Analisis Efisiensi Pemasaran Jagung (Zea Mays) (Kasus Di Desa Talangkembar, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban)

Wulandari, Sri (2018) Analisis Efisiensi Pemasaran Jagung (Zea Mays) (Kasus Di Desa Talangkembar, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jagung merupakan komoditas yang cukup penting bagi indonesia, yaitu sebagai bahan pakan utama peternakan unggas dan menjadi bahan baku industri olahan. Budidaya jagung hampir tersebar diseluruh kecamatan di Kabupaten Tuban, dimana budidaya jagung ini paling banyak dilakukan di Kecamatan Montong yaitu dengan jumlah produksi sebesar 84.464 ton (BPS, 2016). Desa Talangkembar merupakan salah satu desa yang penduduknya sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dengan memanfaatkan lahan kering. Pada umumnya petani di desa tersebut melakukan kegiatan pemasaran dengan menjual langsung kepada lembaga pemasaran (tengkulak). Harga jagung yang dibeli tengkulak relatif rendah, sehingga keuntungan yang diterima petani akan semakin rendah. Menurut Ika Novita (2013), peningkatan pendapatan petani tidak hanya ditentukan dari jumlah produksi tetapi juga pada harga yang berlaku dipasar. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengidentifikasi saluran pemasaran dan fungsi pemasaran jagung yang dilakukan lembaga-lembaga pemasaran di daerah penelitian. 2) Menganalisis tingkat efisiensi pemasaran jagung di daerah penelitian. Penelitian dilakukan di Desa Talangkembar yang ditentukan secara purposive. Penentuan responden petani jagung ditentukan dengan menggunakan metode simple random sampling. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin. Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut diperoleh sampel sebanyak 43,09 atau 44 petani jagung. Pengambilan sampel lembaga pemasaran jagung dilakukan dengan menggunakan metode snowball sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan observasi. Alat analisis yang digunakan meliputi analisis efisiensi pendekatan marjin pemasaran, share harga, rasio keuntungan dan biaya, analisis struktur pasar dengan CR4 (Concentration Ratio) dan HHI (Herfindhal Hirscham Index), serta analisis efisiensi harga dan analisis efisiensi operasional. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diketahui saluran pemasaran jagung di Desa Talangkembar, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban terdapat 6 saluran pemasaran, yaitu: (1) Petani – tengkulak 1 – commision agent – pedagang pengepul luar daerah. (2) Petani – tengkulak 2 – pedagang besar. (3) Petani – tengkulak 3 – pedagang besar. (4) Petani – tengkulak 4 – pedagang besar. (5) Petani – tengkulak 5 – pedagang pengepul kecamatan – pedagang besar (6) Petani – tengkulak 6 – pedagang pengepul kecamatan – pedagang besar. Fungsi pemasaran yang dilakukan lembaga pemasaran di Desa Talangkembar adalah penimbangan, pengeringan, pengemasan, bongkar muat, tranpsortasi, dan penyusutan. Tingkat efisiensi pemasaran jagung di daerah penelitian dikatakan efisien berdasarkan 4 indikator yakni marjin pemasaran, share harga petani, rasio keuntungan dan biaya serta strutur pasar. Disamping itu juga dilakukan pengukuran efisiensi harga menurut biaya transportasi dan biaya processing dan efisiensi operasional menurut fungsi transportasi. Berdasarkan analisis marjin pemasaran jagung di Desa Talangkembar sudah efisien akan tetapi masih perlu untuk ditingkatkan lagi untuk meminimalkan biaya pemasaran sehingga dapat menguntungkan semua pihak yakni petani dan lembaga pemasaran jagung. i8 Berdasarkan analisis share harga petani dinyatakan efisien karena share harga yang diterima petani lebih dari 40 persen, dan hasil analisis ratio keuntungan dan biaya dinyatakan efisien karena lembaga pemasaran memperoleh nilai ratio lebih dari 1. Berdasarkan analisis CR4 menunjukkan struktur pasar di daerah penelitian adalah oligopsoni, dan dari hasil analisis HHI termasuk pasar oligopsoni yaitu tingkat persaingan dalam penentuan harga, petani ditingkat persaingan yang kecil atau sebagai penerima harga. Apabila dilihat dari efisiensi harga, pemasaran jagung di Desa Talangkembar sudah efisien karena selisih harga lebih besar dibandingkan dengan biaya pemasaran yang dikeluarkan yaitu biaya transportasi dan processing. Dan apabila dilihat dari efisiensi operasional pemasaran jagung di Desa Talangkembar efisien menurut faktor biaya namun tidak dihitung dari jumlah kerusakan karena sebagian besar lembaga pemasaran menggunakan fasilitas transportasi tidak secara optimal. Upaya peningkatan efisiensi pemasaran jagung di daerah penelitian dapat dilakukan dengan cara petani dapat memasarkan produknya ke saluran pemasaran III karena harga beli lembaga pemasaran lebih tinggi dibandingkan saluran pemasaran yang lain. Dan petani juga melakukan fungsi pemasaran seperti yang dilakukan petani pada saluran III agar memperoleh harga jual yang tinggi. Setiap lembaga pemasaran hendaknya mengambil keuntungan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan yakni mengambil keuntungan sebesar 20 persen sampai 30 persen dari biaya pemasaran yang dikeluarkan. Untuk meningkatkan share harga yang diterima petani, perlu dibentuk koperasi tani yang dapat menampung jagung ditingkat petani, sehingga petani telibat dalam pembentukan harga dan harga jual jagung ditingkat petani tidak terlalu rendah. Untuk rasio keuntungan dan biaya pemasaran, sebaiknya lembaga pemasaran commision agent mengambil keuntungan sesuai dengan biaya pemasaran agar keuntungan yang diperoleh seimbang dengan biaya yang dikeluarkan. Untuk merubah menjadi pasar persaingan sempurna dengan jumlah penjual dan pembeli seimbang dapat menambah koperasi tani sehingga dapat membantu petani dalam penentuan harga, dan dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai struktur pasar jagung di Desa Talangkembar. Tingginya biaya transportasi yang ditanggung pedagang besar pada saluran pemasaran V, karena jarak dari tempat awal ke tempat tujuan yang jauh, sehingga dalam proses pemasaran jagung perlu diperhatikan jarak antar tempat penjualan agar lebih efisien. Untuk meningkatkan efisiensi operasional sebaiknya lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dapat mengurangi resiko dari kerusakan produk yang menyebabkan penyusutan agar keuntungan yang diperoleh semakin tinggi.

English Abstract

Maize is the most important commodity for Indonesia, that is as the main feed of poultry farm and main material of processed industry. Maize cultivation spreads almost around in Tuban Regency which this cultivation is mostly done in Montong District with production amount of 84,464 tons (BPS, 2016). Talangkembar village is one of the most populated villages as farmers. Generaly, farmers in the village do marketing by selling directly to marketing foundation (middlemen). The price of maize purchased by the middleman is relatively low so the profit received by farmers will be lower. According Ika Novita (2013), the increasing of farmer's income is not only determined from the amount of production but also at the prevailing market price. The purposes of this research are: 1) identify marketing channel and function of corn conducted by marketing institutions in research area and 2) analyzing the efficiency level of corn marketing in the research area. The research is conducted in Talangkembar Village which is determined purposively. The determination of corn farmer respondent is determined by using simple random sampling method. The number of samples is determined by using the Slovin formula. Based on calculations with the formula, it is obtained 43.09 samples or 44 corn farmers. Sampling of marketing institution of maize is done by using snowball sampling method. Data collection is done by interview and observation method. The analytical tools used include efficiency analysis of marketing margin approach, price share, profit and cost ratio, market structure analysis with CR4 (Concentration Ratio) and HHI (Herfindhal Hirscham Index), and price efficiency analysis and operational efficiency analysis. Based on the research that has been done then known maize marketing channel in Talangkembar Village, Sub Montong, Tuban Regency. There are 6 marketing channels, namely: (1) Farmer - middleman 1 - commision agent - outside merchant collectors area. (2) Farmer - wholesaler 2 - wholesalers. (3) Farmers - middlemen 3 - wholesalers. (4) Farmers - middlemen 4 - wholesalers. (5) Farmers - middlemen 5 - merchant collectors - big traders (6) Farmers - middlemen 6 - merchant collectors - big traders. Marketing functions conducted by marketing institutions in Talangkembar Village are weighing, drying, packaging, loading and unloading, transportation, and depreciation. The level of marketing efficiency of maize in the research area is said to be efficient based on 4 indicators namely marketing margin, farmer price share, profit and cost ratio, and market structure. Beside that, the price efficiency is also measured by transportation cost and processing cost and operational efficiency according to transportation function. Based on the analysis, corn marketing margin in Talangkembar Village has been efficient but still need to be improved again to minimize marketing costs so that it can benefit all parties namely farmers and marketing agencies of corn. Based on the analysis, the farmers' share price is declared efficient because the share of the price received by farmers is more than 40 percent and the result of profit and expense ratio analysis is declared efficient because the marketing institution obtained a ratio value of more than 1. Based on analysis CR4 shows the market structure in the study area is oligopsoni, and from the results of HHI analysis including oligopsoni iii10 market is the level of competition in pricing, farmers in small competition level or as the recipient of price. When viewed from the efficiency of the price, marketing maize in Talangkembar Village is efficient because the price difference is greater than the marketing costs incurred that is the cost of transportation and processing. And when viewed from operational efficiency of maize marketing in Talangkembar Village efficient according to cost factor but not counted from amount of damage because most of marketing institution use transportation facility not optimally. Efforts to improve the efficiency of corn marketing in the research area can be done by farmers can market their products to marketing channel III because the purchase price of marketing institutions is higher than other marketing channels. And farmers also perform marketing functions as farmers do on channel III in order to obtain a high selling price. Each marketing agency should take profit in accordance with the cost incurred ie take a profit of 20 percent -30 percent of marketing costs incurred. To increase the share of prices received by farmers, it is necessary to establish a farmer cooperative that can accommodate the corn at the level of farmers, so farmers are involved in the formation of prices and selling prices of maize at the level of farmers is not too low. For profit and marketing cost ratios, the marketing agent commission agent should take advantage of the marketing costs so that the profit earned is balanced with the cost incurred. To transform into a perfectly competitive market with a balanced number of sellers and buyers can increase farmers' cooperatives to help farmers in pricing, and further research on the corn market structure in Talangkembar Village. The high cost of transportation borne by wholesalers in marketing channel V because the distance from the initial place to the destination far so in the process of marketing maize need to be considered the distance between places of sale to be more efficient. To improve operational efficiency, the marketing agencies involved can reduce the risk of product damage that causes depreciation in order to gain higher profits.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2018/395/051807639
Uncontrolled Keywords: Pemasaran Produk Pertanian, Perdagangan, Jagung
Subjects: 300 Social sciences > 381 Commerce (Trade) > 381.4 Specific products and services > 381.41 Product of agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 10 Jan 2019 02:52
Last Modified: 19 Oct 2021 16:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161641
[thumbnail of SRI WULANDARI.pdf]
Preview
Text
SRI WULANDARI.pdf

Download (37MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item