Makna Ketundukan dalam Praktik Etika Akuntan Manajemen (Studi pada Perusahaan Semen “Giri”)

Diamastuti, Erlina (2011) Makna Ketundukan dalam Praktik Etika Akuntan Manajemen (Studi pada Perusahaan Semen “Giri”). Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan dan memaknai praktik etika akuntan manajemen di perusahaan semen `Giri` sebagai suatu langkah untuk membangun konsepsi mengenai etika akuntan manajemen. Studi ini memilih pendekatan non-positivistik sebagai langkah untuk melihat realitas sosial pada objek studi. Pendekatan non-positivistik dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, tindakan dan sebagainya yang secara keseluruhan digambarkan dalam bentuk kata-kata dan bahasa dengan konteks alamiah. Penggunaan grounded theory digunakan dalam studi ini sebagai pisau analisis untuk mengeksplorasi realitas yang melekat pada perilaku akuntan manajemen di perusahaan semen `Giri` melalui interaksi sosial. Hasil yang diperoleh dari penggalian realitas praktik adalah pertama, etika bagi akuntan manajemen dimaknai sebagai sebuah ketundukan. Ketundukan adalah sikap dan tindakan patuh serta taat yang dilakukan oleh akuntan manajemen terhadap berbagai substansi yang ada baik itu berbagai aturan atau kebijakan, diri sendiri maupun Sang Pencipta. Akuntan manajemen yang beretika adalah akuntan yang tunduk pada substansi tersebut. Artinya, ukuran baik atau buruk adalah bila diri dengan sebuah paksaan, kesadaran ataupun kerelaan bersedia melakukan tindakan yang sesuai dengan aturan atau kebijakan, sesuai dengan otonomi diri ataupun sesuai dengan perintah Allah SWT. Ketundukan yang dilakukan oleh akuntan manajemen memiliki tiga tingkatan yaitu pertama ketundukan secara akal, kedua, ketundukan secara mental dan ketiga ketundukan secara spiritual. Setiap tingkatan terdiri dari beberapa tahapan. Tingkat ketundukan akal terdiri dari tahap 1 yaitu tunduk karena takut sanksi, tahap 2 yaitu tunduk karena ingin memperoleh reward dan tahap ketiga adalah tunduk sebagai pelabelan diri. Tingkat ketundukan secara mental terdiri dari dua tahap yaitu tahap 5 sebagai otonomi moral dan tahap 6 sebagai kemandirian dan keberanian moral. Tingkat ketiga yaitu ketundukan secara spiritual yang terdiri dari dua tahap yaitu tahap ke 6 adalah kerendahan hati dan terakhir kemurnian hati. Akhirnya, ketundukan yang dilakukan oleh akuntan manajemen akan menciptakan sebuah harmonisasi antara individu-masyarakat dan Tuhan Yang Maha Esa.

English Abstract

The purpose of this study was to describe and interpret the ethical practice of management accountants in the company`s cement `Giri` as a step to build a conception of the ethics of management accountants. This study chose a non-positivistic approach as a step to see social reality in the object of study. Non-positivistic approach is intended to understand the phenomenon of what is experienced by research subjects such as behavior, perception, action and so that as a whole is described in the form of words and language in natural contexts. The use of grounded theory is used in this study as a knife analysis to explore the realities inherent in the behavior of management accountants in the company`s cement `Giri` through social interaction. Results obtained from the excavation is the first reality of practice, ethics for management accountants interpreted as a capitulation. Submission is an attitude and act submissive and obedient performed by management accountants to various substances which have either rules or policies, themselves and the Creator. Ethical management accountant, accountant who is subject to these substances. That is, the size is good or bad is when the self by a coercive, awareness or willingness to be willing to act in accordance with the rules or policies, in accordance with the autonomous self or in accordance with the commands of Allah. Submission made by the management accountant has three levels: first submission in a sense, second, third submission submission mentally and spiritually. Each level consists of several stages. Reasonable level of submission consists of phase 1 that is subject for fear of sanctions, phase 2 of the subject because they want to earn rewards and third stages are subject to the labeling themselves. Level mentally submission consists of two phases: 5 as the moral autonomy and stage 6 as the independence and moral courage. The third level of spiritual submission which consists of two phases: the 6 is the last humility and purity of heart. Finally, the submission made by the management accountant will create a harmony between individuals, society and God Almighty.

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: DES/658.151 1/DIA/m/061104102
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.1 Organization and financial management
Divisions: S2/S3 > Doktor Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 20 Oct 2011 14:41
Last Modified: 20 Oct 2011 14:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161138
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item