Status Sungai Lajeng Berdasarkan Komunitas Perifiton Epilitik Di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Kiwo, Landi (2018) Status Sungai Lajeng Berdasarkan Komunitas Perifiton Epilitik Di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sungai merupakan aliran air yang mengalir secara terus menerus dari hulu sampai ke hilir. Sungai memiliki manfaat sebagai habitat bagi biota air seperti tumbuhan air, plankton, perifiton, bentos, dan ikan. Ekosistem sungai biasanya dicirikan dengan adanya aliran air yang deras, sehingga digolongkan ke dalam ekosistem mengalir (perairan lotik). Sungai Lajeng merupakan sungai yang bersumber dari mata air Gunung Bromo dengan melewati Kecamatan Tumpang dan menuju bertemu sungai Bango dan beberapa anak sungai lainnya dan terus bermura pada sungai Brantas di Kota Malang dan memiliki peranan yang penting terhadap sosial ekonomi masyarakat yang ada di sekitar sungai tersebut. Kualitas air di daerah sungai dapat diketahui dengan cara pengukuran menggunakan bioindikator merupakan komponen biotik. Dengan komponen biotik dapat mendeskripsikan kondisi fisika, kimia, dan biologi perairan. Secara alami perifiton bersifat tetap dan menempel pada akar tumbuhan, bebatuan, kayu, dan benda-benda dalam air lainnya, sehingga memiliki kecenderungan lebih banyak menerima polutan dari area tersebut dibandingkan dengan hidrobiota yang lain. Salah satu biota yang memiliki peranan penting di dalam perairan dan dapat dijadikan sebagai indikator biologi adalah perifiton. Perifiton merupakan organisme yang tumbuh atau menempel pada substrat tetapi tidak melakukan penetrasi ke dalam substrat tersebut. Perifiton disebut juga aufwuchs merupakan sekelompok organisme mikroskopis yang hidupnya menempel pada benda maupun permukaan tumbuhan air yang terendam dan tidak menembus substrat. Secara alami perifiton bersifat tetap dan menempel pada akar tumbuhan, bebatuan, kayu, dan benda-benda dalam air lainnya, sehingga memiliki kecenderungan lebih banyak menerima polutan dari area tersebut dibandingkan dengan hidrobiota yang lain. Perifiton epilitik adalah mikroalga yang hidupnya menempel pada batu di sungai yang berarus. Perifiton ini menempel dengan menggunakan gelatin, bagian dasar sel, dan tangkai sehingga tidak akan terbawa arus dan Perifiton dapat ditemukan lebih banyak di genangan air dengan suhu relatif tinggi sebab terdapat paparan cahaya matahari yang cukup. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui komunitas perifiton epilitik di Sungai Lajeng, dan mengetahui kualitas air serta menentukan status Sungai Lajeng kecematang Tumpang, kabupaten Malang, Jawa Timur penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2017 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini dilakukan untuk menggambarkan, mengumpulkan, serta menganalisis semua kegiatan yang berhubungan dengan status sungai Lajeng berdasarkan komunitas perifiton (epilitik). Berdasarkan cara memperolehnya data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder, data primer merupakan suatu data yang diperoleh dari hasil pengamatan atau kegiatan secara langsung oleh kita sendiri, data sekunder merupakan suatu data yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti. Biasanya data ini disebut juga dengan data pendukung yang bisa didapat dari literatur, artikel ilmiah, majalah, dan dari lembaga yang bersangkutan Pengamatan perifiton yang dilakukan di Sungai Lajeng yang dilakukan selama empat minggu terdapat dari 1 Divisi dan 14 Genus. 1 Divisi yaitu Grisophyta dan 14 Genus yaitu Amphora, Cocconeis, Cyclotella, Closterium, Cymbella, Gyrosigma, Navicula, Neidium, Nitzchin, Pinnularia, Surirella, Synedra, Gramatophora, dan Chaetoceroas. Hasil pengukuran kualitas air Sungai Lajeng didapatkan nilai suhu8 sebesar 24,4 – 24,70C, kecerahan sebesar 100%, kecepatan arus sebesar 0,47 – 0,61 m/s, pH sebesar 7,48 – 8,12, oksigen terlarut sebesar 11,4 – 11,5 mg/L, karbondioksida sebesar 18,1 – 19,8 mg/L, nitrat sebesar 1,2911 – 2,6281 mg/L, dan fosfat sebesar 0,032 – 0,048 mg/L. Status Sungai Lajeng tergolong tercemar sedang, hal ini dilihat dari indeks keanekaragaman sebab Indeks keanekaragaman tergolang sedang, walaupun Indeks dominasi terlihat tidak ada yang memdominasi

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2018/826/051811252
Uncontrolled Keywords: Status Sungai Lajeng
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.1 Inland waterways
Depositing User: soegeng Moelyono
Date Deposited: 20 Mar 2019 07:01
Last Modified: 20 Mar 2019 07:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161565
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item