Pendekatan Daya Dukung Dan Daya Tampung Air Dalam Perencanaan Tata Ruang (Study Kasus Wilayah Malang)

Riyadi, Arief (2018) Pendekatan Daya Dukung Dan Daya Tampung Air Dalam Perencanaan Tata Ruang (Study Kasus Wilayah Malang). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009 dan 26 Tahun 2007 menegaskan perlunya daya dukung lingkungan hidup dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah. Wilayah Malang Raya dilewati 12 Sub DAS dimana 4 diantaranya melewati 3 Kabupaten/Kota sekaligus.. Keempat sub DAS yang dimaksud adalah Sub DAS Metro, Bango, Amprong dan Manten. Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan kajian daya dukung dan daya tampung air untuk menjadi rekomendasi untuk masukan dalam perencanaan tata ruang di wilayah Malang yang terintegrasi.. Permasalahan lingkungan yang sekarang ini dihadapi pemerintah daerah di wilayah Malang adalah sebagai berikut: 1. Laju kerusakan lingkungan tinggi akibat dari alih fungsi lahan yang tidak diatur dan diawasi secara ketat. Upaya konservasi terhadap lahan sudah dilakukan, namun belum mampu menangani seluruh permasalahan lingkungan karena luasnya wilayah. Akibat lebih jauh adalah menurunnya kualitas air permukaan yang tidak sesuai dengan baku mutu. Secara kuantitas, jumlah mata air mengalami penurunan. Survey oleh LSM Ecoton di sekitar Gunung Arjuna, Gunung Kawi dan Desa Toyomarto (2010) menunjukkan debit mata air juga menyusut bahkan hilang sama sekali. 2. Kemampuan internal pemerintah daerah yang terbatas, baik dari sisi anggaran, sumberdaya manusia, maupun sarana dan prasarana, sehingga tingkat pengawasan dan pengendalian terhadap pengelolaan lingkungan menjadi terbatas. 3. Lemahnya perencanaan daerah yang tidak didukung oleh sistem basis data yang up to date dan terpusat, menyebabkan arah pembangunan lingkungan menjadi tidak terfokus. 4. Peran sektor swasta dan masyarakat masih minim dalam upaya menanganii permasalah lingkungan. Hal ini lebih dikarenakan tingkat kesadaran masih rendah sehingga rasa memiliki (sense of belonging) terhadap lingkungan rendah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menilai kondisi status daya dukung air dan daya tampung air, mendeskripsikan kondisi wilayah sub DAS Metro, Amprong, Bango dan Manten untuk merumuskan rekomendasi penataan ruang yang ada di sepanjang Sub DAS-sub DAS tersebut. Data yang diambil merupakan data monitoring rutin yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang pada tahun 2016 dan 2017 pada 20 titik sungai yang berada di Sub DAS Metro, Bango, Amprong dan Manten. Waktu pengambilan sampel dilakukan 6 kali dalamxi rentang dua tahun tersebut. Harapannya akan diketahui kecenderungan status mutu kualitas air sungai pada musim penghujan dan kemarau. Sehingga dapat disimpulkan upaya penanggulangan secara efektif dan efisien. Hasil kajian daya dukung air menunjukkan bahwa wilayah Sub DAS Metro dan Sub DAS Bango sangat mengkhawatirkan karena kondisi kritisnya sudah terlampaui sebelum tahun 2015. Sedangkan Sub DAS Amprong dan Sub DAS Manten masih aman sampai dengan tahun 2030. Sementara itu, hasil kajian daya tampung air dengan menggunakan metode Indeks pencemaran air (water pollutant index) menunjukkan bahwa sungai-sungai di wilayah Sub DAS kajian termasuk dalam kategori “cemar ringan’. Bahkan mutu kualitas air sungai sudah terdeteksi cemar ringan sejak dari hulu dan berlanjut sampai ke arah hilir sungai di sekitar Waduk Lahor. Kondisi status mutu kualitas air sungai ini ternyata tidak punya korelasi yang erat dengan besarnya curah hujan yang terjadi. Dengan kata lain, kondisi kualitas air sungai tidak dipengaruhi oleh musim hujan atau kemarau. Banyak faktor yang menjadi faktor penentu status daya dukung air, yakni: curah hujan dan luasan wilayah, pertumbuhan penduduk dan persebarannya, alih fungsi lahan, dan koefisien limpasan. Ke depan, dibutuhkan komitmen yang serius dari semua stakeholder diantara ketiga daerah di wilayah Malang Raya terkait penataan ruang yang terintegrasi dan menyeluruh. Komitmen ini dibarengi dengan upaya nyata dengan melibatkan masyarakat dan pihak swasta sebagai obyek sekaligus subyek dalam pengelolaan sumberdaya air di keempat wilayah sub DAS agar krisis air tidak terjadi di masa yang akan datang.

English Abstract

Law of the Republic of Indonesia Number 32 of 2009 and 26 of 2007 affirms the need for environmental supporting capacity in the preparation of spatial plans of the region. Area of Great Malang bypassed 12 Sub-watershed where 4 of them pass 3 districts/cities namely Metro, Bango, Amprong, and Manten Sub watershed. The purpose of this study is to formulate the study of the carrying capacity and the holding capacity of water and its recommendations for in spatial planning in the region of Malang. The current environmental problems faced by local government in Malang are as follows: 1. High environmental damage due to unregulated land conversion and strictly controlled land. Efforts to conserve the land have been done, but have not been able to handle all environmental problems because of the wide area. The further consequence is the declining quality of surface water which is not in accordance with the quality standard. In quantity, the number of springs decreases. Surveys by Ecoton NGOs around Mount Arjuna, Mount Kawi and Toyomarto Village (2010) showed that flow of water also shrinks and disappears altogether. 2. Internal capacity of local government that is limited, both from the budget, human resources, and facilities and infrastructure, so that the level of supervision and control over environmental management to be limited. 3. Lack of regional planning that is not supported by up-to-date and centralized database system, causing the direction of environmental development to become unfocused. 4. The role of the private sector and the community is still minimal in the effort to handle environmental problems. This is more because the level of awareness is still low so that sense of belonging (sense of belonging) to the environment is low. The research used quantitative method to assess the condition of water carrying capacity and water holding capacity, describe the condition of sub area of Metro DAS, Amprong, Bango and Manten to formulate the spatial recommendation that exist along the sub-watersheds. The data taken is routine monitoring data conducted by the Environment Department of Malang Regency in 2016 and 2017 at 20 rivers located in Sub DAS Metro, Bango, Amprong and Manten. The sampling took 6 times within the two year. The hope will be known the tendency of quality status of river water quality in rainy and dry season. So it can be concluded the countermeasures effectively and efficientlyxiii The results of the water carrying capacity study show that the Metro and Bango Subwatershed is very worrying because the critical condition has been exceeded before 2015. While the Amprong and Manten Sub-watershed are still safe until 2030. Meanwhile, the result study of holding capacity of water using the water pollution index method indicates that the rivers in the Sub-Watershed area of the study are included in the category of "mild pollutants". Even the quality of river water quality has been detected contamination from upstream and continues downstream toward the river around Lahor Reservoir. The condition of quality status of this river water quality did not have a close correlation with the amount of rainfall that occurred. In other words, the water quality condition of the river is not affected by the rainy or dry season. Many factors are the determinants of water carrying capacity, namely: rainfall and area, population growth and distribution, land conversion, and runoff coefficient. In the future, serious commitment from all stakeholders among the three regions in Malang Raya is required regarded in the integrated and comprehensive spatial planning. This commitment is accompanied by concrete efforts by involving the public and private sectors as objects as well as subjects in the management of w

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/627/RIY/p/2018/041802705
Uncontrolled Keywords: WATER - SUPPLY, WATER RESOURCE DEVELOPMENT - ENVIROMENTAL ASPECTS, REGIONAL PLANNING, LAND USE
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering
Divisions: Program Pascasarjana > Magister Pengelolaan Lingkungan, Program Pascasarjana
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 21 Dec 2018 02:16
Last Modified: 22 Oct 2021 03:39
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/162275
[thumbnail of ARIEF RIYADI.pdf]
Preview
Text
ARIEF RIYADI.pdf

Download (20MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item