Supriadi, Dedi (2012) Analisis Ekonomi Rumah Tangga Nelayan Skala Kecil dan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Dasar di Kota Cirebon, Jawa Barat. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perikanan adalah salah satu sektor yang diandalkan untuk pembangunan masa depan Indonesia, karena dapat memberikan dampak ekonomi kepada sebagian penduduk Indonesia. Perikanan tangkap nasional masih dicirikan oleh perikanan tangkap skala kecil yaitu sekitar 85% dan sisanya merupakan usaha perikanan skala yang lebih besar. Kota Cirebon berdasarkan data Dinas Kelautan Perikanan Peternakan dan Pertanian Tahun 2011, tercatat jumlah nelayan sebanyak 1.636 orang yang terdiri dari 187 nelayan pemilik kapal dan 1.449 nelayan buruh. Rumah tangga nelayan saat ini identik dengan kemiskinan dan kualitas sumberdaya manusia yang masih rendah. Usaha penangkapan ikan Kota Cirebon beberapa tahun kebelakang mengalami penurunan produksi. Penurunan stok ikan ini diyakini menjadi penyebab awal keterpurukan usaha penangkapan di perairan Pantai Utara Jawa Barat yang didominasi armada motor tempel dan perahu di bawah 10 GT. Faktor lain penyebab keterpurukan tersebut adalah kerusakan ekosistem sumberdaya ikan yang diakibatkan penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Dengan melihat permasalahan yang dihadapi perairan Kota Cirebon sudah selayaknya dan hal mendesak yang diperlukan adalah adanya kebijakan yang komprehensif yang berorientasi pada peningkatan pendapatan nelayan skala kecil dan kelestarian sumberdaya ikan. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan dasar di perairan Cirebon, (2) Menganalisis perilaku dan model ekonometrika rumah tangga nelayan juragan dan pandega skala kecil di Kota Cirebon, dan (3) Merumuskan strategi dan arah kebijakan pengembangan perikanan tangkap skala kecil di Kota Cirebon . Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Cirebon, dengan lokasi penelitian meliputi 3 (tiga) Kelurahan yaitu Kesenden, Panjunan dan Lemahwungkuk. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama 8 bulan yaitu bulan Maret sampai dengan Oktober 2011. Analisis data penelitian meliputi analisis pemanfaatan sumberdaya perikanan dihitung dengan model Gordon-Schaefer, analisis model ekonometrika dari rumah tangga nelayan juragan dan pandega dan analisis kebijakan dan arah pembangunan perikanan Kota Cirebon yaitu dengan SWOT, QSPM dan AHP. Tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan dasar (demersal) Kota Cirebon telah mengalami fully exploited dengan nilai 91.98%. Tingkat pemanfaatan ikan demersal yang fully exploited tersebut terjadi pada jalur 1 (0 – 4 mil), dimana nelayan skala banyak beroperasi. Hasil tangkapan maksimum lestari ( MSY ) adalah 70,64 ton per tahun dengan upaya alat tangkap sebanyak 29 unit per tahun, sedangkan jumlah hasil tangkap yang diperbolehkan (JTB) adalah sebesar 56,51 ton dengan upaya ( effort ) sebesar 16 unit.. Hasil tangkapan maksimum secara ekonomis ( MEY ) adalah 70,56 ton per tahun dengan upaya alat tangkap sebanyak 28 unit per tahun. Peningkatan upaya penangkapan akan menyebabkan terjadinya penurunan jumlah produksi dan keuntungan. Hasil perilaku nelayan menunjukkan bahwa curahan waktu kerja melaut juragan memiliki persentase 78%-96%, sedangkan pandega sebesar 64%-93%. Nilai kontribusi pendapatan melaut jauh lebih besar dibandingkan pendapatan dari non melaut baik rumah tangga juragan yang berkisar antara 0.20%-17%, pandega 11%-18%. Pendapatan nelayan yang memanfaatkan rumpon dasar (Kampung Cangkol) lebih rendah dibandingkan nelayan yang tidak memanfaatkan rumpon dasar (Kampung Kesenden dan Pesisir). Pendapatan tersebut dipengaruhi oleh curahan kerja melaut yang lebih rendah di Kampung Cangkol (200 hari/tahun) dibandingkan Kampung Kesenden dan Pesisir. Model ekonometrika rumah tangga nelayan juragan, semua peubah penjelas tidak berpengaruh terhadap curahan waktu kerja melaut. Pada rumah tangga pandega, pendapatan melaut dan dummy kapal berpengaruh terhadap curahan waktu kerja melaut. Hasil analisis kekuatan utama internal Kota Cirebon menunjukkan bahwa potensi sumberdaya ikan perairan di Kota Cirebon masih cukup memadai, sedangkan kelemahan terletak pada rendahnya tingkat pendidikan nelayan, peluang terletak pada perairan yang potensial dan ancaman berupa penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Berdasarkan analisis tersebut, maka strategi yang dapat dikembangkan adalah kebijakan jangka pendek dan panjang. Kebijakan jangka pendek berupa peningkatan mutu SDM melalui pemberian akses yang luas bagi nelayan atau anggota keluarga untuk mendapatkan pendidikan formal (bangku sekolah) maupun non formal (pelatihan-pelatihan). Kebijakan jangka panjang antara lain pelarangan penggunaan alat tangkap yang merusak lingkungan, perluasan dan pengembangan rumpon dasar serta perbaikan teknologi armada penangkapan untuk memperluas area operasi penangkapan menjadi kebijakan yang wajib pula diimplementasikan.
English Abstract
Fisheries is one of primary sector in Indonesia to growth of economic inhabitant on the future. The characteristic of national fishing catch is the small scale fisherman about 85% and the remainder is biger scale. Based data of Dinas Kelautan Perikanan Peternakan and Pertanian on 2011, Cirebon City have 1.636 fisherman such as 187 boat fisherman owner and 1.449 fisherman are worker. Righ now, the fisherman household identical with destitution and human resources with low knowledge. Fish effort catching in Cirebon City of few year ago has decreased production. Its believed one of reason of fisheries cath buried in West Java North Beach with dominate adhere motor flleet and boat under 10 GT. Other motive is the breakage of fish ecosystem resources to effluence using capture device not friendly cirles. For that need foreigh to orientate revenue increase of small fisherman scale and fish resources. The objective of this research is (1) Analyze utilization level and resouces of fishery base in Cirebon fisheries, (2) Analyze behavior and model econometrika of fisherman skipper and pandega small scale, and (3) Formulate strategy and direction of foreigh fishery cath small scale. The research was placed Cirebon City, include 3 (three) district such as Kesenden, Panjunan and Lemahwungkuk. The realization of this research was done 8 (eight) month, started March until October 2011. The data analyze research are analyze benefit fishery resource with model Gordon-Schaefer, analyze model econometrika from fisherman skipper and pandega and analysis foreigh and direction fishery of Cirebon with SWOT, QSPM and AHP. Level utilization resources fish demersal Cirebon was experienced fully exploited with value 91.98% . Thats occur on track 1 (one) ( 0 – 4 mil ), which much of fisherman is catching. The maximum sustainable yield (MSY) is 76.64 ton with effort 29 unit per years, whereas t otal allowable catch (TAC) is 56.51 ton with effort 16 unit per years . The maximum economic yield (MEY) is 70.56 ton and effort is 28 unit per years. Raising efort catching has caused to slope production and profit amount. The result of fisherman behaviour showed that time work fishing have percentage 78% - 96%, whereas employess on a fishing vessel is 64% - 93%. The contribute value of sea income more great compared non sea income, both skipper and employess on a fishing vessel are 0.20%-17% and 11%-18%. Fisherman revenue have exploited FADs (Kampung Cangkol) more less than compared fisherman not exploit FADs basic (Kampung Kesenden dan Pesisir). That revenue has influenced Kampung Cangkol have more less time work fishing (200 day/year) compared Kampung Kesenden and Pesisir. Econometrica model of fisherman skipper indicate all reform explanation not influential to time work fishing. At pandega, the econometrica model of fishing revenue and dummy influence time work fishing. The analyze result of internal strenght show that potential resources of fish in Cirebon City was sufficient, whereas the weakness is low of fisherman education level. The opportunities is fisheries potential and threat is using capture device not friendly cirles. The short foreigh phase be paid of human resources raising quality pass through giving accses extensive to fisherman or family member for be able formal education (school) although non formal (training). The length foreigh are banning the use of fishing gear that damage the environments, the expansion and development of basic FADs fishing fleet as well as improvements in technology to expand the area of mandatory arrest policies are to be implemented.
Item Type: | Thesis (Doctor) |
---|---|
Identification Number: | DES/339.22/SUP/a/061300165 |
Subjects: | 300 Social sciences > 339 Macroeconomics and related topics > 339.2 Distribution of income and wealth |
Divisions: | S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 09 May 2014 16:05 |
Last Modified: | 09 May 2014 16:05 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160813 |
Actions (login required)
View Item |