Prawati, Eri (2016) Modifikasi Kagan Rodda Pada Das Di Provinsi Jawa Timur. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Informasi keadaan hujan pada suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat diperoleh dengan memasang alat-alat penakar hujan yang membentuk suatu jaringan pengamatan hujan pada DAS yang bersangkutan. Jaringan tersebut diharapkan dapat memberikan data yang menggambarkan keadaan hujan di DAS tersebut. Hal ini berkaitan dengan berapa besar jumlah dan kerapatan stasiun hujan dalam suatu DAS, dapat memberikan data yang mewakili DAS yang bersangkutan, serta berapa besar jumlah dan kerapatannya berpengaruh terhadap tingkat kesalahan nilai rerata datanya. Permasalahan jumlah dan kerapatan stasiun hujan dalam DAS di Indonesia sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian. Metode Kagan-Rodda telah banyak digunakan dalam perencanaan bangunan air, untuk menetapkan jaringan stasiun hujan. Kelemahan metode Kagan-Rodda adalah dalam penentuan rumus jarak antar stasiun hujan, dalam metode Kagan-Rodda menggunakan rumus ? = 1,07 √?? Menganggap DAS nya datar, dalam penelitian ini DAS dalam kondisi yang sebenarnya di lapangan. Hasil dari penelitian metode Kagan Rodda berupa rumusan pendekatan parameter-parameter statistik pada DAS dan persamaan-persamaan untuk menentukan jarak dan kerapatan stasiun hujan. Maksud dari jarak stasiun hujan yaitu panjang antara letak stasiun 1 ke stasiun 2. Sedangkan kerapatan stasiun hujan adalah luas DAS dibagi jumlah stasiun hujan. Pola stasiun hujan menggambarkan bagaimana posisi atau letak stasiun hujan. Jadi jarak antar stasiun mempengaruhi terhadap posisi dan jumlah stasiun hujan dengan luas DAS tertentu. Jarak semakin panjang, posisi berubah dan jumlah stasiun hujan semakin kecil. Pada penelitian-penelitian sebelumya mengamsumsikan permukaan DAS adalah rata. Sehingga ini yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian dengan menganggap permukaan DAS sesuai topografi, sehingga ada faktor kemiringan DAS di dalam menentukan jarak stasiun hujan (L). Hasil modifikasi metode Kagan Rodda maka dihasilkan jarak stasiun hujan metode Mekaro ?1=0,3385 (??)0,5??? ? yang ada di Provinsi Jawa Timur ditinjau pada 6 DAS yang diteliti. Dengan anggapan ketinggian permukaan DAS tidak rata h disesuaikan dgn kondisi topografi yang ada berdasarkan letak atau posisi koordinat x, y masing-masing stasiun hujan. Hasil perhitungan kesalahan relatif curah hujan rancangan antara kondisi eksisting dan hasil rekomendasi menunjukkan perbedaan yang tidak terlalu jauh. Hasil perhitungan curah hujan rancangan kedua metode masih bisa digunakan, sebab rerata kesalahan relatif metode Kagan-Rodda sebesar 4,078 % dan metode Mekaro sebesar 1,809 %.
Item Type: | Thesis (Doctor) |
---|---|
Identification Number: | DES/551.577/PRA/m/2016/061602753 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.5 Meteorology |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 12 Apr 2016 10:45 |
Last Modified: | 12 Apr 2016 10:45 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161019 |
Actions (login required)
View Item |