LukmanHY (2015) Penambahan α Tokoferol dalam Pengencer Tris Kuning Telur Terhadap Kualitas Spermatozoa pada Penyimpanan Semen Cair Sapi Bali dan Aplikasi Untuk Inseminasi Buatan. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penambahan α-tocopherol dalam pengencer Tris Aminomethane kuning telur terhadap kualitas spermatozoa sapi Bali yang telah disimpan pada suhu 50C. Semen yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen segar sapi Bali di BIBD Banyumulek NTB, yang berumur ±3 tahun dengan Body Condition Score 3-3,5. Frekuensi penampungan semen 2 kali seminggu menggunakan Vagina Buatan (VB). Semen yang digunakan memiliki persyaratan Standar Nasional Indonesia dievaluasi dan diencerkan dengan pengencer Tris kuning telur. Semen segar dalam 4 bagian tabung reaksi diencerkan hingga mencapai konsentrasi 20 juta spermatozoa motil per 0,5 mililiter pengencer, diberi perlakuan dosis α-tocopherol berturut-turut 0,0; 0,2; 0,4 dan 0,6 g/100 ml pengencer.Analisis data, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan 20 kali ulangan. Data persentase kualitas dan integritas membran spermatozoa sapi Bali yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA, CoStat for windows statistical softwere (Version 6.303). Apabila terdapat perbedaan yang nyata antara perlakuan akan dilanjutkan dengan uji Turkey atau uji beda nyata terkecil. Evaluasi semen setiap perlakuan dilakukan sampai 8 hari tentang kualitas dan integritas membran spermatozoa sapi Bali yang telah disimpan pada suhu 50C. Uji fertilitas in vivo pada semen cair sapi Bali dengan dosis α-tocopherol yang terbaik dalam mempertahankan kualitas dan integritas membran spermatozoa selama penyimpanan. Uji fertilitas ini menggunakan 80 ekor sapi Bali yang diserentakan berahinya dan di IB sesuai dengan perlakuan.Hasil penelitian 1, tentang kualitas spermatozoa sapi Bali setelah penambahan α tokoferol dalam pengencer tris kuning telur pada suhu 50C selama 8 hari penyimpanan. Rata-rata persentase motilitas spermatozoa sapi Bali terbesar sampai terkecil adalah dosis 0,4 g (47±5,9 %), 0,2 g (40±5,7 %), 0,6 g (33±5,5 %) dan 0 g (29±2,9 %). Rata-rata perlakuan P2 (0,4 g α tokoferol) adalah jauh lebih baik dalam mempertahankan motilitas spermatozoa (P<0,05). Rata-rata persentase viabilitas spermatozoa adalah 0,4 g (73,9±3,81 %), 0,2 g (68,2±4,11 %), 0,6 g (65,5±6,75 %) dan 0 g (60,5±8,06 %). Perlakuan P2 (0,4 g α tokoferol) adalah lebih tinggi persentase viabilitasnya. Rata-rata persentase spermatozoa normal adalah 0,4 g (97,3±1,87 %), 0,2 g (95,9±3,36%), 0,6 g (95,7±3,6 %) dan 0 g (94±4,11 %). Rata-rata pada perlakuan P2 (0,4 g α tokoferol) adalah rata-rata lebih baik dalam mempertahankan spermatozoa normal (P<0,05).Abnormalitas rata-rata (ekor putus, ekor melingkar, ekor bengkok) terkecil sampai terbesar adalah dosis 0,4 g (2,72±3,5 %), 0,2 g (3,06±4,15 %), 0,6 g (3,46±5 %) dan 0 g (4,38±5 %). Perlakuan P2 (0,4 g α tokoferol) adalah nyata lebih baik. Rata-rata persentase status membran plasma utuh adalah 0,4 g α tokoferol (71,1±8,72 %), 0,2 g (68,7±4,76 %), 0,6 g (62±8,04 %) dan 0 g (50,5±10,6 %). Perlakuan P2 atau perlakuan α tokoferol status membran plasma utuh nyata lebih baik. Rata-rata persentase akrosom utuh adalah 0,4 g (74,3±3,63 %), 0,2 g (68,7±5,05 %), 0,6 g (62,7±4,93 %) dan 0 g (56±6,78 %). Pada perlakuan P2 atau perlakuan α tokoferol adalah secara nyata lebih tinggi. Rataan SOD pada perlakuan kontrol (tanpa α tokoferol) pada penyimpanan hari ke 2 dan 5 suhu 50C adalah 41,206 dan 37,928 (µ/ml) sedangkan perlakuan P2 (0,4 g α tokoferol) adalah 65,807 dan 63,307 (µ/ml) nyata lebih baik. Aktivitas MDA menujukkan bahwa penambahan dosis 0,4 g α tokoferol diperoleh rataan lebih baik pada penyimpanan hari ke 2 dan 5 adalah 97,8 dan 121,5 (ng/ml) dibandingkan dengan perlakuan kontrol (tanpa α tokoferol) adalah 112,3 dan 139,8(ng/ml).Hasil penelitian 2, uji fertilisasi invivo terhadap penambahan α tokoferol pada semen cair sapi Bali yang disimpan pada suhu 50C. Service Per Conception (S/C) pada perlakuan kontrol tanpa α tokoferol adalah 1,23±0,5 sedangkan pada perlakuan P2 (0,4 g α tokoferol) adalah 1,08±0,5 berbeda nyata lebih baik S/C. Non Return Rate (NRR) pada perlakuan kontrol tanpa α tokoferol adalah 77,5±0,5% sedangkan pada perlakuan P2 (0,4 g α tokoferol) adalah 92,5±0,5 % nyata lebih tinggi memberikan angka kebuntingan. Conception Rate (CR) hasil palpasi rektal pada perlakuan kontrol tanpa α tokoferol adalah 77,5±0,5% sedangkan pada perlakuan P2 (0,4 g α tokoferol) adalah 92,5±0,5% nyata lebih baik dalam memberikan kebuntingan nyata (P<0,05).Kesimpulan bahwa penggunaan dosis α tokoferol 0,4 g per 100 ml pengencer lebih baik dalam mempertahankan motilitas, viabilitas, spermatozoa normal, integritas membran dan keutuhan akrosome spermatozoa sapi Bali yang disimpan pada suhu 50C selama 8 hari. Fertilitas in vivo melalui IB pada sapi Bali menggunakan spermatozoa yang mendapat perlakuan dosis α tokoferol terbaik (P2) tentang S/C, NRR dan CR (PKb) masing-masing adalah 1,08±05 kali, 92,5±0,5 % dan kebuntingan 92,5±0,5 % (PKb) lebih baik jika dibandingkan tanpa dosis α tokoferol (K0) masing-masing adalah 1,23±05 kali, 77,5±05 % dan kebuntingan 77,5±05 % (PKb).
English Abstract
This study aims to utilize the addition α-tocopherol in Tris Aminomethane yolk diluents to the quality of sperm Bali cattle that was stored at temperature 50C. Semen that used in this study is fresh semen of Bali cattle in BIBD Banyumulek, West Nusa Tenggara, which is still ±3 years old with Body Condition Score 3-3,5. The frequency of semen reservation in twice a week used artificial Insemination (AI). Semen that used has the rules and regulations of Indonesian National Standardization which is evaluated and diluted with Tris yolk diluents. Fresh semen in 4 parts of reaction tube was diluted until get 20 million concentration of spermatozoa motil per 0,5 ml of dilution, gave treatment α-tocopherol doses in succession 0,0; 0,2; 0,4 and 0,6 g/100 ml of dilutions.Analysis of data, using completely randomized design (CRD) the pattern with 20 of repetitions. Data percentage of quality and integrity sperm membrane of Bali cattle that analyzed by using ANOVA, statistical CoStat softwere for windows (Version 6303). Analysis of data used If there is a significant difference between the treatment will be followed by Turkey test or test real difference smallest. Evaluation of semen in each treatments performed until eight days about the quality and integrity sperm membrane of Bali cattle which had been stored at temperature 50C. Fertility test in vivo in liquid semen of Bali cattle with the best of α-tocopherol dose in maintaining quality and integrity of sperm membrane during storage. Fertility test used eighty Bali cattle that was set up together with lust and in artificial insemination (AI) based on the treatment.The result of research 1, about the quality sperm of Bali cattle after addition α tocopherol in tris yolk diluents at temperature 50C during 8 days of storage. The average percentage of sperm motility of Bali cattle from the biggest until the smallest is 0,4 g doses (47±5,9 %), 0,2 g (40±5,7 %), 0,6 g (33±5,5 %) and 0 g (29±2,9 %). Where on P2 treatment (0,4 g α tocopherol) is significantly better sperm motility. The average percentage viability of sperm is 0,4 g (73,9±3,81 %), 0,2 g (68,2±4,11 %), 0,6 g (65,5±6,75 %) and 0 g (60,5±8,06 %), whereas in P2 treatment (0,4 g α tocopherol) is better in maintaining viability. The average percentage of normal sperm is 0,4 g (97,3±1,87 %), 0,2 g (95,9±3,36%), 0,6 g (95,7±3,6 %) and 0 g (94±4,11 %). Whereas in P2 treatment (0,4 g α tocopherol) is higher than other treatments.The abnormality average ( dropped tail, coiled tail, bent tail ) from the smallest until the biggest is 0,4 g doses (2,72±3,5 %), 0,2 g (3,06±4,15 %), 0,6 g (3,46±5 %) and 0 g (4,38±5 %). Whereas in P2 treatment (0,4 g α tocopherol) is significantly better. The average percentage status of intact plasma membrane (integrity plasma membrane) is 0,4 g α tocopherol (71,1±8,72 %), 0,2 g (68,7±4,76 %), 0,6 g (62±8,04 %) and 0 g (50,5±10,6 %). Whereas in P2 treatment (0,4 g α tocopherol) is status of intact membrane is significantly better. The average percentage of intact acrosome is 0,4 g (74,3±3,63 %), 0,2 g (68,7±5,05 %), 0,6 g (62,7±4,93 %) and 0 g (56±6,78). Whereas in P2 (0,4 g α tocopherol) is significantly better. Mean of SOD in contro l treatment (without α tocopherol) in the second days and fifth days of storage at temperature 50C is 41,206 and 37,928 (µ/ml) whereas P2 treatment (0,4 g α tocopherol) is 65,807 and 63,307 (µ/ml) is significantly better. Activity of MDA showed that the additional doses 0,4 g α tocopherol was achieved is better mean in second days and fifth days of storage is 139,8 and 112,3 (ng/ml) compared with the control treatment (without α tocopherol) is 121,5 and 97,8 (ng/ml).The result of research 2, fertility test in vivo to the addition α tocopherol in liquid semen of Bali cattle that was stored at temperature 50C. Service Per Conception (S/C) in control treatment without α tocopherol is 77,5±0,5% whereas in P2 treatment (0,4 g α tocopherol) is 92,5±0,5 % significantly higher gave pregnancy rate. Conception Rate (CR) rectal palpasi result in control treatment without α tocopherol is 77,5±0,5% whereas in P2 treatment (0,4 g α tocopherol) is 92,5±0,5% significantly better in giving real pregnancy.Conclusion about the using of α tocopherol doses 0,4 g per 100 ml diluents is better in maintaining motility, viability, normal sperm, integrity of membrane and the whole of acrosome sperm of Bali cattle that was stored at temperature 50C during 8 days. Fertility in vivo through AI of Bali cattle used sperm which got treatment of the best α tocopherol doses (P2) about the S/C, NRR and CR is 1,08±05 times, 92,5±0,5 % and real pregnancy 92,5±0,5 % (Palpacy rectal) is better if compared without α tocopherol doses (K0) which is 1,23±05 times, 77,5±05 % and pregnancy 77,5±05 % (Palpacy rectal).
Item Type: | Thesis (Doctor) |
---|---|
Identification Number: | DES/636.082 4/LUK/p/061502326 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | S2/S3 > Doktor Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan |
Depositing User: | Samsul Arifin |
Date Deposited: | 10 Apr 2015 13:58 |
Last Modified: | 10 Apr 2015 13:58 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161066 |
Actions (login required)
View Item |