Model Konservasi Sumberdaya Air Di Cacthment Area Tunggaoen Boa Kecamatan Rote Barat Propinsi Nusa Tenggara Timur

Tamelan, PaulGabriel (2017) Model Konservasi Sumberdaya Air Di Cacthment Area Tunggaoen Boa Kecamatan Rote Barat Propinsi Nusa Tenggara Timur. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kekurangan air di Kabupaten Rote Ndao NTT khususnya Kecamatan Rote Barat merupakan permasalahan yang terus menerus terjadi dari tahun ke tahun terutama pada musim kemarau yang pajang 7-9 bulan menuntut suatu pemecahan permasalahan yang tepat dan segera. Hal ini perlu dikaji sehubungan dengan pengembangan pertanian dan pariwisata di daerah tersebut, yang tentunya sangat berkaitan dengan kebutuhan air yang terus meningkat akibat tumbuhnya sektor-sektor lain yang berkaitan dengan kebutuhan akan air. Untuk itu sangat penting dan perlu suatu kajian tindakan konservasi sumberdaya air yang menghasilkan desain model konservasi sumberdaya air untuk pengelolaan air di wilayah ini. Aspek karakteristik wilayah menjadi faktor penentu keberhasilan pengembangan model konservasi SDA, karena tiap wilayah mempunyai kondisi yang berbeda. Tujuan kajian ini adalah mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kekurangan air dan kekeringan di cacthment area Tunggaoen Boa Kecamatan Rote Barat NTT dalam kaitan dengan neraca air (input air, output air, storage). Diharapkan dengan menyusun model konservasi sumberdaya air yang tepat, maka tersedianya air untuk memenuhi air pertanian, domestik, ternak dan sektor lainnya. Metode penelitian yang digunakan survey lokasi untuk mendapatkan data penyebaran lahan pertanian, penduduk, dan ternak dalam cacthment area, kemudian dihitung kebutuhan airnya berdasarkan standar kebutuhan minimum. Data sekunder berupa data teknis diperoleh dari instansi terkait terdiri dari data iklim dan curah hujan dari BMKG, peta-peta geologi, peta hidrogeologi, peta landuse, peta cekungan air tanah dari instansi terkait. Dilanjutkan dengan analisis matematik model neraca air wilayah untuk mengetahui besaran input dari curah hujan, output dan storage dan hasilnya dideskripsikan untuk memberikan gambaran mengenai aspek-aspek karakteristik lokasi, keseimbangan neraca air wilayah dalam hubungannya dengan upaya konservasi sumberdaya air dimaksud. Analisis spasial dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk mengetahui informasi teknis sehubungan kondisi karakteristik wilayah dan overlay peta dalam penentuan lokasi resapan dalam mempercepat infiltrasi air hujan berdasarkan hasil model konservasi sumberdaya air. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: 1). Penyebab terjadinya kekurangan air di cacthment area Tunggaoen Boa adalah faktor kondisi iklim dan curah hujan yang tidak teratur dalam jumlah, waktu dan penyebarannya, dimana musim kemarau yang telalu panjang mencapai 8-9 bulan, hujan terhenti 1-2 minggu berturut-turut, tidak tersedianya infrastruktur bangunan air, belum adanya penanganan pengelolaan air hujan yang berlebihan sebagai limpasan permukaan. 2 Sumber input air di cacthment area Tunggaoen Boa adalah hanya tergantung pada curah hujan, dengan besaran volume input air rata-rata sebesar 19.194.958,5 m3/tahun (48,15% BMG). Output air untuk (pertanian, domestik, ternak) sebesar 12.301.334 m3/tahun, ketersediaan sisa air hanya sebesar 6.449.937 m3/tahun, sehingga neraca air tidak seimbang dimana strorage bernilai negatif sebesar -- 5.851.397 m3/tahun, sebagai kekurangan air/defisit air di cacthment area Tunggaoen Boa. 3) Untuk mengatasi kekurangan air/defisit tersebut, maka desain model konservasi sumberdaya air yang dihasilkan adalah Model 3. tambahan infrastruktur embung, sumur resapan dan hutan. Model tersebut merupakan kombinasi model kemampuan lahan ditambah infrastruktur dengan persamaan matematik Y = - 0,292 + 0,367 CH + 0,020 KL + 0,021 PR + 0,057 PMK + 0,014 SB - 0,055 Emb - 0,380 Htn + 0,40 SR. Hasil simulasi model konservasi sumberdaya air menunjukkan diperlukan tambahan infrastruktur berupa infrastruktur sebanyak 7 embung (4 embung resapan dan 3 embung tampungan), 230 sumur resapan dan 200 Ha hutan. Tambahan infrastruktur dimaksud menghasilkan tambahan volume air pada storage sebesar 7.524.419 m3/tahun > defisit/kekurangan air sebesar -5.851.397 m3/tahun, sehingga dapat mengatasi permasalahan kekurangan air di cacthment area Tunggaoen Boa. Rekomendasi penelitian 1) Pemerintah Kabupaten Rote Ndao segera menetapkan Rencana Tata Ruang dan Wilayah. Selanjutnya pemerintah menyiapkan anggaran dan melaksanakan pembangunan infatsruktur sesuai rekomendasi model konservasi air sesuai kondisi karakteristik lahan. 2) Masyarakat perlu mendukung dan terlibat pada setiap rencana pembangunan di wilayah tersebut sehingga terjadi peningkatan produktivitas lahan sesuai dengan tujuan konservasi.

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: DIS/628.13/TAM/m/2017/061702233
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 628 Sanitary engineering > 628.1 Water supply
Divisions: Program Pascasarjana > Doktor Kajian Lingkungan, Program Pascasarjana
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 19 Apr 2017 08:28
Last Modified: 19 Apr 2017 08:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160546
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item