Sudjilah (2009) Implikasi Kebijakan Pemerintah terhadap Ekonomi Perberasan Indonesia pada Era Perdagangan Global. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan menemukan alternatif mengenai Implikasi Kebijakan Pemerintah Terhadap Ekonomi Perberasan Indonesia Pada Era Perdagangan Global. Dasar pemikiran adalah kebijakan-kebijakan yang secara umum diterapkan dalam ekonomi perberasan Indonesia, dan kendala-kendala yang dihadapi pada perdagangan global.Kebijakan-kebijakan meliputi kebijakan harga, pemasaran, kredit, mekanisasi, riset dan kebijakan irigasi. Kendala-kendala yang dihadapi berupa kebijakan tariff maupun non tariff. Tujuan penelitian adalah menganalisis Model Ekonomi Perberasan Indonesia, Menganalisis Dampak Globalisasi Terhadap Ekonomi Perberasan Indonesia, dan Menganalisis Kebijakan Yang Dapat Dilakukan Pemerintah Dalam Rangka Perbaikan Ekonomi Perberasan Indonesia pada Era Perdagangan Global. Pencapaian tujuan penelitian dilakukan dengan menyusun model yang merupakan simplifikasi dari dunia nyata. Dalam model diketahui dampak kebijakan pemerintah terhadap ekonomi perberasan Indonesia,dampak keterkaitan antar variabel (baik endogen maupun eksogen) serta perubahan yang terjadi di pasar global terhadap ekonomi perberasan Indonesia. Model dibagi menjadi tiga blok, yaitu produksi beras domestik, pasar beras domestik dan pasar beras dunia. Model dikaji dan dilanjutkan dengan simulasi, dengan maksud memberikan alternatif kebijakan yang bisa dilakukan oleh pemerintah. Hambatan perdagangan global, berbeda antara negara besar dan negara kecil, juga terhadap kesejahteraan penduduk antar dua negara. Pelaksanaan perdagangan global, dalam prakteknya merupakan unfair trade karena negara-negara maju sangat protektif terhadap petani padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga gabah direspon positif oleh petani dengan meningkatnya luas areal tanam. Populasi dan pendapatan penduduk memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap permintaan beras. Nilai kurs, permintaan beras dan restriksi harga berpengaruh terhadap permintaan beras. Hasil simulasi menunjukkan, beberapa kebijakan bisa dilakukan oleh pemerintah untuk mensupport ekonomi perberasan Indonesia diantaranya adalah peningkatan harga dasar gabah, pencetakan lahan sawah baru, peningkatan Kredit Usaha Tani, peningkatan penggilingan padi, subsidi pupuk. Sebaliknya kebijakan tanpa impor sebaiknya tidak dilakukan oleh pemerintah karena suplai beras domestik tidak bisa memenuhi kebutuhan domestik.Dengan adanya globalisasi perdagangan, tercipta unfair trade dalam ekonomi Perberasan Indonesia. Hal ini berdasarkan pada perilaku support yang diberikan oleh negara-negara yang bermain di pasar beras dunia, baik yang berasal dari sesama negara berkembang maupun dari negara maju. Intervensi pemerintah masih mutlak dibutuhkan untuk menjaga stabilitas produk dan stabilitas harga beras di Indonesia.
English Abstract
This research is conducted to analyse and seek alternatives on the Implications of the Government Policy on Indonesian Rice Economics in Global Trade Era. The underlying reasons for this are the policies which are generally implemented in Indonesian rice economics and the barriers that are faced in the global trade. Such policies include pricing, marketing, credit, mechanization, research, and irrigation policies. Meanwhile, the barriers faced are tariff and non-tariff policies. This research is aimed to analyse the Indonesian rice economics model, the impact of globalization on Indonesian rice economics, and the policies that can be performed by government in order to improve Indonesian rice economics in global trade era. In order to achieve these aims, a model has been developed, which is the simplification of real world. In the model, it is revealed that there are implications of the government policies on Indonesian rice economy, implications on the relationship among variables (both endogenous and exogenous), and the alteration in global market on Indonesian rice economics. The models are divided into three blocks, namely domestic rice production block, domestic rice market block, and world rice market block. These models are then deeply investigated and followed-up using simulation, aiming at seeking alternative policies to be implemented by the government. The barriers in global trade can have different implications between big and small countries, as well as the influence on people`s prosperity between both countries. The implementation of global trade is in fact an unfair trade since developed countries are very protective to their rice farmers. This study shows that rice price is positively responded by farmers by expanding the plantation area. Population and income of people have positive and significant influences on rice demand. In addition, value of foreign exchange, rice demand, and price restriction have influences on rice demand. The result of simulation shows that some policies can be implemented by the government to support Indonesian rice economy, such as by rising the base price of rice, opening new rice fields, increasing farmer business credit, improving rice milling, and subsidizing fertilizers. On the other hand, non-import policy should not be performed by the government since domestic rice supply is not able to fulfil domestic demands. Thus, global trade has created unfair trade in Indonesian rice economics. This is based on the support behaviour given by countries playing in the world rice market, either from developing or developed countries. Thus, government intervention is still absolutely needed to keep product and rice price stability in Indonesia.
Item Type: | Thesis (Doctor) |
---|---|
Identification Number: | DES/338.173 18/SUD/i/061002828 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | S2/S3 > Doktor Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 20 Jan 2011 15:03 |
Last Modified: | 20 Jan 2011 15:03 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160786 |
Actions (login required)
View Item |