Ahmadi, - (2010) Penentuan Lokasi Pangkalan: Strategi Meningkatkan Kemampuan Pengawasan, Pertahanan dan Keamanan di Laut (Studi terhadap Sistem Pertahanan dan Keamanan Laut di Indonesia). Doktor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penentuan lokasi merupakan suatu issu strategis dalam persoalan bisnis maupun publik. Banyak faktor yang membawa manajemen memutuskan untuk melakukan perluasan atau pemindahan fasilitas bisnisnya. Dengan berkembangnya teknologi terutama pada bidang komunikasi dan teknologi informasi, menjadikan ruang dan waktu bukan suatu kendala lagi bagi para manajer dalam menjalankan bisnisnya. Beberapa teori dan metode penentuan lokasi yang ada pada saat ini, lebih banyak mengacu pada permasalahan yang berorientasi pada profit, dimana variabel-variabel keputusannya lebih banyak yang dapat diukur secara tepat. Metode yang banyak digunakan adalah metode rangking prosedur, metode analisa pusat gravitasi, dan metode program linier. Perkembangan pada akhir-akhir ini banyak permasalahan penentuan lokasi yang menggunakan metode Analitic Hierarchy Process (AHP) yang diperkenalkan oleh Thomas L Saaty. Beberapa kelemahan metode AHP tradisonil antara lain yang mensyaratkan tiap faktor atau indikator yang berada pada level yang sama harus independen telah dapat diantisipasi menggunakan pendekatan teori himpunan Fuzzy yang dikenalkan oleh A. Zadeh pada tahun 1960an. Persoalan penentuan lokasi yang strategis bukan hanya monopoli bidang bisnis, akan tetapi juga menjadi permasalahan yang serius pada persoalan publik, tidak terkecuali pada sistem pertahanan dan keamanan di laut. Beberapa permasalahan yang dihadapi pada persoalan penentuan lokasi fasilitas publik adalah kebanyakan variabel keputusannya tidak dapat diukur secara tepat. Beberapa variabel hanya dapat diukur menggunakan skala persepsi dari para stakeholder. Persoalan penentuan lokasi pangkalan militer, merupakan permasalahan yang sangat komplek, yang melibatkan variabel-variabel yang tidak dapat diukur secara tepat. Variabel keputusan tersebut adalah ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Metodologi Fuzzy AHP yang merupakan pengembangan dari metodologi AHP tradisional sangat baik digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pengambilan keputusan multi variabel yang melibatkan variabel yang tidak dapat diukur secara tepat, seperti permasalahan penentuan lokasi pangkalan militer. Penelitian ini menggunakan 6 variabel dengan 27 indikator yang menjadi pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan untuk menentukan lokasi pangkalan TNI AL yang tepat. Alternatif lokasi digunakan 3 alternatif yaitu Indonesia bagian barat, bagian tengah, dan bagian timur.
English Abstract
Determining the location is a strategic issue in business and public sectors. Many factors make the management decided to conduct its business expansion or move their business facilities. With the development of technology, especially in the field of communications and information technology, make space and time is not a constraint anymore for the person manage their business. Theory and method of determining the location of the existing, more referring to the profit-oriented issues, where the decision variables that can be measured more accurately. The most used method is a ranking procedures method, analytical center of gravity methods, and linear programming methods. Developments lately on a lot of problems determining the location using the method of Analytical Hierarchy Process (AHP) which was introduced by Thomas L. Saaty. Some weaknesses tradisonil AHP method, which requires each factor or indicator that is on the same level should be independent has been anticipated using fuzzy set theory approach introduced by A. Zadeh in the 1960s. Problem of determining a strategic location not only the monopoly of the business sectors, but also a serious problem on public issues, not the exception in the defense and security system at sea. problems faced in determining the location of public facilities is the most variable decision can not be measured accurately. There are variables can only be measured using a scale of perceptions of stakeholders . Problem of determining the location of military bases, is a very complex, involving a variables that can not be measured accurately . Decision variable is the ideological, political, economic, social, cultural, defense and security, all of which can not be measured accurately. Fuzzy AHP methodology which was developed from a very good traditional AHP methodology used to solve multi-variable decision making that involves variables that can not be measured accurately, such as problems of determining the location of military bases . This study uses 6 variables with 27 indicators into consideration in the decision making process to determine best Naval based locations. Alternative locations used 3 alternative is the western of Indonesia, the middle of Indonesia, and the eastern of Indonesia.
Item Type: | Thesis (Doktor) |
---|---|
Identification Number: | DES/359.9/AHM/p/2010/061003472 |
Subjects: | 300 Social sciences > 359 Sea forces and warfare > 359.9 Specialized combat forces; engineering and related services |
Divisions: | S2/S3 > Doktor Ilmu Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 18 Feb 2011 11:08 |
Last Modified: | 15 Sep 2022 07:23 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160967 |
Text
AHMADI.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB) |
Actions (login required)
View Item |