Model Pengelolaan Berkelanjutan Sumberdaya Ubur-Ubur Konsumsi Crambione Mastigophora Di Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat

Asrial, Evron (2015) Model Pengelolaan Berkelanjutan Sumberdaya Ubur-Ubur Konsumsi Crambione Mastigophora Di Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia memiliki sangat banyak jenis sumberdaya kelautan dan perikanan yang bermanfaat dari sisi ekonomi (mikro dan makro) Indonesia. Satu diantaranya adalah ubur-ubur konsumsi (edible jellyfish) yang tersebar mulai dari pesisir Sumatera hingga Maluku. Pada tahun 2010, nilai ekspornya mencapai 1,5% dari nilai ekspor hasil perikanan Indonesia. Salah satu kawasan sentra perikanan ubur-ubur konsumsi di Indonesia adalah kawasan Teluk Saleh di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tujuan penelitian adalah (1) mendeskrpsikan sumberdaya ubur-ubur konsumsi, (2) mendeskrpsikan profil perikanan ubur-ubur konsumsi, (3) mendeskripsikan kejadian dan penyebab blooming ubur-ubur konsumsi, (4) menilai secara holistik status keberlanjutan pengelolaan sumberdaya ubur-ubur konsumsi, dan (5) menyusun dan merumuskan strategi pengelolaan berkelanjutan sumberdaya ubur-ubur konsumsi di Teluk Saleh. Penelitian dilaksanakan pada periode 01 September 2014 sampai 15 Desember 2014 di kawasan Teluk Saleh, NTB. Metode penelitian ini adalah metode survey deskriptif. Kompilasi data dilakukan dengan teknik penarikan contoh (sampling), wawancara (dialogue), pegamatan (observation), dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan merupakan data primer (cross section data) dan data sekunder (time series data). Data primer dikumpulkan dengan metode simple random sampling. Ubur-ubur konsumsi yang dijadikan contoh (sample) berjumlah 104 individu. Analisis data dilakukan dengan pendekatan time series analysis dan cross section analysis. Analisis tingkat pemanfaatan ubur-ubur konsumsi menggunakan model surplus produksi Gordon-Schaefer (1959) berupa analisis simple regression, dilakukan terhadap data time series tahun 2009-2013. Variabelnya terdiri dari jumlah tangkapan per unit usaha (CpUE) sebagai variabel terikat (dependent variable) dan jumlah alat tangkap sebagai variabel bebas (explanatory variable) yang dapat dikendalikan. Evaluasi dan analisis status keberlanjutan pengelolaan sumberdaya ubur-ubur konsumsi menerapkan metode RAPJELLYFISH (multi-dimensional scaling/MDS) yang merupakan modifikasi dari RAPFISH. Menurut Pitcher dan Preikshot (2001), telah digunakan oleh FAO untuk menilai status keberlanjutan perikanan tangkap di beberapa negara. Analisis dalam metode RAPJELLYFISH meliputi analisis Rapid Appraisal (RAP analysis), analisis pengungkit (Leverage analysis) dan Monte Carlo analysis. RAPJELLYFISH digunakan menilai lima dimensi yaitu (a) bio-ekologi, (b) ekonomi, (c) sosial, (d) teknologi, dan (e) hukum dan kelembagaan. Ubur-ubur konsumsi (scyphozoan) yang hidup, berkembang, dan dimanfaatkan oleh para nelayan di Teluk Saleh hanya satu jenis yaitu Crambione mastigophora MAAS 1903. Tubuh scyphozoan ini seluruhnya berwarna agak coklat, memiliki lapet tepi (marginal lappet) pada umbrella sebanyak 70-95 lapet/ umbrella, dan 8, 9, 10 dan 11 lapet/octant. Pola pertumbuhan tubuh ubur-ubur konsumsi Teluk Saleh adalah tergolong alometrik negatif dengan bentuk tubuh ramping/kurus yang semakin ramping hingga akhir musim tangkap. Kejadian blooming ubur-ubur C. mastigophora pertama kali diketahui pada tahun 2002, dan berulang secara rutin setiap satu tahun pada periode September-Januari. Blooming scyphozoan disebabkan oleh perubahan suhu perairan sebagai akibat dari (a) pola hujan (siklus hidrologi) dan (b) sistem hidro-morfologi teluk (intermitten, creek, mulut teluk, dan P. Moyo), yang didukung oleh ekstensifikasi areal tambak udang, (d) operasional budidaya udang, (e) illegal fishing, dan (e) catchability serok (scoop net). Blooming ini telah memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir Teluk Saleh, terutama kelompok nelayan. Pemanfaatan scyphozoan telah mencapai pemanfaatan penuh (fully exploited) dan CpUE cenderung mengalami penurunan setiap tahun. C. mastigophora dimanfaatkan (dieksploitasi) secara musiman oleh para nelayan skala kecil sejak tahun 2006 dengan menggunakan sarana penangkapan berupa perahu kayu 2-3 GT (panjang 12-15 meter), serok (alat tangkap), dan lampu (atraktor). Operasi penangkapan pada malam hari sepanjang periode Oktober-Desember di perairan Teluk Saleh. Nelayan menjual bagian mouth-arms scyphozoan sesuai permintaan pembeli/pengolah. Mouth-arms segar dipasarkan oleh nelayan kepada pengolah di Teluk Saleh dengan harga standar IDR 3.000,-/kg. Mouth-arms layak olah (processable) adalah yang berjumlah 130 buah/keranjang (bobot + 308 gram/buah) atau setara dengan diameter umbrella (DU) 18 cm. Mouth-arms diolah dengan metode Prigi Type menjadi produk mouth-arms asin. Setiap 80 kg mouth-arms segar yang berasal dari 271,47 kg (194 individu) ubur-ubur dewasa, diolah menjadi 18,5 kg mouth-arms asin. Seluruh produk mouth-arms asin dikirim ke Surabaya, dan selanjutnya diekspor ke Tiongkok dan Jepang melalui pelabuhan laut Tanjung Perak. Hasil analisis RAPJELLYFISH terhadap status keberlanjutan pengelolaan ubur-ubur konsumsi di Teluk Saleh saat ini (present status) untuk setiap dimensi yaitu dimensi bio-ekologi 73,21 (CB), dimensi ekonomi 70,44 (CB), dimensi teknologi 39,52 (Kurang Berlanjut/KB), dimensi sosial 53,79 (CB), dan dimensi hukum dan kelembagaan 33,04 (KB). Sehingga status keberlanjutannya adalah `Cukup Berlanjut/Berkelanjutan` (CB) dengan nilai rerata 54,00. Guna meningkatkan status keberlanjutan pengelolaan maka dilakukan intervensi terhadap 19 atribut sensitif. Pasca intervensi atribut sensitif, status keberlanjutan pengelolaan ubur-ubur konsumsi meningkat menjadi `Berlanjut/Berkelanjutan` (B) dengan nilai rerata 79,37. Adapun nilai setiap dimensi yaitu dimensi bio-ekologi 95,66 (B), dimensi ekonomi 82,55 (B), dimensi sosial 89,70 (B), dimensi teknologi 55,37 (CB), dan dimensi hukum dan kelembagaan 73,58 (CB). Strategi pengelolaan berkelanjutan ubur-ubur konsumsi di Teluk Saleh yaitu menerapkan model Pengelolaan Perikanan Pesisir Skala Kecil Berbasis Masyarakat (Community-Based Small Scale Coastal Fisheries Management/ CBSSCFM) dengan kebijakan operasional yaitu: (a) Pengamanan Cadangan Sumberdaya Ubur-ubur Konsumsi, (b) Peningkatan Pendapatan Nelayan, (c) Peningkatan Volume Hasil Tangkapan Ubur-ubur Konsumsi Layak Olah, (d) Peningkatan Kapasitas Nelayan (Pendidikan dan Keterampilan), dan (e) Peningkatan Kapasitas Lembaga Pengelola, serta meningkatkan kondisi 19 atribut sensitif. Dalam melaksanakan strategi tersebut, disarankan untuk (a) meningkatkan ukuran diameter umbrella ubur-ubur konsumsi yang ditangkap nelayan, minimal diameter umbrella (DU) = 18 cm, (b) menindak tegas (menghukum) para pelaku perusakan sumberdaya perairan pesisir (ekosistem terumbu karang & hutan magrove), illegal fishing, dan destructive fishing, (c) merehabilitasi ekosistem-ekosistem terumbu karang dan hutan mangrove yang telah rusak dan punah akibat aktivitas manusia, (d) reorientasi kebijakan pengelolaan sumberdaya perikanan pesisir skala kecil berbasis masyarakat dengan membentuk `Badan Otorita Pengelolaan Kawasan Teluk Saleh`, dan (e) melanjutkan riset pengelolaan berkelanjutan sumberdaya ubur-ubur konsumsi secara holistik/ komprhensif pada sentra-sentra perikanan ubur-ubur konsumsi di seluruh perairan pesisir Indonesia.

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: DES/593.53/ASR/m/2015/061601964
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 593 Miscellaneous marine and seashore invertebrates > 593.5 Cnidaria (Coelenterata)
Divisions: S2/S3 > Doktor Ilmu Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 26 Apr 2016 10:54
Last Modified: 26 Apr 2016 10:54
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161028
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item