Memaknai Akuntansi Bagi-Hasil Sistem Mato (Studi Etnografi di Grup Restoran Padang X Jakarta)

Hanif (2014) Memaknai Akuntansi Bagi-Hasil Sistem Mato (Studi Etnografi di Grup Restoran Padang X Jakarta). Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini bertujuan menemukan sistem makna budaya bagi-hasil sistem mato dan bentuk akuntansi yang mendukungnya. Riset ini menggunakan paradigma interpretif dengan metode etnografi. Pendekatan etnografi merupakan upaya penyusunan ilmu pengetahuan dari praktik yang terjadi di lapangan. Jenis etnografi yang digunakan adalah etnografi baru, yaitu metode etnografi aliran generasi antropologi kognitif kedua yang dimotori oleh James P. Spradley dengan alur penelitian maju bertahap yang telah dikembangkan ( extended-development research process ) oleh peneliti. Hal tersebut digunakan untuk pengumpulan data dan sekaligus analisisnya. Penelitian ini menghasilkan tiga buah temuan: 1) makna budaya bagi-hasil sistem mato yaitu suatu pengelolaan usaha dengan caro-caro kampuang 1 , kebersamaan proporsional mato, lamak dek awak katuju dek urang 2 , kerja keras, yang dinaungi oleh jiwa amanah berlandaskan spiritual Islam dalam rangka menciptakan hasil untuk seluruh pemangku kepentingan perusahaan; 2) ditemukan bentuk akuntansi unik yang sejalan dengan `roh` bagi-hasil sistem mato , yaitu mato value added statement ( MAVAS ). Fungsi produksi bagi-hasil sistem mato dan penghasilan per mato . Bentuk akuntansi bagi-hasil sistem mato dan maknanya merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan; 3) kedua temuan tersebut merupakan akuntansi yang lahir dari rahim budaya matriakat Minangkabau yang dipayungi oleh nilai-nilai Islam. Sebagaimana kehangatan rahim dan jiwa keibuan maka keseluruhan bentuk akuntansi bagi-hasil sistem mato dan maknanya memiliki karakter feminim yakni altruistik, spiritual, dan publik meskipun nilai-nilai materinya juga makin terasa.

English Abstract

This study aims at investigating cultural significance of mato -based profit-sharing scheme and its typical supporting accounting system. An interpretive paradigm with ethnographic method was employed in the study. An ethnographic approach is an attempt to construct knowledge from onsite practice. It is a new ethnographic approach i.e. the second cognitive anthropology view driven by James P. Spradley with extended-developmental research process which is employed for data collection and data analysis. The findings show that: 1) the meaning of mato -based-profit sharing is a business management with caro-caro kampuang 1 , a proportional togetherness with mato system, lamak del awak katuju dek urang 2 , a hard work to increase income per mato upon which the Islam-valued trust covers with a view to generating output for all parties in a company; 2) a unique accounting system in line with `spirit` of mato -based profit-sharing sheme is investigated i.e. mato value added statement (MAVAS), a production function of mato -based profit-sharing and income per mato . The accounting system on mato -based profit-sharing scheme with its significance is a unity that does not remain in separation; 3) both findings are accounting systems that started to exist from a matriarchal culture of Minangkabau wrapped with Islamic values. Like the warmth of a mother`s uterus and of motherly spirit, the whole mato -based accounting system, along with its significance, has a feminine character i.e. altruistic, spiritual and public despite its progressing material values.

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: DES/331.216 47/HAN/m/061403032
Subjects: 300 Social sciences > 331 Labor economics > 331.2 Conditions of employment
Divisions: S2/S3 > Doktor Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 24 Jul 2014 09:37
Last Modified: 24 Jul 2014 09:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160705
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item