdf

Download (574kB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN.pdf]
Preview
Text
LAMPIRAN.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of LEMBAR ORISINALITAS SKRIPSI.PDF]
Preview
Other
LEMBAR ORISINALITAS SKRIPSI.PDF

Download (497kB) | Preview
[thumbnail of LEMBAR PENGESAHAN.PDF]
Preview
Other
LEMBAR PENGESAHAN.PDF

Download (497kB) | Preview
[thumbnail of BAB II.pdf]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB V.pdf]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (481kB) | Preview
[thumbnail of COVER.pdf]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (428kB) | Preview
[thumbnail of BAB IV.pdf]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Binar Tamara Putri Sukarno.pdf]
Preview
Text
Binar Tamara Putri Sukarno.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of BAB III.pdf]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (494kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (481kB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item