Model Pengelolaan Berkelanjutan Budidaya Udang Karang, Panulirus homarus dalam Keramba Jaring Apung di Perairan Teluk Ekas Provinsi Nusa Tenggara Barat

Junaidi, Muhammad (2014) Model Pengelolaan Berkelanjutan Budidaya Udang Karang, Panulirus homarus dalam Keramba Jaring Apung di Perairan Teluk Ekas Provinsi Nusa Tenggara Barat. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Budidaya udang karang dalam KJA di perairan Teluk Ekas telah menjadi penggerak utama perekonomian masyarakat pesisir untuk menggantikan perikanan tangkap. Hal ini dimungkinkan dengan adanya dukungan potensi benih alam, teknologi budidaya, tersedianya sarana produksi, pangsa pasar yang luas, harga jual yang relatif tinggi, ketersediaan lahan yang potensial, dan kebijakan pemerintah yang menjadikan perikanan budidaya sebagai prioritas utama pembangunan perikanan kedepan. Namun demikian, keberlanjutan kegiatan budidaya di Teluk Ekas tergantung bagaimana mengalokasikan input teknologi budidaya yang tidak hanya mengejar keuntungan ekonomi semata, akan tetapi pengelolaan dan pemanfaatannya sesuai kaidah-kaidah pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan mengetahui kesesuaian perairan untuk budidaya, beban limbah organik dan dampaknya terhadap lingkungan serta daya dukung perairan. Pendekatan pemodelan dibangun dengan mengacu pada hasil penelitian ini dan informasi ilmiah lainnya, sehingga hasil penelitian ini bermanfaat dalam merumuskan kebijakan pengelolaan perikanan budidaya yang berkelanjutan. Metode yang digunakan mencakup survey untuk penilaian kesesuaian lokasi budidaya berdasarkan faktor lingkungan dan kualitas air serta percobaan lapangan dan laboratorium yang merupakan suatu rangkaian penelitian yang terintegrasi. Data dan informasi yang diperoleh kemudian dibangun dalam suatu sistem dan model pengelolaan budidaya berkelanjutan. Berdasarkan faktor lingkungan dan kualitas air, perairan Teluk Ekas yang sesuai untuk lokasi pengembangan budidaya dalam KJA seluas 1.552,15 ha dengan kedalaman, gelombang dan terumbu karang sebagai faktor pembatas potensial. Beban limbah budidaya udang karang dalam KJA yang terbuang ke lingkungan perairan sebanyak 1.256,38 kgN; 259,26 kgP dan 2.212,91 kgC/ton produksi udang. Selama pemeliharaan udang karang dengan pemberian pakan ikan, diperoleh laju pertumbuhan harian adalah 0,74 g/hari, sintasan 66% dan dengan rasio konversi pakan 11,15. Penyebaran limbah padat budidaya udang karang mencapai radius 8,24 – 45,58 m dari KJA dan luas dampak berkisar antara 1.352,41 – 3.370,39 m 2 , tergantung pada kedalaman air, kecepatan arus dan kecepatan pengendapan limbah padat. Daya dukung lingkungan perairan bagi pengembangan budidaya udang karang dalam KJA berkisar antara 461,82 - 516,54 ton, sehingga jumlah KJA maksimal yang boleh dioperasionalkan berkisar antara 20.079 - 22.478 KJA atau 2.231 - 2.531 unit rakit. Kapasitas asimilasi total nitrogen (TN) dan total phosfat (TP) masing-masing mencapai 0,466 mg/l dan 0,153 mg/l atau telah melampaui konsentrasi yang diperkenankan yaitu TN 0,350 mg/l dan TP 0,060 mg/l. Hasil simulasi skenario yang telah dilakukan dengan kombinasi tingkat pemanfaatan lokasi budidaya udang karang dalam KJA di perairan teluk menghasilkan beberapa alternatif untuk dapat dijadikan referensi bagi perencanaan pengelolaan kawasan perairan Teluk Ekas sebagai kawasan pengembangan kegiatan budidaya yang berkelanjutan.

English Abstract

Lobster aquaculture in floating net cage (FNC) in Ekas Bay has been a prime mover of the economy of coastal communities to replace capture fisheries. This is made possible by the support of the potential of natural seeds, cultivation technology, the availability of means of production, large market share, the price is relatively high, the potential availability of land, and government policies that make aquaculture fisheries development as a top priority the next. However, the sustainability of aquaculture in the Ekas Bay depends on how to allocate input cultivation technologies that are not only pursuing economic gain alone, but the management and utilization in accordance with the principles of sustainable development. This study aims to determine the suitability of water for cultivation, loads of organic waste and its impact on the environment as well as the carrying capacity of water. The modeling approach is built with reference to the results of this research and other scientific information, so that the results of this study useful in formulating sustainable management of aquaculture. The methods used include survey for aquaculture site suitability assessment based on environmental factors and water quality as well as field and laboratory experiments is a set of integrated research. The data and information obtained and developed in a system and a model of sustainable aquaculture management. Based on environmental factors and water quality, Ekas Bay waters suitable for aquaculture development of FNC in an area of 1552.15 ha with depth, waves and coral reefs as a potential limiting factor. Lobster aquaculture of floating net cage waste load in waters discharged into the environment as much as 1256.38 kgN; 259.26 kgP and 2212.91 kgC/tonne of production. During cultivation of lobster with trans fish as feeding, daily growth rate obtained was 0.74 %, with a survival rate of 66% and feed conversion ratio of 11.15. The spread of lobster aquaculture solid waste reaches a radius of 8.24 to 45.58 m from FNC and broad impact ranging from 1352.41 to 3370.39 m 2 , depending on water depth, flow velocity and the settling velocity of solid waste. Carrying capacity of the marine environment for the development of lobster aquaculture in the FNC ranged from 461.82 – 516.54 tons, so that the maximum amount that may be operationalized FNC ranged between 20079 - 22478 FNC or 2231 - 2531 raft unit. Assimilation capacity of total nitrogen (TN) and total phosphate (TP) respectively reached 0.466 mg/l and 0.153 mg/l or far exceeded the permitted concentration is 0.350 mg/l TN and 0.060 mg/l TP. The results of simulation scenarios have been carried out with a combination of the level of utilization of lobster aquaculture in FNC at bay waters produce some alternatives to be used as a reference for planning the management of the waters of the a region Ekas Bay as sustainable development of aquaculture activities.

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: DES/639.64/JUN/m/061406710
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.6 Crustacean culture
Divisions: S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 29 Oct 2014 15:50
Last Modified: 29 Oct 2014 15:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161091
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item