Karakteristik Karkas Dan Kualitas Daging Sapi Hasil Penggemukan Dengan Penambahan Carcass Modifier Pada Lama Penggemukan dan Jenis Kelamin Berbeda.

Kuswati (2014) Karakteristik Karkas Dan Kualitas Daging Sapi Hasil Penggemukan Dengan Penambahan Carcass Modifier Pada Lama Penggemukan dan Jenis Kelamin Berbeda. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sapi bakalan impor sebagian besar adalah dari bangsa Brahman Cross (BX) dengan jenis kelamin steer dan heifer mempunyai perbedaan karakteristik karkas dan produksi setelah dipelihara di Indonesia. Pemenuhan kebutuhan daging sesuai permintaan pasar dan selera konsumen adalah daging yang berkualitas dengan lemak optimum (lean). Hal tersebut akan mendorong peningkatan modifikasi bahan pakan aditive dan manajemen untuk menghasilkan produksi daging lebih tinggi, lemak rendah dan daging berkualitas. Salah satu upaya tersebut adalah dengan pemberian Carcass Modifier (CM) yaitu bahan feed aditive yang ditambahkan dalam pakan. Bahan tersebut diduga mengatasi permasalahan tingginya persentase lemak karkas, sementara lemak tidak mempunyai nilai ekonomis. Pemberian CM diharapkan harga dapat ditingkatkan dan lebih kompetitif dalam penjualan ternak hidup maupun bentuk karkas. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1). Menguji perbedaan performan, metabolit darah, karakteristik karkas dan kualitas fisik daging pada steer dan heifer; 2).Menguji perbedaan performan, metabolit darah, karakteristik karkas dan kualitas fisik daging dengan penambahan CM dan tanpa CM pada steer dan heifer; 3). Menganalisis pengaruh lama penggemukan pada steer dan heifer dengan penambahan CM terhadap performan, metabolit darah, karakteristik karkas dan kualitas fisik daging. Manfaat penelitian sebagai informasi bagi perkembangan industri sapi potong. Manfaat praktis: 1). Industri feedlot dan industri daging dalam memilih jenis kelamin sapi serta lama penggemukan agar diperoleh performan optimal dengan kualitas karkas dan daging sesuai dengan permintaan pasar yaitu perlemakan yang rendah; 2). Sebagai pedoman bagi feedloter, butcher, retailer, peternak sebagai produsen maupun konsumen dalam memilih sapi dan lama penggemukan untuk memprediksi karkas dan daging yang dihasilkan; 3). Pengembangan ilmu pengetahuan dalam memprediksi produksi karkas dan kualitas daging sapi; 4). Bagi pemerintah digunakan sebagai standarisasi karkas sapi Brahman Cross yang digemukkan di Indonesia. Hipotesis Penelitian: 1). Jenis kelamin berpengaruh terhadap performan, metabolit darah, karakteristik karkas dan kualitas fisik daging; 2). Pemberian Carcass Modifier berpengaruh terhadap performan, metabolit darah, karakteristik karkas dan kualitas fisik daging pada steer dan heifer, steer menunjukkan respon lebih tinggi dibanding heifer; 3). Lama penggemukan pada steer dan heifer dengan penambahan Carcass Modifier berpengaruh terhadap performan, metabolit darah, karakteristik karkas dan kualitas fisik daging. Materi penelitian 132 ekor sapi Brahman Cross terdiri dari 66 ekor steer dan 66 ekor heifer dengan frame L serta bobot awal penelitian 300-350 kg. Umur sapi 2 - 3 tahun. Pakan konsentrat diberikan secara ad libitum dan hijauan terbatas. Penelitian tahap I off farm: Pengamatan penampilan produksi: konsumsi pakan (BK, BO, protein dan TDN), FCR, F/G, metabolit darah, pbbh dan bobot potong. Penelitian tahap II on farm: pengamatan karakteristik karkas dan kualitas fisik daging: bobot dan persentase karkas, bobot dan persentase tulang, bobot dan persentase daging, bobot dan persentase lemak, MBR dan MFR. Kualitas fisik daging: warna daging, warna lemak, marbling, pH, Water Holding Capacity (WHC), Cooking Loss (CL) dan keempukan. Data dianalisis menggunakan Rancangan Acak lengkap Pola Tersarang. Rata-rata konsumsi BK, BO, protein dan TDN telah memenuhi standar kebutuhan ternak. Berdasarkan analisis variansi semua perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi nutrisi. Perlakuan CM pada steer dan heifer menunjukkan FCR cenderung lebih rendah dibanding kontrol. Berdasarkan lama penggemukan menunjukkan semakin lama penggemukan FCR semakin tinggi. Perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap F/G, tetapi nampak pada steer lebih tinggi dibanding heifer dan kelompok dengan penambahan CM F/G lebih rendah. Semakin lama penggemukan cenderung diikuti peningkatan F/G. Secara keseluruhan perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap glukosa darah, urea darah dan NEFA, metabolit darah tersebut masih dalam batas normal. Bobot potong antara steer dan heifer menunjukkan perbedaan sangat nyata (P<0,01). Perlakuan CM pada steer dan heifer menunjukkan perbedaan sangat nyata (P<0,01) dibanding kontrol. Penambahan CM menunjukkan respon bobot potong lebih tinggi walaupun konsumsi BK relatif sama. Lama penggemukan pada kontrol maupun CM menunjukkan perbedaan sangat nyata (P<0,01) terhadap bobot potong. Pbbh semua perlakuan tidak berbeda nyata. Bobot karkas steer lebih tinggi sangat nyata (P<0,01) dibandingkan heifer. Bobot karkas steer kontrol dan CM menunjukkan perbedaan tidak nyata, sedangkan pada heifer sangat nyata (P<0,01). Lama penggemukan pada kontrol maupun CM menunjukkan perbedaan sangat nyata (P<0,01) terhadap bobot karkas. Persentase karkas antara steer dan heifer menunjukkan perbedaan tidak nyata. Persentase karkas steer antara kontrol dan CM menunjukkan perbedaan tidak nyata, sedangkan pada heifer sangat nyata (P<0,01). Lama penggemukan pada CM maupun kontrol menunjukkan perbedaan sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase karkas. Bobot tulang antara steer dan heifer menunjukkan perbedaan sangat nyata (P<0,01). Bobot tulang steer dan heifer antara kontrol dan CM menunjukkan perbedaan tidak nyata. Lama penggemukan pada kontrol maupun CM menunjukkan perbedaan sangat nyata (P<0,01) terhadap bobot tulang. Persentase tulang antara steer dan heifer menunjukkan perbedaan tidak nyata. Persentase tulang steer dan heifer antara kontrol dan CM menunjukkan perbedaan tidak nyata. Lama penggemukan pada steer dan heifer kontrol berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap peresentase tulang, serta pada steer dan heifer CM berbeda tidak nyata. Bobot daging antara steer dan heifer menunjukkan perbedaan tidak nyata. Bobot daging pada steer kontrol dan CM menunjukkan perbedaan tidak nyata, sedangkan pada heifer sangat nyata (P<0,01). Lama penggemukan pada steer dan heifer kontrol dan CM berbeda sangat nyata (P<0,01). Semua perlakuan tidak menunjukkan perbedaan nyata terhadap persentase daging. Bobot lemak antara steer dan heifer menunjukkan perbedaan sangat nyata (P<0,01). Bobot lemak heifer antara kontrol dan CM menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05), sedangkan steer berbeda tidak nyata. Lama penggemukan pada steer kontrol menunjukkan perbedaan sangat nyata (P<0,01), sedangkan steer CM, heifer kontrol dan CM berbeda tidak nyata terhadap bobot lemak. Persentase lemak antara steer dan heifer menunjukkan perbedaan sangat nyata (P<0,01). Persentase lemak steer dan heifer antara kontrol dan CM menunjukkan perbedaan tidak nyata. Lama penggemukan pada steer kontrol menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05), sedangkan steer CM, heifer kontrol dan CM berbeda tidak nyata terhadap persentase lemak. MBR antara steer dan heifer tidak menunjukkan perbedaan nyata. MBR pada steer antara kontrol dan CM menunjukkan perbedaan sangat nyata (P<0,01), sedangkan pada heifer berbeda tidak nyata. Lama penggemukan pada kontrol maupun CM menunjukkan perbedaan sangat nyata (P<0,01) terhadap bobot karkas. Meat Fat Ratio (MFR) antara steer dan heifer berbeda sangat nyata (P<0,01). Pada steer dan heifer antara kontrol dan CM menunjukkan perbedaan tidak nyata. Lama penggemukan pada steer kontrol dan heifer CM menunjukkan perbedaan sangat nyata (P<0,01) terhadap MFR. Skor warna daging pada steer dan heifer berbeda sangat nyata (P<0,01). Warna daging pada steer dan heifer antara kontrol dan CM tidak menunjukkan perbedaan nyata. Lama penggemukan pada steer dan heifer menunjukkan peningkatan skor (P<0,01) pada kontrol dan CM. Lama penggemukan 1 bulan dan 2 menunjukkan diskripsi warna merah terang (1-5) suatu warna merah padam (cherry red). Skor warna lemak antara steer dan heifer berbeda tidak ny

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: DES/636.213/KUS/k/2014/061602083
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 18 Apr 2016 09:07
Last Modified: 18 Apr 2016 09:07
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161074
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item