Wirajaya, IGdeAry (2014) Studi Etnografi Tentang Akuntabilitas Desa Adat Kuta Bali. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Desa Pekraman ( Adat) Kuta merupakan komunitas sosial yang tumbuh dan berkembang dari suatu interaksi sosial di mana masyarakatnya mengkonstruksi realita mereka sendiri dari simbol adat, budaya dan agama yang berada di sekitarnya. Kemampuan Desa Adat Kuta dalam menata dan membina kehidupan masyarakat maupun dalam proses pembangunan, memberikan motivasi untuk mengkaji organisasi ini pada bidang kajian yang lain seperti, hubungan Desa Adat dengan akuntabilitas. Pengkajian akuntabilitas pada Desa Adat Kuta ini menjadi penting untuk dilakukan mengingat organisasi ini memiliki sarana penggerak ekonomi desa yang salah satunya terbesar di Indonesia. Selain itu, perkembangan dan eksistensi Desa Adat Kuta sampai sejauh ini juga mencerminkan bahwa organisasi ini telah memiliki tatakelola organisasi yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap, memahami dan memaknai secara mendalam tentang konsep akuntabilitas yang diterapkan oleh Desa Adat Kuta. Peneliti menggunakan paradigma interpretif dan metodologi etnografi Spradley (1997)sebagai pijakan untuk memperoleh suatu deskripsi tentang ucapan, tulisan dan perilaku individu secara komprehensif, sehingga diharapkan mampu mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di balik konsep akuntabilitas yang diterapkan oleh organisasi Desa Adat Kuta. Hasil penelitian lapangan menunjukkan bahwa gambaran akuntansi pada organisasi Desa Adat Kuta adalah sebagai bentuk akuntabilitas. Akuntabilitas yang terkonstruksi pada organisasi ini terbagi ke dalam tiga dimensi akuntabilitas yaitu, dimensi keuangan, sosio-politik dan spiritual. Ketiga dimensi ini kemudian diimplementasikan dalam kehidupan organisasi sehari-hari sebagai bentuk akuntabilitas Tri Hita Karana (THK). Konsep akuntabilitas THK sesungguhnya terbentuk dari konfigurasi nilai-nilai filosofi adat, budaya dan agamanya. Adanya kristalisasi dari pemahaman nilai-nilai filosofi inilah kemudian menjelma dan terpatri dalam jiwa setiap individu di dalam organisasi sebagai Soul Accountability , sehingga setiap pikiran, perkataan dan tindakannya mencerminkan nilai-nilai spiritual.
English Abstract
Pakraman(Custom) Village of Kuta is a social community that grows and develops from a social interaction where people are constructing their own reality of indigenous symbols, culture and religion, which are around them. The ability of Kuta Traditional Vilage in managing and fostering community life as well as development process has provided motivation for examining this organization in other field of study such as the relationship of the traditional village with accountability. Research on accountability of this Traditional Vilage becomes important to be done given this organization is one of the largest means of rural economic drivers in Indonesia. In addition, its development and existence so far also reflects that this organization has had good organizational governance. The purpose of this research is to uncover, understand and interpret the depth of the concept of accountability imposed by the traditional village of Kuta. Researcher used an interpretive paradigm and ethnographic methodology proposed by Spradely (1977) as the bases for obtaining a description of speech, writing and behavior of individuals in a comprehensive manner. Hopefully this study is able to uncover what is really going on behind the concept of accountability applied by the Kuta customary village. The results of the field studies indicated that the picture of the accounting overview on Kuta Traditional Vilage was actually the form of the accountability. The accountability, which was constructed in this organization divided into three dimensions namely the financial, socio-political and spiritual. These three dimensions were then implemented in the daily life of the organization as a form of Tri Hita Karana(THK) Accountability. The concept of Tri Hita Karana (THK) Accountability actually formed from the configuration of philosophical values of the custom, culture and religion. The crystallization of understanding on the philosophy of those values was then transformed and engraved in the soul of each individual in the organization as Soul Accountability, so any thoughts, words and actions reflectedthose spiritual values.
Item Type: | Thesis (Doctor) |
---|---|
Identification Number: | DES/657/WIR/s/061407149 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 657 Accounting |
Divisions: | S2/S3 > Doktor Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 20 Nov 2014 19:25 |
Last Modified: | 20 Nov 2014 19:25 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161120 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |