Produktivitas dan Nilai Nutrisi Beberapa Hijauan Brachiaria dan Leguminosa Herba sebagai Pakan Domba

Mustaring (2014) Produktivitas dan Nilai Nutrisi Beberapa Hijauan Brachiaria dan Leguminosa Herba sebagai Pakan Domba. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sebanyak 3 penelitian telah dilakukan untuk mengetahui dan mengevaluasi produktivitas dan nilai nutrisi beberapa hijauan Brachiaria dan leguminosa herba sebagai pakan domba. Penelitian I. Produktivitas dan kandungan nutrisi 3 spesies rumput Brachiaria dikaji. Ketiga rumput tersebut adalah, Brachiaria brizantha, Brachiaria mulato dan Brachiaria mutica. Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan enam kelompok berdasarkan arah kesuburan tanah dan tiga perlakuan spesies Brachiaria spesies yaitu Brachiaria brizantha, Brachiaria mulato dan Brachiaria mutica . Setiap unit petak percobaan seluas 2.5 x 3 m, dan pupuk yang diberikan adalah pupuk organik Bokashi sebanyak 12,5 kg/petak. Trimming dilakukan setelah tanaman berumur 2 minggu, kemudian pengamatan yang dilakukan pada tingkat umur yang berbeda (4, 6 dan 8 minggu). Variabel yang diamati meliputi: panjang tanaman, jumlah anakan, produksi bahan kering (BK), produksi bahan organik (BO) kecernaan BK(KcBK), , kecernaan BO (kcBO) secara in vitro, Selain itu rumput dianalisis kandungan protein kasar (PK), neutral detergent fibre (NDF), acid detergent fibre (ADF) dan lignin. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam menggunakan program statistik GenStat 2010. Hasil Penelitian I, menunjukkan bahwa spesies rumput Brachiaria berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap panjang tanaman, jumlah anakan, produksi BK hijauan, kecernaan in vitro bahan kering (KcBK) dan bahan organik (KcBO). Brachiaria mutica memiliki panjang tanaman paling tinggi (berturut-turut 101,23; 147,50; 207,47 cm pada umur 4, 6 dan 8 minggu) diikuti oleh Brachiaria brizantha dengan panjang tanaman (berturut-turut 80.70; 106,87 dan 145,43 cm pada umur 4, 6 dan 8 minggu), selanjutnya Brachiaria mulato menunjukkan panjang tanaman terendah (berturut-turut 53,93; 78,13; 117,23 cm pada umur 4, 6 dan 8 minggu). Jumlah anakan tertinggi dicapai oleh rumput Brachiaria mulato (122,40 anak), sedangkan Brachiaria mutica (63,73 anak) dan Brachiaria brizantha (57,57 anak) memiliki jumlah anakan lebih rendah pada umur 8 minggu tidak berbeda nyata (P>0,05). Brachiaria mulato menunjukkan produksi BK hijauan tertinggi (0,79 kg/m 2 ) sedangkan produksi BK Brachiaria brizantha () dan Brachiaria mutica (0,55 kg/m 2 ) lebih rendah berturut-turut 0,51 dan 0,55 kg/m 2 dan keduanya menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P>0,05). KcBK dan KcBO invitro rumput Brachiaria mulato masing-masing sebesar 57,53% dan 57,23%) sedangkan KcBK dan KcBO invitro rumput Brachiaria brizantha (masing-masing 56,54% dan 58,43%) merupakan nilai tertinggi namun tidak terdapat perbedaan nyata (P>0,05) diantara kedua spesies, sedangkan KcBK dan KcBO rumput Brachiaria mutica masing-masing 49,93% dan 47,36% merupakan nilai terrendah (P<0,05). Spesies Brachiaria juga berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kandungan PK, NDF, ADF dan lignin, namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kandungan BK, BO dan LK. Kandungan PK Brachiaria mutica menunjukkan nilai terendah (8,64%), sedangkan kandungan PK rumput Brachiaria brizantha dan Brachiaria mulato lebih tinggi (P<0,05) dengan nilai masing-masing adalah 11,77% dan 11,93%. Sebaliknya kandungan NDF, ADF dan lignin, Brachiaria mutica menunjukkan nilai tertinggi berturut-turut adalah 71,96; 46,09 dan 11,15%. Sedangkan kandungan NDF, ADF dan lignin rumput Brachiaria brizantha dan Brachiaria mulato menunjukkan nilai yang lebih rendah (P<0,05). Kandungan NDF, ADF dan lignin Brachiaria brizantha (masing-masing adalah 65,28; 38,21 dan 8,48%,) dan rumput Brachiaria mulato (masing-masing sebesar 63,66; 38,79 dan 8,18%). Berdasarkan pada pertumbuhan tanaman, produksi dan kandungan nutrisi pada umur 8 minggu diperoleh hasil bahwa Brachiaria mulato merupakan spesies yang terbaik diantara ketiga spesies Brachiaria . Hasil yang menonjol dari Brachiaria mulato adalah banyaknya jumlah anakan yaitu 122,40; setara dengan berturut-turut 210 dan 193% jumlah anakan pada rumput Brachiaria brizantha dan Brachiaria mutica pada umur pemotongan 8 minggu. Kondisi tersebut menyebabkan produksi BK hijauan Brachiaria mulato merupakan yang paling tinggi dibanding dengan dua spesies Brachiaria lainnya. Ditinjau dari kandungan nutrien Brachiaria mulato memiliki keunggulan yaitu kandungan PK yang tinggi, dan kandungan ADF dan lignin yang rendah dibandingkan dengan Brachiaria brizantha dan Brachiaria mutica . dan. Dengan keunggulan produksi dan kandungan nilai nutrinya, Brachiaria mulato terpilih sebagai salah satu spesies Brachiria untuk digunakan sebagai pakan domba pada penelitian III.Penelitian II. Evaluasi produktivitas dan kandungan nutrien beberapa jenis leguminosa herba yaitu Clitoria ternatea , Dolichos lablab , Cenrosema pascuorum Molle , Macroptilium bracteatum, dan Centrosema pascuorum Bundey yang mempunyai produktivitas dan nilai nutrisi yang tinggi. Desain penelitian yang digunakan adalah RAK dengan 4 kelompok berdasarkan arah kesuburan tanah dan 5 perlakuan spesies leguminosa herba. Setiap unit petak percobaan seluas 2.5 x 3 m 2 , dan pupuk yang diberikan adalah pupuk organik Bokashi sebanyak 12,5 kg/petak. Trimming dilakukan setelah tanaman berumur 2 minggu, kemudian pengamatan yang dilakukan pada tingkat umur yang berbeda (4, 6 dan 8 minggu). Variabel yang diamati meliputi panjang tanaman, produksi BK, BO, KcBK, KcBO, kandungan PK, NDF, ADF dan lignin. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam menggunakan program statistik GenStat 2010. Hasil Penelitian II menunjukkan bahwa jenis leguminosa herba berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap panjang tanaman, KcBK dan KcBO in vitro , produksi BK hijauan. Di antara kelima leguminosa herba terdapat pola yang sama terhadap semua variabel yang diukur Pada parameter panjang tanaman, Dolichos lab lab menunjukkan nilai yang tertinggi (P<0,05) diikuti oleh Clitoria ternatea. Sedangkan Centrosema pascuorum Bundey, Centrosema pascuorum Molle dan Macroptilium bracteatum m enunjukkan nilai cenderung lebih rendah dan tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05) diantara ketiganya. Panjang tanaman pada umur 8 minggu berturut-turut dari nilai tertinggi adalah Dolichos lablab (189 cm), Clitoria ternatea (133 cm), Centosema pascuorum Bundey (112 cm), Centrosema pascuorum Molle (110 cm) dan Macroptilium bracteatum (104 cm). Sedangkan produksi BK berturut-turut dari yang tertinggi adalah Dolichos lablab (0,45 kg/m 2 ), Clitoria ternatea (0,28 kg/m2 ), Centosema pascuorum Bundey (0,10 kg/m 2 ), Centrosema pascuorum Molle

English Abstract

Three experiments were conducted to determine and evaluate the productivity and nutrtive value of of some Brachiaria grasses and legume herbs aslamb feeds. In experiment I, the productivity and nutritive value of three Brachiaria species were examined. The three grasses were Brachiaria brizantha, Brachiaria mulato and Brachiaria mutica . A Completely randomised block design was used in this experiment, with 6 block and three treatments. The blocks were based on soil fertility. The treatments were three Brachiaria species namely Brachiaria brizantha, Brachiaria mulato and Brachiaria mutica . Each experimental unit (plot) consisted of 2.5 x 3 m, The plot was fertilised with organic (Bokhasi) fertiliser with dose of 12.5 kg/plot Trimming was done after 2 weeks of planting, then followed by measuremnets at different ages (4, 6 and 8 weeks). Parameters measured include plant length, tillage number, production of dry matter (DM), organic matter (OM) in vitro dry matter digestibility(IVDMD), and invitro OM digestibility (IVOMD). In addition, the grasses were analysed for crude protein (CP), neutral detergent fiber (NDF), acid detergent fiber (ADF), lignin and lipid. Data were analyzed using Analysis of Variance by GenStat 2010 . Results of experiment I, revealed that Brachiaria species affected significantly (P<0.05) plant length, tillage number, plant DM biomass production, IVDMD and IVOMD. . Brachiaria mutica had the longest of plant (101.23; 147.50; 207.47 cm at the age of 4, 6 and 8 weeks, respectively) followed by Brachiaria brizantha (80.70; 106.87 and 145.43 cm at the age of 4, 6 and 8 weeks, respectively), and Brachiaria mulato with the shortest plant (53.93; 78.13; 117.23 cm at the age of 4, 6 and 8 weeks, respectively). Measurement at week 8, the highest tillage number was achieved by by Brachiaria mulato (), while Brachiaria mutica and Brachiaria brizantha had the lower tillage number (122.40; 63.73respectively) and now significant different between these two species (P>0.05) Brachiaria mulato showed the highest DM production (0.79 kg/m 2 ) while Brachiaria brizantha and Brachiaria mutica produced lower DM biomass (0,51 and 0.55 kg/m 2 , respectively) but no significant different between both species (P>0.05). IVDMD and IVOMD of Brachiaria mulato (57.53 and 57.23%, respectively ) and Brachiaria brizantha (56.54% dan 58.43%) were the highest value but no significant diufference between both species. At the same time, the value of IVDMD and IVOMD of Brachiaria mutica (49,93% and 47,36%, respectively) were the lowest (P<0,05). Brachiaria species affected significantly (P<0,05) CP, NDF, ADFlignin content but did not affect significantly (P>0,05) DM, OM and lipid contents. Brachiaria mutica had the lowest CP content (8.64%), while Brachiaria and brizantha Brachiaria mulato had higher (P<0,05) CP content (11.77 and 11,93%, respectively). In contrast, Brachiaria mutica contained the highest NDF, ADF and lignin contents (71.96; 46.09 and 11.15%, respectively). The NDF, ADF and lignin contents of Brachiaria brizantha and Brachiaria mulato showed a lower value (P<0.05). The values of NDF, ADF and lignin were 65.28; 38.21 and 8.48%, respectively for Brachiaria brizantha , and 63.66; 38.79 and 8.18%, respectively for Brachiaria mulato ). Up to 8 weeks of age, growth, biomass production and nutritive value, Brachiaria mulato showed the besat among three Brachiaria species . The superiority of Brachiaria mulato come from the tillage number. It was recorded that at 8 weeks after harvest, the tillage number of Brachiaria mulato was 122,40; equivalent to 210 and 193% of tillage number of Brachiaria brizantha and Brachiaria mutica respectively. As a consequence, Brachiaria mulato resulted in the highest DM biomass production compared than other Brachiaria species . Brachiaria mulato had also superiority in nutritive value. This species had higher CP content and lower ADF and lignin compared to Brachiaria brizantha and Brachiaria mutica . For this reason, Brachiaria mulato was selected as lamb feed in the experiment III. Experiment II. Evaluate the productivity and nutritive value of some legume herbs include Clitoria ternatea , Dolichos lablab , Cenrosema pascuorum Molle , Macroptilium bracteatum , and Centrosema pascuorum Bundey which are known as having high level of productivity and nutrient contents. A completely randomised block design was used in this experiment with 4 blocks and 5 treatments. The four blocks were based on soil fertility, and five treatments were five different legume herbs species namely Clitoria ternatea , Dolichos lablab , Cenrosema pascuorum Molle , Macroptilium bracteatum , and Centrosema pascuorum Bundey against herbal legumes Each experiment consisted of 2.5 x 3 m plots. The plots were fertilized with Bokashi organic fertilizer 12.5 kg/plot. Trimming was conducted after 2 weeks of plantation. Measuremnet were done when plant reached 4, 6 and 8 weeks, period. Parameters measured include plant length, tillage number, production of dry matter (DM), organic matter (OM), IVDMD, IVOMD, CP, NDF, ADF, lignin, lipid content. Data were analyzed using Analysis of Variance by GenStat 2010 . Results of experiment II, showed that legume herbs affect significantly (P<0.05) plant length, IVDMD, IVOMD, and biomass DM production. Five species of legume herbs have similar pattern on parametrs measured. Dolichos lablab had the longest plant (P<0.05) followed by Clitoria ternatea . Meanwhile, Centrosema pascuorum Bundey , Centrosema pascuorum Molle and Macroptilium bracteatum showed lower and no significant difference among these three species (P>0.05). Plant length at the age of 8 weeks were 189, 133, 112, 110 and 104 cm for Dolichos lablab , Clitoria ternatea , Centrosema pascuorum Bundey , Centrosema pascuorum Molle and Macroptilium bracteatum, respectively. The biomass DM production of Dolichos lablab and Clitoria ternatea were significatly higher (P<0.05) than other species The biomass DM production were 0.45. 0.28, 0.10, 0.09, and 0.05 kg/m 2 , for Dolichos lablab, Clitoria ternatea Centrosema pascuorum Bundey, Centrosema pascuorum Molle and Macroptilium bracteatum , respectively. Similarly, IVDMD and IVOMD of Dolichos lablab (70.26 % and 71.12%, respectively), Clitoria ternatea (65.56 % and 65.69%, respectively) were higher (P&lt

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: DES/636.3/MUS/p/061407924
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.3 Sheep and goats
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 05 Jan 2015 11:52
Last Modified: 05 Jan 2015 11:52
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161077
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item