Potensi Ekstrak Etanol Umbi Dioscorea Alata L. Sebagai Agen Antialergi Saluran Pencernaan Pada Mencit Balb/C

Makiyah, SriNabawiyatiNurul (2016) Potensi Ekstrak Etanol Umbi Dioscorea Alata L. Sebagai Agen Antialergi Saluran Pencernaan Pada Mencit Balb/C. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Uwi ungu (Dioscorea alata L.) merupakan sumber hayati umbi-umbian yang belum banyak dimanfaatkan secara optimal. Beberapa nutrien yang terkandung dalam spesies Dioscorea adalah karbohidrat, asam amino esensial, mineral, polifenol, musin (glikoprotein), turunan purin (misalnya alantoin) dan saponin steroid. Saponin steroid merupakan senyawa bioaktif terpenting karena memiliki beberapa fungsi biologis, antara lain aktivitas antialergi. Prevalensi penyakit alergi makanan diperkirakan 5-10% dan semakin meningkat selama sepuluh tahun terakhir di seluruh dunia. Respon imun memiliki kecenderungan untuk menginduksi profil sitokin Th1 maupun profil sitokin Th2. Limfosit Th2 didominasi menghasilkan IL-4 dan IL-5, limfosit Th1 didominasi menghasilkan IL-2, TNF-α dan IFN-γ. Seseorang yang mengalami alergi memiliki respon imun dominan terhadap limfosit Th2 dan antibodi IgE dan IgG1 spesifik. IL-4 adalah sitokin Th2 terpenting yang diperlukan limfosit B untuk menghasilkan IgE. IFN- adalah penanda respon sitokin Th1, pemberian IFN- dapat mengimbangi tanggapan Th2 untuk menekan alergi. Kerentanan terhadap penyakit alergi tidak hanya dapat diterangkan secara tunggal melalui gangguan keseimbangan antara respon Th1 dan Th2. Saat ini peranan imunoregulatori limfosit T regulatori telah dikemukakan mampu menekan respon imun adaptif yang diperantarai oleh Th1 dan Th2. Limfosit Treg memain-kan peranan penting pada gangguan imunologi yang mendasari penyakit alergi. Beberapa kajian memperlihatkan terjadinya penurunan yang bermakna limfosit Treg CD4CD25Foxp3 pada darah perifer dan bronchoalveolar lavage fluid pasien asma. Limfosit Treg mengeluarkan fungsi imunoregulatorinya melalui berbagai mekanisme antara lain produksi sitokin imunosupresi. Limfosit Treg mensekresikan IL-10 dan TGF-β dalam jumlah besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji potensi ekstrak etanol umbi Dioscorea alata L. sebagai agen antialergi dengan menganalisis profil sitokin Th1 (IFN-γ, TNF-), Th2 (IL-4, IL-5), faktor transkripsi CD4CD25FoxP3, profil sitokin Treg (TFG-, IL-10), IgE, IgG1 pada sel B organ limpa mencit BALB/c model alergi saluran pencernaan menggunakan Flowcytometry FACS Calibur. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu ekstraksi umbi D. alata L. dengan etanol 70%, aklimasi mencit BALB/c, perlakuan ekstrak etanol umbi Dioscorea alata L.(EEDA) pada mencit BALB/c, model alergi saluran pencernaan pada mencit BALB/c dengan Ovalbumin, pengujian profil sitokin Th1 (IFN-γ, TNF-), profil sitokin Th2 (IL-4, IL- 5), profil sitokin Treg (TGF-, IL-10), faktor transkripsi CD4CD25FoxP3, IgE, IgG1 organ limpa menggunakan Flowcytometry FACS Calibur, analisis data dan penyusunan laporan. Penelitian eksperimental in vivo pada hewan uji dengan posttest only control group design ini menggunakan 63 ekor mencit BALB/c umur sekitar 6 minggu, berat badan sekitar 20g dibagi 7 kelompok masing-masing 9 ekor, yaitu kelompok kontrol hanya diberi pakan dan minum ad libitum (K), kelompok perlakuan selama 30 hari berturut-turut diberi ekstrak etanol umbi D. alata dosis 0,00; 0,17; 2,01; 10,04 g/kg (PI-PIV), obat antihistamin (OAH) (PV) dan Diosgenin dosis 200 mg/kg (PVI). Pada hari ke-15 dan hari ke-22 kelompok PI-PVI ix diinjeksi dengan Ovalbumin dosis 0,0483 mg/mencit dan 0,0375 mg/mencit i,p. sebagai fase sensitisasi dan fase challenge, hari ke-23 sampai dengan hari ke-30 berturut-turut mencit diinduksi Ovalbumin dosis 0,15 mg/mencit peroral sebagai fase alergi saluran pencernaan. Pada hari ke-18, hari ke-25 dan hari ke-31, tiga (3) ekor mencit tiap kelompok dikorbankan, organ limpa diambil untuk diisolasi limfositnya. Selanjutnya dilakukan pengujian profil sitokin Th1 (IFN-γ dan TNF-), profil sitokin Th2 (IL-4 dan IL-5), profil sitokin Treg (TGF- , IL-10), faktor transkripsi FoxP3, IgE dan IgG1 organ limpa dengan Flowcytometry FACS Calibur. Data Flowcytometry dianalisis dengan software Cellquest ProTM. Data profil sitokin diuji normalitasnya dengan one sampel Kolmogorov Smirnov, selanjutnya dianalisis Anava satu jalan dilanjutkan uji Tukey untuk mengetahui letak perbedaan antar kelompok. Pada penelitian ini, pemberian ekstrak etanol Dioscorea alata L. (EEDA) peroral selama 30 hari berturut-turut secara bermakna menurunkan produksi IgE dan IgG1 mencit model alergi saluran pencernaan tidak berbeda bermakna dengan Obat Anti Histamin (OAH). Peralihan isotipe sel-sel B untuk mensintesis IgE adalah prasyarat atopi dan melengkapi mekanisme pemicu penting pada respon alergi selama pemaparan alergen. Kondisi alergi ini memerlukan keberadaan sitokin Th2 yaitu IL-4 yang sangat penting pada patogenesis gangguan alergi dan memicu sel B untuk menfasilitasi produksi IgE (Fish et al., 2005). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa EEDA menurunkan produksi sitokin IL-4 organ limpa mencit BALB/c model alergi saluran pencernaan. Demikian halnya dengan produksi sitokin IL-5 yang juga merupakan sitokin Th2 dalam penelitian ini juga mengalami penurunan pada mencit BALB/c model alergi saluran pencernaan yang diberi EEDA. Oleh karena itu kemungkinan bahwa EEDA memiliki efek antialergi melalui penekanan sekresi IL-4 dan IL-5 sehingga mengurangi produksi IgE dan IgG1 oleh sel-sel B. Profil sitokin Th1 setelah pemberian ekstrak etanol Dioscorea alata L.) mencit model alergi dalam penelitian ini mengalami peningkatan. Hal ini sesuai dengan teori keseimbangan Th1-Th2, apabila profil sitokin Th2 mengalami supresi, maka sitokin Th1 mengalami peningkatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa EEDA meningkatkan produksi sitokin IFN- organ limpa mencit Balb/C model alergi saluran pencernaan. Demikian halnya dengan produksi sitokin TNF-α yang juga merupakan sitokin Th1 dalam penelitian ini juga mengalami peningkatan pada mencit Balb/C model alergi saluran pencernaan yang diberi EEDA tidak berbeda bermakna dengan Obat Anti Histamin (OAH). Oleh karena itu kemungkinan EEDA memiliki efek antialergi melalui peningkatan sekresi IFN- dan TNF-α. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa EEDA meningkatkan produksi sel Treg ditunjukan dengan peningkatan faktor transkripsi CD4CD25FoxP3 organ limpa mencit Balb/C model alergi saluran pencernaan. Demikian halnya dengan produksi sitokin TGF-β dan IL-10 merupakan sitokin yang disekresikan sel Treg dalam penelitian ini juga mengalami peningkatan pada mencit BALB/c model alergi saluran pencernaan yang diberi EEDA tidak berbeda bermakna dengan Obat Anti Histamin (OAH). Oleh karena itu diperkirakan bahwa EEDA memiliki efek antialergi melalui peningkatan sel Treg yaitu peningkatan faktor transkripsi CD4CD25FoxP3 serta peningkatan sekresi sitokin TGF-β dan IL-10. Disimpulkan bahwa ekstrak etanol umbi Dioscorea alata L. (EEDA) berpotensi sebagai agen antialergi pada mencit Balb/C model alergi saluran pencernaan pada fase sensitisasi, fase challenge dan fase alergi saluran pencernaan melalui penurunan profil sitokin B220IgE dan B220IgG1, peningkatan profil sitokin Th1 (CD4TNF-α, CD8TNF-α, CD4IFN-, CD8IFN-), penurunan profil sitokin Th2 (CD4IL-4, CD8IL-4, CD4IL-5, CD8IL-5), serta peningkatan profil sitokin sel Treg (CD4IL-10, CD8IL-10, CD4TGF-β dan CD8TGF-β).

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: DES/615.324 357/MAK/p/2016/061602756
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs
Divisions: S2/S3 > Doktor Biologi, Fakultas MIPA
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 10 May 2016 11:16
Last Modified: 10 May 2016 11:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161041
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item