Insani, Liga (2018) Evaluasi Pemanfaatan Lahan Tambak Dan Kajian Distribusi Spasial Bahan Organik Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Di Wilayah Pesisir Kabupaten Lamongan. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Wilayah pesisir memiliki beraneka ragam sumberdaya yang yang memungkinkan peman Wilayah pesisir memiliki beraneka ragam sumberdaya yang yang memungkinkan pemanfaatanya secara berganda. Pada kawasan pesisir pemanfaatan lahan telah dilakukan untuk berbagai kepentingan salah satunya pertambakan udang. kegiatan budidaya tambak udang yang terus menerus akan menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan, yang ditandai dengan menurunnya kualitas air. Disamping itu, penataan wilayah atau penataan ruang pengembangan budidaya tambak udang yang tidak memperhatikan daya dukung lingkungan akibat pengelolaan yang tidak tepat, sehingga menimbulkan permasalahan lingkungan dengan segala aspek komplikasinya dalam kurun waktu yang panjang salah satunya budidaya tambak udang dengan teknologi intensif. Budidaya tambak udang intensif menghasilkan limbah organik terutama berasal dari sisa pakan, feces dan bahan–bahan terlarut yang terbuang ke perairan yang secara signifikan mempengaruhi kualitas lingkungan pesisir. Tujuan penilitian ini adalah menganalisis beban limbah organik dari kegiatan budidaya tambak udang vanname (internal loading) yang sesuai dengan kemampuan asimilasi perairan pesisir. Kemudian mengetahui pola sebaran spasial bahan organik serta mengestmasi pemanfaatan lahan tambak berdasarkan daya dukung lingkungan perairan pesisir Kabupaten Lamongan. Penilitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2018. Metode yang digunakan dalam penilitian ini adalah metode deskriptif melalui pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG). analisis distribusi spasial bahan organik menggunakan analisis geosatistik, yaitu dengan menginterpolasi data titik menjadi area (polygon) menggunakan metode IDW. Hasil interpolasi masing-masing kualitas perairan tambak, Sungai dan perairan pesisir tersebut disusun dalam bentuk peta-peta tematik. Nilai beban bahan organik dari kegiatan budidaya tambak udang vanname ditentukan dari beberapa indikator utama yaitu Oksigen terlarut, BOD5, TOM, Ammonia, Nitrate dan Phosphate. Nilai dari indikator Dari hasil yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai sebaran spasial bahan organik tertinggi yaitu disumbangkan parameter BOD yaitu; 3.12 mg/l – 3.25 mg/l. sedangkan hasil pengukuran kandungan terendah pad parameter fosfat, hasil yang didapat yaitu 0,005 – 0,006 mg/l. Hal ini menunjukkan perairan di pantai pesisir Kabupaten Lamongan termasuk dalam perairan tingkat kesuburan yang rendah. Dari hasil yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai beban bahan organik paling besar disumbangkan oleh parameter Biochemical Oxygen Demand (BOD), sedangkan nilai terkecil disumbangkan oleh parameter phosphate yang menunjukkan tingkat kesuburan perairan pantai di wilayah pesisir rendah.
English Abstract
Coastal areas have a wide range of resources that can be utilized in multiple ways. Land utilization of coastal areas hasbeen done for various interests, one of which is for shrimp aquaculture (farming). Continuous shrimp farmingactivities will lead to environmental degradation, characterized by decreased water quality. Besides, the area or spatial arrangement of shrimp aquaculture development that does not pay attention to the environmental carryingcapacity due to improper management can cause environmental problems with all aspects of its complications in a long period of time, one of which is the problem emerging from shrimp farming with the use of intensive technology. Intensive shrimp farming can produce organic wastes, primarily from the residual feed, feces, and dissolved matters dischargedinto waters that significantly affect the quality of the coastal environment. This study aimed to determine the distribution pattern of organic matters resultedfrom Vanname shrimp (Litopenaeus vannamei) aquaculture in the coastal area of Lamongan Regency. This study was conducted from January to March 2018. The study used a descriptive method with Geographical Information System (GIS) approach. The spatial distribution analysis of organic materials was carried out using geostatistical analysis, by interpolating point data into areas (polygons) using IDW method. The interpolation results of each water quality of the ponds, river, and coastal waters were arranged in the form of thematic maps. The value pollution load index(PLI) value of the shrimp farming activities was determined based on six main indicators, namely dissolved oxygen, BOD5, TOM, Ammonia, Nitrate, and Phosphate. Based on the results obtained, the highest spatial distribution value of organic matterswas showed by the BOD parameter of 3.12 mg/l – 3.25 mg/l, included in the medium-polluted category. Meanwhile, the measurement result of the phosphate content as an indicator of water fertility ranged from 0.005 -0.006 mg/l. It suggests that the waters on the coastal area of Lamongan Regency are included in oligotrophic waters, indicating a low fertility rate. From the results above, it can be concluded that the largest pollution load index (PLI) value is contributed by the Biochemical Oxygen Demand (BOD) parameter while the smallest value is contributed by the phosphate parameter, signifying a low fertility rate in the coastal area.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/639.68/INS/e/2018/041804676 |
Uncontrolled Keywords: | SHRIMP CULTURE, LITOPENACUS, INDONESIA - LAMOMNGAN, PONDS - MANAGEMENT, ORGANIC CORPOUNDS - ANALYSIS |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.6 Crustacean culture > 639.68 Shrimps culture |
Divisions: | S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 19 Dec 2018 04:42 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 03:53 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/162214 |
Preview |
Text
LIGA INSANI.pdf Download (7MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |