Pengujian Galur Kedelai Hitam (Glycine Max L.) Pada Beberapa Tingkat Cekaman Kekeringan

Saloka, Aziziah (2018) Pengujian Galur Kedelai Hitam (Glycine Max L.) Pada Beberapa Tingkat Cekaman Kekeringan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kedelai (Glycine max L.) merupakan salah satu bahan makanan yang dikonsumi masyarakat sebagai sumber protein. Petani Indonesia umumnya membudidayakan kedelai dengan warna biji kuning. Petani membudidayakan kedelai kuning karena mempunyai anggapan bahwa kedelai kuning memiliki produktivitas dan harga yang tinggi dibanding dengan kedelai lainnya. Padahal terdapat kedelai yang memiliki harga dan nilai gizi yang lebih tinggi daripada kedelai kuning, yaitu kedelai hitam. Rendahnya minat petani untuk membudidayakan kedelai hitam disebabkan oleh rendahnya hasil panen karena kedelai ditanam pada lahan musim kemarau I dan II atau pada lahan tegal. Kegiatan intensifikasi kedelai dalam menghasilkan galur toleran kekeringan terus dilakukan. Penelitian mengenai ketahanan galur-galur kedelai hitam terhadap perbedaan tingkat cekaman kekeringan penting untuk dilakukan guna untuk menemukan varietas tahan kekeringan yang kemudian dapat dilepas ke masyarakat luas. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh cekaman kekeringan pada beberapa galur kedelai hitam. Serta untuk menguji ketahanan galur kedelai hitam terhadap cekaman kekeringan sehingga diperoleh galur yang dapat dijadikan sebagai varietas kedelai hitam yang tahan cekaman kekeringan. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Jalan Raya Kendalpayak No. 66 Kota Malang. Penelitian dilaksanakan dari bulan November 2017 hingga Februari 2018. Alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah oven, pot, cangkul, timbangan analitik, roll meter, plastik zip dan coolbox. Sedangkan bahan yang digunakan ialah 5 benih kedelai (Kedelai hitam: G162, A6, Hitam-5, Detam-1 dan kedelai kuning: Dering- 1 sebagai varietas pembanding) Pupuk kandang sebagai campuran media tanam, pupuk an-organik (Urea, SP-36 dan KCl) serta pestisida Curacron 500EC. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang menggunakan rancangan percobaan RAK (Rancangan Acak Kelompok). Faktor pertama galur kedelai terdiri dari galur kedelai hitam A1 (galur G162), A2 (galur A6) dan A3 (gaalur Hitam 5), A4 (Varietas Detam-1) serta A5 sebagai varietas pembanding tahan kekeringan (Dering-1). Faktor kedua cekaman kekeringan terdiri dari 3 taraf cekaman kekeringan sebagai berikut: K1 tanaman kedelai tumbuh pada kondisi 100% kapasitas lapang, K2 tanaman kedelai tumbuh pada tingkat cekaman keringan 80% dari kapasitas lapang dan K3 tanaman tumbuh pada tingkat cekaman kekeringan 60% dari kapasitas lapang. Terdapat 15 perlakuan dengan tiga kali ulangan. Sehingga terdapat 45 satuan percobaan. Pengamatan dilakukan pada parameter pertumbuhan dan komponen hasil panen. Parameter pertumbuhan terdiri dari tinggi, jumlah daun, luas daun dan kadar air relatif daun. Parameter komponen hasil meliputi umur berbunga, jumlah bunga, jumlah polong isi, jumlah polong kosong, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji, berat kering brangkasan dan umur panen. Bbiii Analisa data menggunakan analysis of variance (ANOVA). Apabila terdapat pengaruh nyata maka data diuji lanjut dengan uji BNT pada taraf 5 % untuk mengetahui perbedaan dari setiap pengaruh perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan interaksi perlakuan galur dan cekaman kekeringan berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman pada umur 28-49 HST dan saat panen, kadar air relatif daun pada umur 42 HST serta semua parameter komponen hasil panen tanaman kedelai. Galur G162 dan Hitam-5 merupakan galur tahan kekeringan karena mampu mempertahankan bobot biji per tanaman dan bobot 100 biji pada setiap perlakuan cekaman kekeringan.. Bobot biji per tanaman G162 dan Hitam-5 tidak berbeda nyata dengan varietas pembanding, Dering-1. Namun, hanya galur Hitam-5 yang memiliki bobot 100 biji lebih tinggi dari Dering-1. Galur tanaman memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah daun umur 21-49 HST serta luas daun pada umur 28 dan 49 HST . Galur yang memiliki jumlah daun yang tidak berbeda nyata dengan Dering-1 ialah Galur G162. Galur A6, Hitam-5 dan Detam-1 memiliki luas daun yang tidak berbeda nyata dengan Dering-1 sedangkan G162 mempunyai luas daun yang lebih tinggi. Cekaman kekeringan memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah daun pada umur 28-49 HST dan luas daun tanaman pada umur 21-49 HST. Jumlah daun mengalami penurunan pada tingkat 80% dan 60% dari kapasitas lapang. Luas daun mengalami penurunan pada tingkat cekaman kekeringan 60% dari kapasitas lapang.

English Abstract

Soybean is the most popular legumes consumed as protein source. Yellow soybean is most popular along farmers in Indonesia. Farmers cultivate yellow soybeans because assumption that yellow soybean has high productivity and price compared to other soybean. While there are soybeans that have higher prices and nutritional value than yellow soybean, which is black soybeans. The intensification of soybean to make drought resistant genotypes. Research on the resistance of black soybean genotype to different levels of drought stress is important to study in order to find drought resistant varieties. The purpose of this study is to determine the effect of drought stress on some genotype of black soybeans. And test the resistance of black soybean strain (Glycine max L.) to drought stress so that obtained strain that can be used as black soybean varieties that resist drought stress. This research conducted in greenhouse of Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Jalan Raya Kendalpayak No. 66 Kota Malang. The research conducted from November 2017 till February 2018. The equipment are oven, pots, hoe, analytical scales. While the material are 4 black soybean genotype and a control, Dering cultivar. Manure, an-organic fertilizer (Urea, SP-36 and KCl) and Curacron 500EC. The experimental design consisted of a Randomized Block Design in three replication. First factor is Black soybean genotype and second factor is drought level. Black soybean genotypes consist of A1 (Genotype G162), A2 (Genotype A6) dan A3 (Genotype Hitam 5), A4 (Detam-1) and A5 as resistant drought cultivar control (Yellow Soybean: Dering-1). Drought stress consisting of 3 levels of soil moisture level. K1 soybean watered up to field capacity, K2 watered up to 80% field capacity, K3 watered up to 60% field capacity. Parameter observations were divided into growth and yield component. Growth component consist of height, leaf number, leaf area and relative leaf water content. Agronomic parameters include flowering age, number of flowers, number of fertile node, number of pod, weight seed per plant, weight of 100 seed, dry weight of stover and harvesting age. Data analyzed using analysis of variance (ANOVA). Post hoc test using Least significant difference (LSD) test at 5%. The interaction of genotypes and drought had significantly effect on plant height at 28-49 HST and at harvest time, relative leaf water content at 42 HST and all component parameters. G162 and Hitam-5 is capable of maintaining the weight of seeds per plant and the weight of 100 seeds. The weight of seeds per plant not significantly different with control, Dering-1. But, only G162 have weight 100 seed more than Dering-1. Genotypes had significant effect the number of leaves at 21- 49 DAP and leaf area at 28 and 49 DAP. The genotype that has the number of leaves that is not significantly different from Dering-1 is the G162. A6, Hitam-5 and Detam-1 have leaf area not significantly different from Dering-1 while G162 has higher leaf area. Drought stress gave a significant effect on the number of leaves at 28-49 HST and leaf area at 21-49 HST. The number of leaves decreased at the level of 80% and 60% of the field capacity. The leaf area decreased at a drought stress level of 60% of the field capacity

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2018/422/051808374
Uncontrolled Keywords: Kedelai Hitam, Glycine Max L., Galur, Ketahanan, Kekeringan
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.3 Legumes, forage crops other than grasses and legumes > 633.34 Soybeans
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 26 Feb 2019 02:12
Last Modified: 19 Oct 2021 16:51
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161605
[thumbnail of AZIZIAH SALOKA.pdf]
Preview
Text
AZIZIAH SALOKA.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item