Upaya Pengelolaan Habitat Ikan Sidat (Anguilla Spp) Di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu

Mugiyanto, Sapto (2013) Upaya Pengelolaan Habitat Ikan Sidat (Anguilla Spp) Di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang upaya pengelolaan kawasan ikan sidat (Anguilla spp) baik dari segi lingkungan habitat, jenis dan hubungan kekerabatan berdasarkan pola pita Isozim Esterase sebagai informasi dasar dalam upaya pelestarian dan pengelolaan sumberdaya perikanan sidat di perairan sungai Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.Penelitian dilakukan mulai Januari sampai dengan bulan Juni 2012, sedangkan penelitian laboratorium dilakukan bulan Juli sampai September 2012 di Laboratorium Sentral Ilmu Hayat (LSIH) Universitas Brawijaya Malang.Faktor – faktor lingkungan di perairan sungai Kaur merupakan habitat pertumbuhan ikan sidat dengan suhu berkisar.antara 24,5º - 32,0º C; kandungan oksigen antara 2,0 – 5,1 mg/l, kecerahan 0,5 – 1,6 m, derajat keasaman (pH) berkisar antara 6,9 – 7,8; dasar perairan terdiri dari pasir, krikil, kerakal dan lumpur yang menjadi habitat bentos seperti cacing, moluska (keong, remis dan kijing), udang dan ikan demersal yang semuanya sebagai makanan sidat. Indek Keanekaragaman Jenis fitoplankton dari seluruh stasiun berkisar antara 0,65 – 1,67, Indek Kemerataan Jenis 0,36 – 0,96 dan Indek Kekayaan Jenis 0,16 – 0,42 yang mengindikasikan bahwa kelimpahan fitoplankton cukup beragam. Hasil pencacahan fitoplankton di perairan sungai-sungai yang ada di Kabupaten Kaur berkisar antara 575 sel./m3 – 4.800 sel./m3. Hasil pencacahan kepadatan zooplankton berkisar antara 50 indiv/m3 – 60.150 indiv/m3. Indek Keragaman Jenis zooplankton dari seluruh stasiun berkisar antara 0,00 - 1,07, Indek Kemerataan Jenis berkisar antara 0,00 – 0,92 dan Indek Kakayaan Jenis berkisar antara 0,00 – 0,50. Keberadaan zooplankton di perairan sungai tempat penangkapan ikan sidat tergolong rendah.Ikan sidat yang tertangkap pada Mei sampai Juni 2012 sebanyak 64.417 ekor terdiri dari ukuran fingerling sebanyak 58.000 ekor (90,04 %), sidat muda 5.948 ekor (9,23 %) dan sidat dewasa sebanyak 469 ekor (0,73 %). Hasil perhitungan hubungan panjang-berat ikan sidat Anguilla spp yang tertangkap pada bulan Mei dan Juni 2012, diperoleh b < 3 berarti bahwa secara keseluruhan pola pertumbuhan alami allometrik negatif, yang berarti bahwa pertumbuhan panjang lebih cepat dari pada berat.Berdasarkan Fenogram Similaritas Sampel Analisa Isoenzim pada sampel Ikan sidat menggunakan Enzim Esterase, maka diperoleh informasi bahwa ada 3 kelompok ikan sidat dari Kabupaten Kaur. Kelompok 1 mempunyai hubungan kekerabatan 100% berasal dari Sungai Padang Guci, Kinal dan Nasal. Ikan sidat yang terdapat di Sungai Nasal dan Luas (kelompok 2) dengan kekerabatan 83,3 % bila dibandingkan dengan kelompok 1, sedangkan ikan sidat yang tertangkap di Sungai Nasal (kelompok 3) dibandingkan dengan kelompok 1 dan 2 mempunyai hubungan kekerabatan 63 %.Perbedaan yang terjadi antara kelompok 1, 2 dan 3 baik secara uji morfometri dan meristik maupun secara uji genetik menggunakan uji Isoenzim esterase dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, sehingga diindikasikan bahwa ikan sidat Anguilla spp yang hidup di perairan Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu ada 3 jenis.Untuk menjaga kelestarian hidup ikan sidat agar tidak punah dari perairan sungai yang ada di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu, diperlukan pengelolaan dan kesepakatan secara bersama dan menyeluruh antara Pemerintah Daerah, Pihak swasta dan masyarakat yang berkepentingan dengan pemanfaatan ikan sidat.

English Abstract

The objective of the study was to review the management effort of eels (Anguilla spp) from the perspectives of habitat environment, species and family relationships by considering Esterase Isozyme ribbon pattern as the base information for preservation and management of eel resources in 4 rivers of Kaur District, Bengkulu Province. The research had been conducted from January to June of 2012, while the laboratory study was carried out from July to September 2012 at Central Laboratory of Biology (LSIH – Laboratorium Sentral Ilmu Hayati), University of Brawijaya Malang. Many environmental factors in Kaur River influence the eel habitat: temperature between 24.50C and 32.00C, oxygen rate between 2.0-5.1 mg/l, brightness between 0.5-1.6 m, and acidity (pH) between 6.9-7.8. Bottom substrates of the river consisting of sand, silt, gravel, and mud are suitable for the habitat of worm, mollusc (snail, clam, and mussel), shrimp and demersal fish all of which are food for eel. Species Diversity Index of phytoplankton was between 0.65-1.67, while Species Distribution Index was 0.36-0.96 and Species Abundance Index was 0.16-0.42. It indicates that phytoplankton abundance was diverse. Results of phytoplankton survey in those rivers showed that the density of phytoplankton was between 575 cells/m3 – 4,800 cells/m3. The density of zooplankton was between 50 individuals/m3 – 60,150 individuals/m3. Species Diversity Index of zooplankton was between 0.00-1.07, while its Species Distribution Index was between 0.00-0.92 and Species Abundance Index between 0.00-0.50. Zooplankton in the river, where eel was captured, was very low. The amount of eel catch from May to June 2012 was 64,417 eel, comprising 58,000 fingerlings (90.04 %), 5,948 young eels (9.23 %), and 469 adults (0.73 %). The length-weight relationship of the eel from May to June 2012, showed b<3, meaning negative allometric natural growth pattern, which also means that length growth is faster than weight increase. Based on Similarity Phenogram against Isoenzyme Analytic Sample of the eel sample using Esterase Enzyme, it was found that there were 3 groups of eels from Kaur District. Group 1 had 100 % familial relationship with species from Padang Guci, Kinal and Nasal Rivers. eel in Nasal and Luas Rivers (Group 2) had 83.3 % familial relationship with Group 1, while the eel from Nasal River (Group 3) had 63 % familial relationship with Group 1 and 2. The difference between Group 1, 2, and 3 based on morphometrical, meristical, and genetical tests, and also the use of esterase isoenzyme test was categorized into 3 groups. It then indicated that the were 3 species of eels, Anguilla spp, in water area of Kaur District of Bengkulu Province. The preservation of eels from extinction in Kaur Subdistrict, Bengkulu Province, shall require the management and collective agreement between local government, private and community because of their interest in eel utilization.

Item Type:	Thesis (Doctor)
Identification Number:	DES/597.432/MUG/u/061309524
Subjects:	500 Natural sciences and mathematics > 597 Cold-blooded vertebrates > 597.4 Miscellaneous superorders of Actinopterygii
Divisions:	S2/S3 > Doktor Ilmu Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Depositing User:	Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited:	28 Apr 2014 14:21
Last Modified:	15 Oct 2024 03:35
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161031

Text SAPTO MUGIYANTO.pdf Download (5MB)

Actions (login required)

View Item