Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 3571 K/Pdt/2015 Tahun 2016 Tentang Transaksi Terapeutik Dalam Perspektif Undang – Undang Perlindungan Konsumen

Widiaswati, Retna Sari (2018) Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 3571 K/Pdt/2015 Tahun 2016 Tentang Transaksi Terapeutik Dalam Perspektif Undang – Undang Perlindungan Konsumen. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Hubungan antara dokter dengan pasien adalah hubungan yang unik, yang di maksud unik adalah adanya suatu hubungan yang berubah – ubah antara pasien dengan dokter, yaitu di mulai dari hubungan vertikal dimana dokter yang paling paham sedangkan pasien tidak tau apa-apa hingga hubungan horizontal dimana pasien dengan dokter mempunyai kesetaraan atau sejajar dalam hubungan kerjasama yaitu dalam mengupayakan kesehatan pasien. sebuah perikatan yang lahir karena persetujuan juga karena undang – undang serta adanya kepasrahan pasien kepada dokter dalam suatu hal melakukan tindakan yang bertujuan untuk sembuhnya pasien. Dewasa ini, banyak kasus atau perselisihan terjadi antara dokter dengan pasien atas banyak hal. Mulai sadarnya pasien atas haknya, banyak pasien menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan perkaranya dengan cara menggugat dokter atau tenaga kesehatan juga rumah sakit yang mana dokter, rumah sakit, serta tenaga kesehatan adalah pihak yang di anggap bertanggungjawab atas pasien, akan tetapi banyak pasien yang kurang mengerti dimana posisi pasien dan dimana posisi dokter. Banyak perkara antara dokter, tenaga kesehatan, dan rumah sakit dengan pasien yang sampai ke Pegadilan, tetapi gugatannya ditolak. Begitu juga yang dialami oleh ayah dari Muhammad Gumilar (alm) yang anaknya meninggal ketika proses berobat, kemudian sang ayam menggugat dokter, tenaga kesehatan serta rumah sakit untuk mengganti kerugian dan bertanggungjawab atas meninggalnya Muhammad Gumilar (alm). Akan tetapi, gugatan tersebut ditolak oleh majelis hakim walau upaya hukum yang di tempuh sudah sampai Kasasi. Ayah Muhammad Gumilar (alm) berdasar hukum pasal 1365 Kitab Undang – Undang Hukum Perdata sebagai dasaruntuk menggugat akan tetapi ditolak, penulis mencoba menganalisa menggunakan undang – undang nomor 08 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen apakah dokter dapat di gugat dengan dasar hukum undnag – undang nomor 08 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen? Untuk dapat menjawab permasalahan diatas, penelitian hukum normatif ini menggunakan pendekatan perundang-undangan,dan pendekatan konseptual. Bahan hukum yang berhubungan dengan masalah yang diteliti diperoleh melalui studi kepustakaan, serta pendapat para ahli yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Bahan hukum yang telah diperoleh, dianalisis menggunakan metode interpretasi sistemastis, sehingga dapat penulisan lebih sistematis dalam menjawab isu hukum yang telah dirumuskan.vi Berdasarkan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa Undang – Undang nomor 08 ahun 1999 tidak dapat menjadi pelindung bagi pasien, karena pasien bukanlah konsumen pada umumnya, dan dokter tidak dapat disamakan dengan pelaku usaha, hal tersebut karena obyek transaksi terapeutik adalah suatu upaya bukan berupa barang atau hasil yang nyata, tetapi upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien, sedangkan hasilnya bisa saja berhasil ataupun gagal, karena dokter hanya perantara dari Tuhan untuk membantu umat manusia lainnya serta adanya good faith (itikad baik) dari dokter kepada pasien, itikad baik itu dibuktikan dengan dokter melakukan upaya kesehatan melalui prosedur yang baik dan benar. Jadi undang – undang nomor 08 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen bukanlah undang – undang yang member perlindungan hukum kepada pasien serta tidak dapat menjadi dasar hukum bagi pasien untuk menggugat dokter

English Abstract

The relationship between doctor and patient is a unique relationship, mean is a they have a changing in the relationship between patient and physician, ranging from the vertical relationship in which most doctors understand while the patient does not know anything until the horizontal relationship in which the patient with the doctor has similarities in the relationship in seeking health from the patient, it’s also born cause engagement, born cause constitution and there are surrender of patient. Today, many cases or disputes occur between doctor and patients over many things. Patient awareness of their rights, many patients take legal action to resolve cases where doctors, hospitals, and health workers are those responsible for patients, but many patients do not understand where the patient is and where the doctor position. Many cases between doctors, health workers, and hospitals with patients reach the Court, but the lawsuit was rejected. The same applies to Muhammad Gumilar (passed way) father whose son died during the treatment process, then his father sued the doctor, health workers and hospitals to compensate and be responsible for the death of Muhammad Gumilar (passed way). However, the lawsuit was rejected by the panel of judges even though the legal effort has reached Cassation. Muhammad Gumilar's father used article 1365 Civil Code as the basis for prosecution but rejected, the author tries to analyze the law number 08 of 1999 on Consumer Protection, whether the doctor can be prosecuted under the legal basis of the law number 08 of 1999 on Consumer Protection. To be able to answer the above problems, this normative legal research using the approach of legislation, and conceptual approach. Legal material related to the problem studied was obtained through literature studies, as well as the opinions of experts and legal related to the issues discussed. The legal materials that have been obtained, analyzed using systematic interpretation methods, so that writing can be more systematic in answering legal issues that have been formulated. Based on the discussion, it can be concluded that Law number 08 of 1999 can not be a protector for patients, because patients are not consumers in general, and doctors can not be equated with business actors, it is because the object of therapeutic transactions is an effort not in the form of goods or products but the efforts made to overcome the patient's health problems, while the results can be successful or fail, because the doctor is only an intermediary from God to help other human beings as wellviii as good faith (good faith) from doctors to patients, good faith was proven by doctors make health efforts through good and correct procedures. So Law No. 08 of 1999 on Consumer Protection is not a law that provides legal protection to patients and can not be a legal basis for patients to sue a doctor

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2018/273/051807314
Uncontrolled Keywords: Analisis Putusan, Mahkamah Agung Nomor, Transaksi Terapeutik, Perlindungan Konsumen
Subjects: 300 Social sciences > 343 Military, defense, public property, public finance, tax, commerce (trade), industrial law > 343.07 Regulation of economic activity > 343.071 Consumer protection
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 18 Apr 2019 04:10
Last Modified: 23 Oct 2021 05:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161715
[thumbnail of Retna Sari Widiaswati.pdf]
Preview
Text
Retna Sari Widiaswati.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item