Amalia, Nabila (2018) Peran Modal Sosial dalam Pemberdayaan Perempuan Guna Mewujudkan Kemandirian Desa (Studi pada Desa Mondo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dibentuknya Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang otonom daerah mendorong pembangunan di daerah-daerah, salah satu wujud program pembangunan pemerintah adalah dengan dibentuknya Undang-Undang No 4 Tahun 2014 tentang desa yang bertujuan untuk memperkuat masyarakat desa sebagai subjek pembangunan. Namun kenyataannya pembangunan desa di Indonesia masih belum merata hanya sebagian kecil desa di Indonesia yang berhasil melalukan pembangunan dan tergolong dalam desa mandiri. Untuk mewujudkan kemandirian desa dapat dilakukan dengan fokus pada sumber daya manusianya karena merupakan aspek penting dalam pembangunan, pemberdayaan perempuan dipilih karena partisipasi dari kaum perempuan terutama di desa masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan kaum laki-laki. Elemen penting dari pemberdayaan adalah partisipasi dari masyarakat itu sendiri. agar pemberdayaan prempuan dapat berjalan dengan baik diperlukan adanya sumber daya sosial yang baik dalam masyarakat, salah satu bentuk sumber daya sosial yang berperan dalam proses pemberdayaan adalah modal sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana modal sosial berperan dalam pemberdayaan perempuan untuk mewujudkan desa Mondo yang Mandiri. Penelitian ini menggunakan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan tiga rumusan masalah, yaitu: (1) Bagaimana modal sosial dalam pemberdayaan perempuan di desa Mondo? (2) Apa saja faktor yang mempengaruhi pemberdayaan perempuan di desa Mondo? (3) Bagaimana upaya dalam mewujudkan kemandirian desa Mondo melalui pemberdayaan perempuan?. Sumber data penelitian ini adalah dari informan, dokumen, serta tempat dan peristiwa. Sedangkan analisis data melalui beberapa tahap yaitu pengumpulan data, penyajian data, kondensasi data, dan penarikan kesimpulan. Berjalannya pemberdayaan perempuan di desa Mondo tidak lepas dari potensi modal sosial. Unsur-unsur modal sosial yang mempengaruhi pemberdayaan perempuan di desa Mondo antara lain adanya rasa saling percaya, norma sosial, dan jaringan sosial. Adanya rasa saling percaya antar masyarakat terlihat dari kepercayaan masyarakat dalam mengkoordinasi peserta pelatihan dan dalam pemanfaatan program pinjaman SPP UEP, dalam pemberdayaan ini juga menerapkan nilai-nilai kebersamaan, tanggung jawab, dan saling berbagi. Selain itu untuk menyuekseskan pemberdayaan perempuan ini diperlukan adanya kerjasama dengan berbagai pihak baik dalam proses pelatihannya maupun dalam proses pemasaran produk masyarakat. dengan adanya kualitas hubungan sosial yang baik antar masyarakat tersebut akan mempermudah keberhasilan pemberdayaan perempuan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses pemberdayaan perempuan di desa Mondo yaitu, Tingginya antusiasme masyarakat untuk mengikuti program pemberdayaan, Adanya rasa kekeluargaan dan saling, Keterbatasan dalam pemasaran produk, sertaviii Keterbatasan kuota pelatihan. Melalui pemberdayaan perempuan ini dinilai dapat menjadikan perempuan lebih mandiri secara ekonomi dan secara tidak langsung juga akan menigkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat melalui produk-produk yang dihasilkan. Berdasarkan uraian diatas peneliti memberikan bebrapa rekomendasi terkait pelaksanaan pemberdayaan perempuan yaitu lebih mengoptimalkan keberadaan modal sosial dalam masyarakat, kedua perlunya pemerintah desa mondo untuk lebih mengenalkan produk dari desanya serta menjalin kerja sama dengan pihak yang terkait dengan pemberian izin edar produk, serta yang terakhir adalah pendataan peserta pelatihan agar tidak dinominasi oleh anggota PKK saja.
English Abstract
The establishment of Law No. 23 of 2014 about regional autonomy encourages development in the regions, one form of government development program is the establishment of Law No. 4 of 2014 about villages aimed at village communities as the subject of development. However, the development of villages in Indonesia is still uneven, only a small part in Indonesia that managed to pass development and belong to the independent village. To realize the independence of the village can be done with a focus on natural resources because it is an important part in development, the empowerment of women chosen because the use of women in the village is still much lower than the men. An important element of empowerment is the role of society itself. In order for the empowerment of women can run properly required. Good resources in society, one form of social resources used in the empowerment process. The purpose of this study is to find out what can be used to realize the Mondo village an independent village. This research uses descriptive qualitative method with three problem formulation, that is: (1) How social capital in empowering woman in Mondo village? (2) What are the factors affecting the empowerment of women in the Mondo village? (3) How is effort to realize independence of Mondo village through women empowerment ?. The data source of this research is from informants, documents, and places and events. While data analysis through several stages of data collection, data presentation, data condensation, and withdrawal conclusions. Women's empowerment in the village of Mondo can not be separated from the potential of social capital. The elements of social capital affecting women's empowerment in Mondo village are mutual trust, social norm, and social network. The mutual trust between communities is seen from the public trust in coordinating the training participants and in the utilization of SPP UEP loan program, in this empowerment also apply the values of togetherness, responsibility, and sharing. In addition to success women empowerment is required the cooperation with various parties both in the process of training and in the process of marketing community products. with the quality of good social relations between communities will facilitate the success of women's empowerment. There are several factors that influence the process of women empowerment in the village of Mondo namely, the high enthusiasm of the community to follow the empowerment program, The existence of a sense of kinship and mutual, limitations in product marketing, and limitations of training quotas. Through the empowerment of women is considered to make women morex economically independent and indirectly also will boost the economy and people's income through the products produced. Based on the above description, the researcher gives some recommendations related to the implementation of women empowerment that is more optimizing the existence of social capital in society, secondly the need of mondo village government to introduce the product from the village and cooperate with the parties related to the distribution authorization of product, trainees not to be nominated by PKK members only.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIA/2018/572/051808161 |
Uncontrolled Keywords: | Pemberdayaan Perempuan, Modal Sosial, dan Kemandirian Desa-social capital, Women Empowerment, village independence |
Subjects: | 300 Social sciences > 305 Groups of people > 305.4 Women |
Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 01 Apr 2019 02:06 |
Last Modified: | 25 Oct 2021 08:17 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/162427 |
Preview |
Text
Nabila Amalia.pdf Download (37MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |