Suprasto, HerkulanusBambang (2013) Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah Berbasis Tri Hita Karana (Studi pada Pemerintahan Daerah Kabupaten Badung). Doctor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Badung yang menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan daerahnya berdasarkan Tri Hita Karana (THK). Tujuan penelitian ini untuk menemukan bentuk akuntabilitas pengelolaan keuangan keuangan daerah berbasis Tri Hita Karana (THK) sebagaimana makna yang dipahami oleh para aktor. Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif dengan pendekatan studi kasus karenanya peneliti sendiri sebagai instrumen penelitian. Informan dalam penelitian ini adalah para pelaku akuntabilitas di Pemda Kabupaten Badung dan informan lain yang relevan. Data penelitian ini dikumpulkan dengan cara observasi pasif, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Data yang diperoleh di lapangan dianalisis dengan menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan etika religius dan `semangat keagamaan` memainkan peran penting dalam meningkatkan `akuntabilitas`. Model akuntabilitas berbasis Tri Hita Karana merupakan hasil inkulturasi nilai-nilai etika religius dan `semangat keagamaan` ke dalam model akuntabilitas formal. Model akuntabilitas ini dibangun berdasarkan srada dan bhakti , etika religius serta Undang-undang dan Peraturan Pemerintah. Akuntabilitas dalam perspektif THK dimaksud meliputi akuntabilitas religius, akuntabilitas lingkungan dan akuntabilitas sosial. Dalam dimensi pengelolaan keuangan daerah, akuntabilitas meliputi akuntabilitas perencanaan, akuntabilitas pelaksanaan dan akuntabilitas pelaporan yang dibingkai oleh nilai-nilai etika religius dan `semangat keagamaan`. Dalam dimensi akuntabilitas ini dibutuhkan aturan dan melibatkan pihak ketiga untuk mewujudkan transparansi dan kejujuran.
English Abstract
This research was conducted in Badung Regency that the wheels of government and development based on Tri Hita Karana (THK) concept. This research aims to find a form of regional financial management accountability based Tri Hita Karana as a meaning of understood by the actors. This research uses an interpretative paradigm with a case study approach, hence the researcher itself as the research instrument. Informants involved in this research consist of actors who involved in the accountability process in Badung Regency as well as other relevance informants. The research data were collected using passive observation, discussion, documentation and triangulation. The data obtained in the field were analyzed using Miles and Huberman models. The result shows that the religious ethics and the `religious spirit` play an important roles in improvement of accountability. The Tri Hita Karana (THK) -based model of accountability is the result of inculturation of religious ethics values and `religious spirit` into the formal accountability model. The accountability model is developed based srada and bhakti , religious ethics as well as government rules and regulations. Accountability in the perspective of THK shall include religious accountability, environment accountability, and social accountability. In the dimension of regional financial management, accountability includes planning accountability, implementation accountability, and reporting accountability framed by the religious ethics values and `religious spirit`. In this dimension of accountability required a regulation and a third party involvement to achieve transparency and integrity.
Item Type: | Thesis (Doctor) |
---|---|
Identification Number: | DES/352.421 4/SUP/a/061405966 |
Subjects: | 300 Social sciences > 352 General considerations of public administration > 352.4 Financial administration and budgets |
Divisions: | S2/S3 > Doktor Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 09 Oct 2014 13:59 |
Last Modified: | 09 Oct 2014 13:59 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160950 |
Actions (login required)
View Item |