Natsir, Muhammad (2014) Model Alternatif Penyelesaian Konflik Komunal (Studi di Desa Ketara Kabupaten Lombok Tengah, Desa Ngali dan Desa Renda Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat). Doctor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian dengan judul : Model Alternatif Penyelesaian Konflik Komunal (Studi di Desa Ketara Kabupaten Lombok Tengah Di Desa Ngali dan Desa Renda Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat) dimaksudkan untuk menjawab Permasalahan dalam penelitian dengan tujuan : 1. Untuk menelaah dan menganalisis penyebab terjadinya konflik komunal di Desa Ketara Kabupaten Lombok Tengah Desa Ngali dan desa Renda Kabupaten Bima. 2. Untuk menelaah dan menganalisis realitas model alternatif penyelesaian konflik komunal di Desa Ketara Kabupaten Lombok Tengah Desa Ngali dan desa Renda Kabupaten Bima. 3. Untuk menganalisis dan menawarkan konsep bagaimana model alternatif penyelesaian konflik komunal yang efektif di masa mendatang. Penelitian ini adalah penelitian hukum empirik dengan menggunakan pendekatan sosio-legal. kerangka dasar teoritis meliputi : teori negera hukum kesejahteraan, teori keadilan, teori kebijakan kriminal dan teori sistem peradilan pidana, teori konflik dan penyelesaian konflik, teori kriminologi. Penyebab terjadinya konflik kumunal dikaji dari perspektif sejarah, sosial-ekonomi, dan kesadaran hukum, penyelenggara negara, selain itu terjadi dikarenakan adanya suatu solidaritas mekanik masyarakat yang menyebabkan adanya solidaritas kolektif yang sempit sehingga mempermudah pecahnya konflik komunal di dalam masyarakat, penegakkan hukum yang lambat, lemahnya tatanan sosial masyarakat, dan adanya pengangguran. Realitas model alternatif Penyelesaian konflik komunal di Desa Ketara Kabupaten Lombok Tengah dengan menggunakan kebijakan penal atau penyelesaian ajudikasi/melalui pengadilan dan penyelesaian konflik komunal antara desa Ngali dan desa Renda menggunakan kebijakan non penal adalah Model Mbolo ra Dampa atau musyawarah untuk mufakat berdamai melalui Mbolo Rasa (musyawarah desa). Model alternatif penyelesaian konflik komunal yang efektif di masa mendatang 1. Rekayasa sosial, melalui dua hal : a. Melakukan langkah preventif atau pencegahan; b. Melakukan langkah persuasif dengan pendekatan kearifan lokal. Pemerintah dan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat melakukan restrukturisasi dalam membangun struktur sosial melakukan revitalisasi kelembagaan dan pranata kearifan lokal. Membentuk Tokoh menjadi ` Patron `. 2. Negosiasi merupakan proses upaya untuk mencapai kesepakatan antara para pihak yang berkonflik, dimana terjadi suatu proses interaksi dan komunikasi yang dinamis dan beraneka ragam untuk mencapai kesepakatan. 3. Mediasi adalah proses dan sebagai metode, ia dapat digunakan untuk hamper seluruh jenis persengketaaan (konflik komunal) untuk melakukan perdamaian. 4. Penggunaan hukum pidana, yaitu sebagai upaya untuk membuat hukum pidana/KUHP berfungsi, beroperasi atau bekerja dan berwujud secara nyata dalam upaya penyelesaian konflik komunal dengan kebijakan penal, penegakan hukum pertama-tama ditujukan guna meningkatkan ketertiban dan kepastian hukum serta keadilan dalam masyarakat sebagai ultimum remidium.
English Abstract
Research with the titled: alternative models of communal conflict resolution (study at Ketara village, central lombok regency, at Ngali village and Renda village Bima Regency west nusa tenggara province) intended to answer the problem in research with the goals: 1. to examine and analyze the cause of communal conflict at at Ketara village, central lombok regency and Renda village at Bima Regency. 2. to examine and analyze alternative reality model of communal conflict resolution at Ketara village, central Lombok regency, at Ngali village and Renda village Bima Regency. 3. To analyze and offer the concept, how is the alternative models of communal conflict resolution which is effectively in future. This research is empirical legal research with using socio-legal approach. The basic theoretical framework is state law of livelihood theory, justice theory, criminal policies theory and criminal justice system theory, theories of conflict and conflict resolution, criminology theory. cause of communal conflict, studied from historical perspective, social economic, and legal awareness, state officials, moreover occurs due to a mechanical solidarity which causes existence of collective solidarity cramped, so that facilitate the outbreak of communal conflict in a society, law enforcement is low, lack of social order, and presence unemployment. Reality alternative models of communal conflict resolution at Ketara Central Lombok regency with using penal wisdom or adjudication completion/through the court and communal conflict resolution between Ngali Village and Renda Village using non penal wisdom is Mbolo ra Dampa or deliberation and consensus or make peace through Mbolo Rasa (Village Meetings). Alternative model of communal conflict resolution which is effectively in future 1. Social engineering, through two case: a. undertake preventive measures or prevention; b. do the persuasion step with local wisdom approach. government and religious leaders, community leaders, traditional leaders do the restructure in build of social structure, do the institutional revitalization and indigenous institutions. formed into a `Patron` figure. 2. Negotiation is a process group should attempt to reach an agreement of the parties to the conflict, where there is a process of interaction and communication dynamic and diverse to reach agreement. 3. Mediation is a process and as a method, it can be used for almost all types of disputes to conduct peace. 4. The use of criminal law, is an attempt to make criminal law/Criminal Code (KUHP) in function, operating or working in a real and tangible communal conflict resolution with penal policy, First of all law enforcement aimed at enhancing legal certainty and order, justice in society as an ultimatum.
Item Type: | Thesis (Doctor) |
---|---|
Identification Number: | DES/303.6/NAT/m/061404705 |
Subjects: | 300 Social sciences > 303 Social Processes > 303.6 Conflict and conflict resolution |
Divisions: | S2/S3 > Doktor Ilmu Hukum, Fakultas Hukum |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 04 Nov 2014 13:37 |
Last Modified: | 04 Nov 2014 13:37 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160690 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |