Kajian Model Ruang Terbuka Hijau Sebagai Unsur Utama Smart Green City Di Perumahan Permata Jingga Kota Malang

Sumardi, - (2018) Kajian Model Ruang Terbuka Hijau Sebagai Unsur Utama Smart Green City Di Perumahan Permata Jingga Kota Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perkembangan kawasan pemukiman di Kota Malang pada akhirnya mengakibatkan berkurangnya luas areal terbuka hijau menimbulkan dampak tidak nyaman tinggal di kota hal ini disebabkan berkurangnya luas ruang terbuka hijau, dan menurunnya produksi oksigen yang mampu dihasilkan oleh ruang terbuka hijau, karena pengalihan fungsi lahan menyebabkan meningkatnya area terbangun dengan material yang tidak memungkinkan bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Ruang terbuka hijau merupakan daerah hijau sekitar lingkungan permukiman atau sekitar kota. Kota cerdas dan hijau smart green city menjadi jawaban dari beragam permasalahan tersebut. Era globalisasi dan jaman modern, masyarakat dituntut untuk dapat hidup lebih sejahtera pada tinggkat pelayanan untuk kebutuhan dasarnya. Ketika bisa mengatasi permasalahan utama lingkungan di kota maka konsep akan pembangunan berkelanjutan dapat di capai. Visi pembangunan kota cerdas adalah menghasilkan lingkungan perkotaan hijau smart green city yang memiliki ketahanan, pelestarian lingkungan dan mampu menghadapi bencana, adanya penguatan serta standar pelayanan pemerintah kota untuk dapat mendukung kehidupan penduduknya. Konsep smart green city di perkotaan dapat dikembangkan pada setiap kota-kota besar dan metropolitan yang telah mengalami obesitas perkotaan, dengan penyediaan ruang terbuka hijau, pengembangan jalur sepeda dan pedestrian, pengembangan kota kompak, dan pengendalian kawasan pinggiran. Fenomena sosial, ekonomi, dan lingkungan kota yang menyebabkan tidak terwujudnya suatu ekosistem kota hijau, tetapi menyebabkan terbentuknya suatu ekosistem kota yang tidak nyaman, aman, indah, bersih, dan sehat untuk ditinggali oleh penghuninya. Dalam hal ini, secara teoritis suatu ekosistem kota cerdas hijau smart green city dapat dicapai dengan menerapkan konsep Pembangunan Kota Berkelanjutan. Secara konseptual, Pembangunan Kota berkelanjutan memerlukan berbagai upaya untuk melestarikan daya dukung lingkungan ekosistem kota yang dapat menopang secara berlanjut terhadap berbagai aktivitas pembangunan kota yang direncanakan dan menggeser keserasian/keseimbangan serta daya dukung lingkungan. Ekosistem lingkungan ruang terbuka hijau sebagai unsur utama smart green city di perumahan Permata Jingga tersebut adalah berkembangnya jenis-jenis vegetasi dan sumber hayati yang menciptakan suatu ekosistem lingkungan di kota dapat berfungsi optimal secara berkelanjutan didalam menghasilkan beragam jenis produk dan jasa lingkungan yang penting untuk menunjang kehidupan masyarakat dan makhluk hidup lainnya, khususnya masyarakat dilingkungan perumahan Permata Jingga tersebut.xii Kawasan ruang terbuka hijau smart green city dikembangkan untuk berperan sebagai fungsi Pangan, fungsi kesehatan, fungsi filosifi, fungsi peneduh, fungsi estetika dan fungsi pelindung yang merupakan fungsi utama dan fungsi penunjang untuk mengoptimalkan fungsi suatu kota hijau. Pengelolaan model ruang terbuka hijau sebagai unsur utama smart green city di perumahan Permata Jingga. suatu konsep ruang terbuka hijau smart green city di kota Malang, yang ditumbuhi jenis vegetasi juga dapat berperan sebagai habitat beragam jenis fauna yang saling berinteraksi membangun ekosistem lingkungannya di perumahan Permata Jingga. Keberadaan ruang terbuka hijau sebagai wilayah tumbuhnya tetumbuhan yang dapat menyokong lingkungan perkotaan saat ini mutlak dibutuhkan, terutama karena nilai positif yang diberikan terhadap kehidupan warga dan kualitas lingkungan perkotaan. Akan tetapi kenyataan yang sungguh ironis terlihat saat ini bahwa habitat tumbuhnya tumbuhan mulai berganti dengan habitat bangunanbangunan beton sebagai pusat ekonomi, industri dan property, perubahan ini sangat jelas terlihat di daerah perkotaan. Pengembangan ruang terbuka hijau pribadi smart green city di perumahan Permata Jingga dikembangkan berbagai jenis vegetasi yang sangat dominan adalah Pucuk merah (Zizigium sp.) sekitar 68 % . Warna-warna daun dan bunga yang dapat ditemui di ruang terbuka hijau pribadi di dominasi oleh warna merah, hijau, kuning, dan coklat. Dalam elemen lanskap taman pribadi, warna menjadi salah satu penentu taman tersebut, sehingga komposisi warna yang bagus sehingga dapat dinikmati oleh orang yang ada di dalam hunian tersebut. Komposisi warna yang indah tersebut merupakan bentuk perpaduan antara warna alam dengan warna dari elemen lanskap yang beranekaragam. Nilai pemanfaatannya pada buah yang dihasilkan oleh vegetasi tersebut untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat sendiri, untuk jenis tanaman hias lebih banyak difungsikan sebagai maskot status sosial atau berperan sebagai fungsi penyaluran aktivitas yang disukai (hobby) seperti jenis Sirih merah (Piper crocatum), Monstera (Monstera deliciosa sp.), Anggrek bulan (Phalaenopsi amabilis), Sri rejeki (Anglonema sp.) Wijaya kusuma (Epiphyllum angulinger), Melati putih (Jasminum sambac) Kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis L). Pada umumnya tidak hanya tanaman tanaman langka dilingkungan sekitar rumah dapat memberikan nilai kemanfaatan secara global pada lingkungan masyarakat sekitar dan lingkungan. Keberadaan vegetasi pada lingkungan hunian sangat mempengaruhi aliran udara, kualitas udara ,mempengaruhi suhu dan kelembaban udara, hal ini disebabkan keberadaan vegetasi sebagai pelindung. Model ruang terbuka hijau sebagai unsur utama Smart green city di perumahan Permata Jingga adalah merupakan model pengembangan ruang terbuka hijau dengan konsep smart green city di perumahan Permata Jingga sebagian besar berbentuk taman pulau dan dan konsep model simpul median, Untukxiii komposis jenis vegetasi sangat beragam hal ini di tunjukkan 12% masih didominasi jenis Elaeis guineensi dan vegetasi Bormelia pink grass sebanyak 30,8 % . Indeks tutupan vegetasi secara keseluruhan dari luas kawasan Perumahan permata Jingga didapatkan bahwa areal peruntukkan ruang terbuka smart green city sebesar 31,2%, rata-rata Indeks kenyaman temperature humidity index (THI) di seluruh titik sampling rata-rata yaitu 26.91 ⁰C suhu udara rata-rata bulanan pada kawasan perumahan Permata Jingga. Sedangkan untuk kelembaban udara rata-rata yaitu 75,58 %. Yang menunjukan kawasan modelruang terbuka hijau sebagai unsur utama smart green city di perumahan Permata jingga menunjukan kondisi lingkungan yang sejuk dan nyaman

English Abstract

The development of residential area in Malang City eventually resulted in the reduction of green open area causing uncomfortable impacts of residence in the city due to the reduced green open space, and the decrease of oxygen production that can be produced by green open space, because the transfer of land function caused the increase of built area with material that is not possible for plants to grow and develop properly. Green open space is a green area around the neighborhood or around the city. Smart city and green smart green city to be the answer of various problems. The era of globalization and modern times, people are required to live more prosperous in high service for their basic needs. When it can solve the main environmental problems in the city then the concept of sustainable development can be achieved. The vision of smart city development is to produce green urban green green city environment that has resilience, environmental conservation and able to face disaster, strengthening and standard service of city government to support life of its population. The concept of smart green city in urban areas can be developed in every major urban and metropolitan city that has been obsessed urban, with the provision of green open spaces, the development of bike lanes and pedestrian, compact urban development, and the control of the periphery. The social, economic, and environmental phenomenon of the city that causes the creation of a green city ecosystem, but causes the formation of an uncomfortable, safe, beautiful, clean and healthy urban ecosystem to live in. In this case, theoretically a smart green city ecosystem smart green city can be achieved by applying the concept of Sustainable Urban Development. Conceptually, sustainable Urban Development requires various efforts to preserve the environmental carrying capacity of urban ecosystems that can sustainably sustain the various planned urban development activities and shift the harmony / balance and environmental carrying capacity. The ecosystem of green open space environment as the main element of smart green city in Permata Jingga estate is the development of vegetation types and biological resources that create an environmental ecosystem in the city can function optimally in sustainable in producing various kinds of products and services environment that is important to support life community and other living creatures, especially the community in the neighborhood of Permata Jingga estate. Green open space, green smart area developed to function as food function, health function, philosophy function, shade function, aesthetic function and protective function which is the main function and support function to optimize the function of a green city. The management of green open space model as the main element of smart green city in Permata Jingga estate. a green open conceptxv green smart city in the city of Malang, which overgrown the type of vegetation can also act as a habitat of various types of fauna that interact with each other to build ecosystem environment in Permata Jingga estate. The existence of green open space as a growing area of plants that can support the current urban environment is absolutely necessary, especially because of the positive value given to the lives of citizens and the quality of the urban environment. However, a very ironic fact is that today the habitat for the growth of plants is beginning to change with the habitat of concrete buildings as economic, industrial and property hubs, this change is clearly evident in urban areas. Development of green open space private smart green city in Permata Jingga estate developed various types of vegetation that is very dominant is shoot red (Zizigium sp.) About 68%. The colors of the leaves and flowers that can be found in the green open space private dominated by red, green, yellow, and brown. In a private landscape landscape element, the color becomes one of the park's determinants, so the color composition is good so it can be enjoyed by the people in the dwelling. Beautiful color composition is a form of blend of natural colors with the color of the landscape elements are diverse. The value of its utilization on the fruits produced by the vegetation for the fulfillment of the needs of the community itself, for the type of ornamental plants more functioned as a mascot of social status or serve as a function of the distribution of preferred activities (hobby) such as red betel (Piper crocatum), Monstera (Monstera deliciosa sp.), Moon Orchid (Phalaenopsi amabilis), Sri fortune (Anglonema sp.) Wijaya kusuma (Epiphyllum angulinger), White Jasmine (Jasminum sambac) Hibiscus (Hibiscus rosa sinensis L). In general, not only rare plant crops around the home can provide a value of global benefits to the surrounding community and environment. The existence of vegetation in the residential environment greatly affects airflow, air quality, affect the temperature and humidity of the air, this is due to the presence of vegetation as a protector. Green open space model as the main element Smart green city in Permata Jingga estate is a model of green open space development with the concept of smart green city in Permata Jingga estate mostly in the form of island gardens and and the concept of median knot model, For the composition of vegetation type is very diverse in the 12% show is still dominated by the type of Elaeis guineensi and vegetation Bormelia pink grass as much as 30.8%. The overall vegetation cover index of the area of Permata Jingga Estate was found that the smart green city open space area was 31.2%, the average temperature humidity index (THI) index in all sampling points average of 26.91 ⁰C flat air temperature monthly month at Permata Jingga residential area. As for the average air humidity is 75.58%. Which shows the green open space model as the main element of smart green city in Javanese orange housing shows the cool and comfortable environment conditions

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/307.121 6/SUM/k/2018/041805615
Uncontrolled Keywords: OPEN SPACE, CITY PLANNING, LAND USE, CITIES AND TOWNS - EFFECTS OF TECHNOLOGICAL INNOVATIONS ON, INDONESIA - MALANG
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: Program Pascasarjana > Magister Kajian Lingkungan, Program Pascasarjana
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 19 Dec 2018 07:31
Last Modified: 22 Oct 2021 03:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/162219
[thumbnail of SUMARDI.pdf]
Preview
Text
SUMARDI.pdf

Download (12MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item