Potensi Isi Rumen dan Sludge sebagai bahan pakan Lengkap terhadap Penampilan Produksi Kelinci Lepas Sapih.

Moningkey, SonyArthurEly (2016) Potensi Isi Rumen dan Sludge sebagai bahan pakan Lengkap terhadap Penampilan Produksi Kelinci Lepas Sapih. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ketersediaan pakan ternak dibatasi oleh semakin sempitnya lahan hijauan pakan ternak karena konversi menjadi lahan pemukiman, industri, tranportasi dan lain-lain sebagai akibat dari meningkatnya jumlah penduduk. Alternatif diperlukan untuk mengatasi keterbatasan lahan untuk tanaman pakan ternak, kekurangan hijauan dimusim kemarau sekaligus menekan biaya pakan serta mengurangi pencemaran lingkungan. Isi rumen dan sludge adalah limbah yang tersedia cukup melimpah bahkan dapat menganggu lingkungan. Isi rumen diambil di rumah potong hewan (RPH) sedangkan sludge merupakan lumpur sisa pembuatan biogas. Limbah ternak ini kaya akan asam amino esensial dan vitamin serta berpotensi untuk dijadikan pakan ternak kelinci. Pemanfaatan limbah untuk pakan ternak ini mempunyai arti penting untuk mendukung pengembangan ternak kelinci. Penelitian ini meliputi 3 tahapan penelitian. Penelitian tahap I bertujuan untuk melihat kualitas kimia limbah isi rumen sapi, sludge dan kombinasi keduanya dengan lama inkubasi yang berbeda. Penelitian dilakukan menggunakan limbah isi rumen sapi yang di ambil di Rumah Potong Hewan (RPH) Gadang Kota Malang dan sludge yang diambil pada tempat pembuatan biogas milik peternak sapi perah di Desa Bocek Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Kombinasi isi rumen dan sludge dengan perbandingan 50 : 50%. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 4 x 3 dengan 5 kali ulangan. Faktor pertama yaitu lama inkubasi (L) yaitu L1 (0 jam), L2 (24 jam), L3 (48 jam) dan L4 (72 jam), Faktor kedua yaitu Jenis limbah (J) yaitu J1 (isi rumen), J2 (sludge) dan J3 (kombinasi isi rumen dan sludge). Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga terdapat 60 unit percobaan. Hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam dan apabila terdapat hasil yang berbeda nyata maka dilanjutkan dengan Uji jarak Berganda Duncan. Peubah yang diamati dan diukur dalam penelitian ini yaitu kandungan nutrien dan komponen serat meliputi protein, serat kasar, NDF, ADF, hemiselulosa dan selulosa melalui analisis proksimat dan analisis Van Soest. Penelitian tahap II merupakan kelanjutan dari penelitian tahap I dengan hasil terbaik yaitu kombinasi isi rumen dan sludge 50 : 50%. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi nilai nutrisi campuran isi rumen dan sludge yang difermentasi menggunakan Cellulomonas sp dengan penentuan level penambahan mikroba dan lama inkubasi yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3 x 3 dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama yaitu Konsentrasi koloni (K) bakteri selulolitik masing masing K1 = 107 cfu/g BK, K2 = 108 cfu/g BK dan K3 = 109 cfu/g BK sedangkan faktor kedua yaitu Lama inkubasi (L) dalam suhu ruang sebanyak 3 level yaitu L1 = 6 hari, L2 = 8 hari dan L3 = 10 hari. Hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam dan apabila terdapat hasil yang berbeda nyata maka dilanjutkan dengan Uji jarak berganda Duncan. Peubah yang diukur dalam penelitian ini yaitu persentase kandungan nutrien dan komponen serat meliputi protein, serat kasar, NDF, ADF, hemiselulosa dan selulosa melalui analisis proksimat dan analisis Van Soest. Penelitian tahap III bertujuan untuk menentukan level penggunaan campuran isi rumen dan sludge terfermentasi Cellulomonas sp dalam campuran pakan lengkap yang dapat mengoptimalkan performan kelinci. Penelitian ini menggunakan metode percobaan dengan Rancangan Acak Kelompok berdasarkan bobot badan awal dari kelinci. Pakan perlakuan terdiri dari 5 level sebagai berikut: R0= Pakan tanpa menggunakan CIRSF (Campuran Isi Rumen dan Sludge Fermentasi), R1 = Pakan menggunakan 10% CIRSF, R2 = Pakan menggunakan 20% CIRSF, R3 = Pakan menggunakan 30% CIRSF dan R4 = Pakan menggunakan 40% CIRSF. Hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam dan apabila terdapat hasil yang berbeda nyata maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Duncan. Peubah yang diukur dan diamati yaitu konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, persentase karkas, pH digesta ileum, viskositas digesta ileum, jumlah vili dan tinggi vili. Hasil Penelitian Tahap I pada analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan lama inkubasi memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap kandungan protein, NDF, ADF, selulosa tetapi memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan serat kasar dan hemiselulosa. Untuk perlakuan jenis limbah memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap kandungan protein tetapi memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan serat kasar, hemiselulosa, NDF, ADF dan selulosa sedangkan pada perlakuan Interaksi antara lama Inkubasi dan jenis limbah menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap kandungan ADF dan selulosa tetapi memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan protein, serat kasar, NDF dan hemiselulosa. Berdasarkan nilai kandungan nutrien dan serat kasar terbaik maka perlakuan yang terpilih pada penelitian tahap I ini yaitu J3L4 yaitu kombinasi isi rumen dan sludge dengan lama inkubasi 72 jam. Hasil penelitian tahap II pada analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan lama inkubasi memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap semua variabel pengamatan yaitu protein, serat kasar, NDF, ADF, hemiselulosa dan selulosa. Perlakuan konsentrasi Cellulomonas sp menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap semua variabel pengamatan yaitu protein, serat kasar, NDF, ADF, hemiselulosa dan selulosa. Pada perlakuan interaksi juga menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap semua variabel pengamatan yaitu protein, serat kasar, NDF, ADF, hemiselulosa dan selulosa. Berdasarkan nilai kandungan nutrien dan serat kasar terbaik maka perlakuan yang terpilih pada penelitian tahap II ini yaitu perlakuan K1L2 yaitu campuran isi rumen dan sludge dengan konsentrasi koloni bakteri Cellulomonas sp 107 dengan lama inkubasi 8 hari. Hasil penelitian tahap III untuk variabel penampilan produksi dan karakteristik usus ternak kelinci lepas sapih menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi pakan dan PBB tetapi memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konversi pakan, persentase karkas, pH ileum, viskositas ileum, jumlah vili dan tinggi vili. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah: (1) Kombinasi isi rumen dan sludge yang diinkubasi 72 jam memberikan hasil yang optimal melalui perbaikan kandungan nutrien dan komponen serat. (2) Fermentasi campuran isi rumen dan sludge dengan konsentrasi koloni bakteri Cellulomonas sp 107 cfu/g BK dengan lama inkubasi 8 hari memberikan hasil yang optimal melalui perbaikan kandungan nutrien maupun komponen serat yaitu meningkatkan kandungan PK menjadi 12,4%; menurunkan kandungan serat kasar menjadi 26,1%; NDF 74,8%; ADF 63,3%; hemiselulosa 11,4% dan selulosa 22,9%. (3) Penggunaan campuran isi rumen dan sludge yang difermentasi dengan bakteri Cellulomonas sp sebanyak 30% dalam pakan lengkap memberikan respon terbaik terhadap penampilan produksi dan karakteristik usus ternak kelinci yaitu konsumsi pakan 60,5 g/ekor/hari; PBBH 17,8 g/ekor/hari; konversi pakan 3,4; karkas 51,9%; pH ileum 7,55; viskositas digesta ileum 1,27 cps; jumlah vili 163,9/transversal cut dan tinggi vili 163,9 μm.

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: DIS/636.085 5/MON/p/2016/061611485
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: S2/S3 > Doktor Teknik Industri Pertanian, Fakultas Pertanian
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 13 Apr 2017 14:16
Last Modified: 13 Apr 2017 14:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160553
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item