Pengaruh Kredit Pertanian Terhadap Pendapatan Dan Alokasi Pengeluaran Rumah Tangga Petani Kentang Di Desa Ngadirejo, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan

Pratama, Alfian Eka (2018) Pengaruh Kredit Pertanian Terhadap Pendapatan Dan Alokasi Pengeluaran Rumah Tangga Petani Kentang Di Desa Ngadirejo, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kredit menjadi sebuah alternatif dalam penggunaan modal yang dibutuhkan dalam usahatani, untuk menambah input produksi sehingga dapat mengoptimalkan produktivitas. Menurut data Bank Indonesia dalam perkembangan konsentrasi kredit pada sektor petanian dari tahun 2008 – 2016, terjadi pertumbuhan yang positif dari tahun ke tahun. Otoritas jasa keuangan malang (Kota/Kabupaten Malang, Kota/Kabupaten Pasuruan, dan Kota/Kabupaten Probolinggo) mencatat adanya pertumbuhan signifikan pada realisasi penyaluran kredit usaha rakyat di semester I 2017. Jika dilihat dari tahun ke tahun dari juni 2016 – juni 2017, pertumbuhan kredit meningkat sebesar 8,08 persen dengan total realisasi sebesar Rp 40,41 triliun. Berdasarkan data tersebut penggunaan kredit dalam mengembangkan usaha semakin meningkat, maka dapat diartikan penggunaan kredit untuk megembangkan usaha terbilang baik dan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi diwilayah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Menganalisis Faktor-faktor apa yang mempengaruhi keputusan menggunakan kredit (2) Menganalisis perbedaan pendapatan antara petani pengguna kredit dan yang tidak menggunakan kredit (3) menganalisis pengaruh kredit pertanian terhadap pendapatan petani sebagai tambahan usahataninya (4) Menganalisis pengaruh penggunaan kredit terhadap alokasi pengeluaran rumah tangga petani kentang. penelitian di Kecamatan tutur, Desa Ngadirejo berlandaskan salah satu sentra tanaman hortikultura terutama kentang. Populasi dalam penelitian ini adalah secara Stratified Random Sampling dan jumlah responden ditentukan dengan rumus Slovin menunjukan sampel yang dibutuhkan pada penelitian ini sebanyak 50 responden, sebanyak 26 untuk pengguna kredit dan 24 berikutnya untuk bukan pengguna kredit. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif menggunakan regresi logistik, uji beda rata-rata, dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan peminjaman kredit pertanian diantaranya usia (X1), jumlah tanggungan keluarga (X3) dan pengeluaran (X6) dengan taraf α=0,1(10%). Secara keseluruhan variabel yang digunakan di dalam model mampu menjelaskan 58,7% sedangkan 41,3% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Pendapatan/hektar petani peminjam kredit dan tidak tidak berbeda secara nyata dapat dijelaskan melalui uji beda rata-rata dengan nilai t diperoleh sig (2-tailed) 0,43095 > 0,05 (taraf nyata 5 %). nilai Mean Difference 4133730 menunjukkan selisih pendapatan per hektar antara pengguna kredit dan non kredit sehingga dapat diartikan Rp. 4.133.730.ii Pengaruh penggunaan kredit terhadap pendapatan petani dipengaruhi keputusan penggunaan kredit (X5) dan luas lahan (X4) dengan taraf signifikansi α=0,05 (5%). Secara keseluruhan variabel di dalam model yang digunakan mampu menjelaskan. Keputusan penggunaan kredit mempunyai nilai koefisien 9,8706, diartikan ketika pengguna kredit meningkat sebesar Rp 1 maka akan meningkatkan pendapatan sebesar Rp. 9.870,60,-. Variabel Luas lahan memiliki nilai koefisien sebesar 2,851, Ketika luas lahan responden meningkat sebesar 1 m² maka akan menaikkan pendapatan sebesar Rp 2.851,00. Pengaruh keputusan penggunaan kredit terhadap pengeluaran dipengaruhi Dummy peminjaman kredit pertanian, Jumlah tanggungan keluarga (X1), jumlah tanggungan keluarga (X2), total pendapatan (X3) dengan taraf signifikansi α=0,05 (5%). Dummy peminjaman kredit pertanian mempunyai nilai koefisien 1,906, dapat diartikan ketika kenaikan peminjaman kredit sebesar Rp. 1 maka akan meningkatkan pengeluaran sebesar 1,906,00,-. Jumlah tanggungan keluarga memiliki nilai koefisien 662630,527, diartikan setiap bertambahnya anggota keluarga sebesar 1 maka akan menaikkan pengeluaran sebesar Rp. 662.630,527, dan pada total pendapatan memiliki nilai koefisien 62, Ketika pendapatan total responden meningkat sebesar Rp 1 maka akan menaikkan pengeluaran sebesar Rp 62. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan terdapat tiga faktor yang mempengaruhi terhadap keputusan penggunaan kredit pertanian, dengan taraf signifikansi 10%. Perbedaan pendapatan pengguna kredit dengan tidak tidak berbeda secara signifikan, karena beberapa petani menggunakan kredit pertanian tidak tepat guna. Keputusan penggunaan kredit mempengaruhi pendapatan petani dan pengeluaran rumah tangga petani kentang.

English Abstract

Credit becomes an alternative in the use of capital needed in farming, to increase input production. According to data from Bank Indonesia in the development of credit concentration in the agricultural sector from 2008 to 2016, there is a positive growth from year to year. Otoritas jasa keuangan malang (Kota/Kabupaten Malang, Kota/Kabupaten Pasuruan, dan Kota/Kabupaten Probolinggo) recorded a significant growth in the realization of the distribution of people's business credit in the first half of 2017. If viewed from year to year from June 2016 - June 2017 credit growth increased by 8.08 percent with total realization of Rp 40.41 trillion Based on these data the use of credit in developing the business is increasing, it can be interpreted the use of credit to develop the business fairly well and in line with economic growth in the region The purpose of this research are: (1) Analyzing what factors influencing the decision to use credit (2) Analyzing income difference between farmer of credit user and not using credit (3) to analyze the effect of agricultural credit to farmer's income in addition to their farming (4) the effect of credit use on the allocation of household expenditure of potato farmers. This research was conduct in, Ngadirejo Village, Kecamatan Tutur based on one center of horticulture plants, especially potatoes. The population in this study is Stratified Random Sampling and the number of respondents is determined by the Slovin formula shows the required samples in this study as many as 50 respondents, as many as 26 for credit users and the next 24 for non-user credit. The method of analysis used in this research is descriptive analysis and quantitative analysis using logistic regression, mean difference test, and multiple linear regression. The results showed factors that influence the decision of agricultural credit lending such as age (X1), number of family dependent (X3) and expenditure (X6) with level α = 0,1 (10%). Overall the variable used in the model is able to explain 58.7% while 41.3% is explained by other variables outside the model. The income / hectare of the credit borrower and not different significantly can be explained by the average difference test with the t value obtained sig (2-tailed) 0,43095> 0,05 (5% real level). the value of Mean Difference 4133730 shows the difference in income per hectare between credit users and non-credit so that it can be interpreted Rp. 4.133.730. The effect of credit utilization on farmer's income is influenced by the decision of using credit (X5) and land area (X4) with significance level α = 0,05 (5%). Overall variable in the model used can explain. The decision to using credit loans has a coefficient of 9,8706, defined when the user credit increased by Rp. 1 then it will increase the income of Rp. 9.870,6. Variable land area has a coeficientiv value of 2,851, when the land area of respondents increase by 1 m² it will raise revenue of Rp. 2.851. The influence of the use of credit to expenditure is influenced by Dummy of agricultural credit lending, number of family dependent (X1), number of family dependent (X2), total income (X3) with significance level α = 0,05 (5%). The decision to using credit loans has a coefficient value of 1,906, can be interpreted when the increase credit loan by Rp. 1 then it will increase expenditure Rp. 1.906,00. The number of family dependents has a coefficient value of 662630,527, defined every increase of family members by 1 than it will raise expenditure Rp. 662.630,527, and total revenue has a coefficient value of 62, when total income of respondets increased by Rp. 1 hence will increase expense equal to Rp.62 The conclusion of this research shows that there are three factors influence the decision to using credit loans with the level of significanly by 10%, because some farmers use agricultural credit is not apropriate. The Decision using credit loans that affect to farmers income and household expenditure.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2018/340/051805263
Uncontrolled Keywords: Kredit, Modal, Pendapatan,, Usaha Tani, Pengeluaran Rumah Tangga
Subjects: 300 Social sciences > 332 Financial economics > 332.7 Credit
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 03 Dec 2018 06:31
Last Modified: 03 Dec 2018 06:31
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161505
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item