Model Kerugian Pengguna Jalan pada Proyek Rekonstruksi Jalan

Sudarsana, DewaKetut (2014) Model Kerugian Pengguna Jalan pada Proyek Rekonstruksi Jalan. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kondisi jalan Nasional di Indonesia yang masih sub standar perlu terus ditingkatkan/direkonstruksi untuk mendukung konektifitas Trans Nasional dan juga Trans Asian. Pelaksanaan rekonstruksi jalan selalu menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat pengguna jalan dan lingkungan sekitarnya akibat adanya zona kerja. Upaya mitigasi dampak negatif terus dikembangkan seperti pada visi Eropa 2040 dengan inovasi konsepnya yaitu Konsep Baru Pembangunan Jalan/ New Road Construction Concept ( NR2C ). Sejalan dengan hal ini, Direktorat Jendral Bina Marga memprogramkan isu membangun jalan yang lebih baik, lebih ramah lingkungan dan lebih aman ( better, greener and safer). Di Amerika upaya mitigasi kerugian dampak negatif melalui pengendalian waktu pelaksanaan proyek jalan telah diteliti dan berhasil diterapkan dengan metode insentif dan disinsentif (I/D) dalam kontrak. Penerapan metode ini berdampak terhadap ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan jalan, bahkan banyak pekerjaan jalan yang penyelesaiannya lebih awal. Sebagai dasar perhitungan I/D adalah kerugian biaya pemakai jalan harian. Di Indonesia kajian kerugian biaya pengguna jalan terhadap sangsi keterlambatan/disinsentif dan formulasi prediksi kerugian pengguna jalan pada masa pelaksanaan rekonstruksi jalan belum dilakukan secara mendalam. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui faktor-faktor terkait kerugian pengguna jalan selama masa pelaksanaan proyek rekonstruksi jalan; (2) Mengetahui kerugian pengguna jalan akibat pelaksanaan pekerjaan rekonstruksi jalan dalam satuan moneter selama masa rekonstruksi; (3) Membuat model kerugian pengguna jalan pada masa pelaksanaan proyek rekonstruksi jalan. Penelitian ini dilaksanakan di provinsi Jawa Timur dan Bali. Obyek penelitian adalah proyek-proyek rekonstruksi jalan Nasional tahun anggaran 2013, yang ditangani oleh Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional wilayah V provinsi Jawa Timur dan Balai Pelaksana Jalan Nasional wilayah VIII provinsi Bali. Duabelas ruas jalan tipe jalan 2 lajur 2 arah perkotaan/semi perkotaan dijadikan sebagai sampel penelitian. Dengan metode purposif sampel quota , ditetapkan 6 ruas jalan di wilayah Jawa Timur dan 6 ruas jalan di wilayah Bali. Model prediksi karakteritik lalu lintas masa rekonstruksi yang merupakan sub-sub model kerugian pengguna jalan seperti prediksi kecepatan, volume dan derajat kejenuhan masa rekonstruksi dianalisis dengan metode statistik. Komponen biaya tidak tetap besaran biaya operasi kendaraan menggunakan pedoman Pd.T-15-2005-B yang beberapa persamaan dan parameternya mengadaptasi dari HDM IV tahun 2000. Nilai waktu ditentukan menggunakan metode produktivitas dengan pendekatan pendapatan perkapita per orang dan upah minimum kabupaten/kota. Hasil analisis mendapatkan: (1) Faktor-faktor terkait kerugian pengguna jalan pada masa rekonstruksi didapat dari hasil analisis selisih biaya pengguna jalan kondisi masa rekonstruksi dengan biaya pengguna jalan kondisi pra rekonstruksi adalah: (a) faktor lalu lintas meliputi kecepatan kendaraan pada kondisi pra dan masa rekonstruksi; derajat kejenuhan kondisi pra dan masa rekonstruksi; volume lalu lintas masa rekonstruksi; (b) panjang pelaksanaan segmen pekerjaan rekonstruksi; (c) aspek moneter meliputi harga satuan terkait perhitungan komponen biaya operasi kendaraan seperti harga bahan bakar minyak, harga oli, harga kendaraan dan nilai waktu penumpang; (2) Kerugian biaya pengguna jalan secara realita/observasi pada kondisi eksisting yang didapat di wilayah provinsi Jawa Timur adalah rata rata Rp.5.483.927 /hari/ruas jalan dan di wilayah provinsi Bali adalah Rp.8.214.892 /hari/ruas jalan; (3) Model prediksi kerugian biaya pengguna jalan selama masa rekonstruksi besarnya dominan dipengaruhi oleh variabel lalu lintas pada kondisi pra rekonstruksi dan prediksi pada masa rekonstruksi seperti kecepatan kendaraan, volume lalu lintas dan derajat kejenuhan jalan. Prediksi variabel lalu lintas pada masa rekonstruksi dapat diprediksi dari variabel lalu lintas kondisi pra rekonstruksi. Untuk memprediksi kecepatan masa rekonstruksi Vm dapat diprediksi dari kecepatan pra rekonstruksi Vp dengan mengalikan faktor penyesuaian kecepatan Fv, untuk memprediksi volume lalu lintas masa rekonstruksi Qm dapat diprediksi dari volume lalu lintas pra rekonstruksi Qp dengan mengalikan faktor penyesuaian volume Fq dan untuk memprediksi derajat kejenuhan jalan masa rekonstruksi dapat diprediksi dari derajat kejenuhan jalan pada pra rekonstruksi dengan mengalikan faktor penyesuaian derajat kejenuhan Fds. Hasil analisis prediksi kerugian biaya pengguna jalan yang didapat adalah rata-rata Rp.5.388.012 /hari/ruas jalan untuk di wilayah Jawa Timur dan rata-rata Rp.8.143.230 /hari/ruas jalan untuk di wilayah Bali. Hasil prediksi ini jika dibandingkan dengan kerugian realita (observasi) didapat rata-rata selisih rasionya adalah 6%. Dari selisih rasio yang didapat 6% ini, dapat dikatakan model prediksi kerugian pengguna jalan yang didapat sudah memadai; (4) Kajian kerugian pengguna jalan terhadap sangsi keterlambatan, ditemukan ada 10 sampel ruas jalan dengan prosentase kerugian biaya pengguna jalan terhadap nilai kontrak dibawah 0,10%, dan ada 2 sampel ruas jalan yang diatas 0,10% dengan masing-masing prosentasenya adalah 0,26% dan 0,15%. Rekomendasi yang dapat disampaikan adalah : (1) Terkait isu pengelolaan pelaksanaan konstruksi jalan yang lebih ramah lingkungan direkomendasikan agar para pengampu kebijakan ( stakeholder ) yang terlibat pelaksanaan proyek rekonstruksi jalan untuk mempertimbangkan meningkatkan kuantitas paket proyek rekonstruksi jalan untuk dilaksanakan pada malam hari, sehingga dapat diminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan umumnya, dan meminimalkan kerugian biaya pengguna jalan khususnya; (2) Kerugian biaya pengguna jalan yang prosentasenya terhadap nilai kontrak lebih besar dari 0,10% direkomendasikan dapat dipertimbangkan sebagai sangsi keterlambatan yang dikenakan kepada kontraktor agar setimpal dengan dampak kerugian pengguna jalan yang ditimbulkannya. Saran-saran untuk kajian lebih lanjut adalah: (1) Memperhitungkan pengaruh perambuan terhadap prediksi kecepatan kendaraan; (2) Merumuskan model biaya tetap dan tidak tetap besaran biaya operasi kendaraan untuk sepeda motor; (3) Merumuskan jenis-jenis barang yang diangkut kendaraan jenis truk untuk mementukan nilai waktu barang; (4) Mengembangan jumlah populasi pada provinsi lain di Indonesai untuk mendapatkan model generik secara nasional; (5) Merumuskan parameter nilai waktu penumpang yang lebih memadai.

English Abstract

The National road in Indonesia which remains in substandard conditions needs to be reconstructed to support the Trans National and Trans Asian connectivity. Being a part of the work zone, road reconstruction frequently has negative impact on road users and the surrounding environment. Such the negative impact mitigation is continuously developed according to the vision of Europe 2040 using the innovation concept of New Road Construction Concept (NR2C). In line with this, the Directorate General of Highways has issued a program in building the better roads, greener and safer. Meanwhile, in the USA, several efforts to mitigate such the negative impact have been studied through the implementation of the project time control. They have been successfully applied using the method of incentive and disincentive (I/D) contract. The Implementation of this method has an impact on the timeliness of the project completion and even more earlier. The disadvantage of the daily road user costs is used as a reference for the I/D calculation. In fact, such studies of road user cost disadvantage to delay claims/disincentives and road users loss cost prediction during road reconstruction have not been conducted in Indonesia. This study aims to (1) determine the factors influencing road user loss during road reconstruction; (2) determine road user loss in monetary units due to road reconstruction; (3) develop road user loss model during road reconstruction. The data were collected in the Provinces of East Java and Bali. The National road reconstruction projects in 2013 fiscal year were used as the case study. These projects were managed by Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional V and VIII regions of East Java and Bali Provinces respectively. Twelve roads of two-lane two-way roads in urban and interurban area were selected as the research sample. More specifically, six roads each in East Java and Bali Provinces respectively were selected using a quota purposive sampling method. Traffic prediction model, which is a sub-model of road user loss model, identifies traffic characteristic during road reconstruction. Traffic speed, and volume and the degree of saturation were analyzed using statistical methods. The running cost, which is a component of vehicle cost, refers to guidelines of Pd.T-15-2005-B. Some equations and parameters of the guidelines were adapted from HDM IV 2000. Meanwhile, the time value is determined using the income approach method which making use of Gross Domestic Product (GDP) and minimum wage per regency and city. The analysis results were obtained as follows: (1) the significant factors affecting road user loss during road reconstruction were acquired from the road user cost differences before and during road reconstruction. More specifically, they include : (a) traffic factors before and during road reconstruction period consisting vehicle speed, traffic volume and degree of saturation; (b) the implementation of such a long segment during road reconstruction; (c) the monetary aspects, which is related to the unit prices calculation, consisting vehicle operating cost components such as fuel, oil and vehicle prices and passenger time value; (2) Road user loss costs based on the existing conditions obtained in East Java and Bali Provinces are on average of Rp. 5,483,927 and Rp. 8,214,892 /day/road links respectively; (3) Road user loss costs during road reconstruction are predominantly influenced by traffic variables before and during road reconstruction including vehicle speed, traffic volume and the degree of saturation of the road. Traffic variability during road reconstruction is predicted using traffic variables before road reconstruction. Traffic speed during road reconstruction (Vm) is determined by multiplying pre-road reconstruction traffic speed (Vp) with the speed adjustment factor (Fv) while traffic volume during road reconstruction (Qm) is calculated by multiplying pre-road reconstruction traffic volume (Qp) with traffic volume adjustment factor (Fq) and the degree of saturation during road reconstruction (DSm) is estimated by multiplying the degree of saturation in the pre-road reconstruction (DSp) with the degree of saturation adjustment factor (Fds). This study finds that road user loss costs are predicted in the average of Rp. 5,388,012 and Rp. 8,143,230 /day/road links in East Java and Bali Provinces respectively. These results are subsequently validated with real loss (observations) producing a difference ratio in the average of 6%. This indicates that the developed road user loss prediction model is adequate; (4) In the study of road user loss cost to delay claims, ten roads are found to have road user loss cost under 0.10% of the contract value and two roads are over 0.10%. Their percentages are each of 0.26% and 0.15% respectively. This study suggests that (1) in relation to road construction management more environmentally friendly issues are recommended. Those of stakeholders involved in road reconstruction projects have to consider more on implementing road reconstruction project at night, so the negative impact on road user cost, in particular, can be minimized; (2) the ratio between road user loss cost and the contract value is over 0.10%. This ratio therefore, is recommended as the delay claims imposed to the contractor for which it considerably has an equal impact with the road user loss. Further studies are suggested including (1) the analysis of signage`s influences on vehicle speed; (2) the determination of fixed and variables costs in developing motorcycle operating cost model; (3) the determination of goods types that can be loaded in the truck to determine the time value of goods; (4) the augmentation of population number in other provinces in Indonesia in order to develop a national generic model; (5) the determination of more adequate passengers time value.

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: DES/388.1/SUD/m/061407438
Subjects: 300 Social sciences > 388 Transportation > 388.1 Roads
Divisions: S2/S3 > Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 20 Nov 2014 11:45
Last Modified: 20 Nov 2014 11:45
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161008
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item