Dinamika Suhu dan Salinitas Media Pemeliharaan Larva untuk Produksi Kualitas Benih Kerang Mutiara (Pinctada maxima)

Hamzah, MatSardi (2016) Dinamika Suhu dan Salinitas Media Pemeliharaan Larva untuk Produksi Kualitas Benih Kerang Mutiara (Pinctada maxima). Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Produksi benih (spat kolektor) melalui proses pemijahan induk kerang mutiara matang gonad di laboratorium sering bermasalah dan tidak memenuhi target yang diharapkan. Hal ini bermula dari proses perawatan pembesaran larva hingga menempel pada kolektor yaitu kualitas dan jumlah larva yang masih rendah. Keadaan ini sering terjadi di laboratorium pada saat suhu media pemeliharaan larva turun secara dratis terutama pada masa transisi dari fase juvenil menjadi fase spat (menempel pada kolektor) mengalami kerontokan atau gugur. Indikator kerontokan ditandai dengan melemahnya fungsi bysus melekat pada substrat dan warna kulit cangkang pucat keputihan yang akhirnya jatuh dan mati. Tujuan peneitian ini untuk mengetahui dan menganalisis kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva kerang mutiara (Pinctada maxima) berdasarkan perlakuan interaksi suhu dan salinitas yang berbeda. Luaran hasil penelitian ini sangat berguna bagi pengembang budidaya kerang mutiara terutama sebagai tambahan referensi dalam meningkatkan kualitas produksi larva di laboratorium. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen di laboratorium yang mencakup uji perlakuan interaksi suhu dan salinitas media pemeliharaan yang berbeda terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva kerang mutiara. Pembesaran larva hingga mencapai fase spat (benih) kemudian dilakukan analisa daya reaksi enzim protease dan kandungan kadar kalsium karbonat cangkang (CaCO3) hubungannya dengan pertumbuhan berdasarkan perlakuan interaksi suhu-salinitas berbeda. Uji pembesaran spat (benih) di laut juga dilakukan dari hasil perlakuan interaksi suhu-salinitas di laboratorium untuk mengetahui kelangsungan hidup dan pertumbuhan yang lebih menguntungkan. Hasil percobaan kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva kerang mutiara berdasarkan perlakuan interaksi suhu-salinitas yang berbeda, ternyata media pemeliharaan II (28±0,5ºC & 32±1ppt) hasilnya lebih menguntungkan dibandingkan dengan hasil perlakuan interaksi suhu-salinitas yang lainnya. Persentase kelangsungan hidup yang tercatat pada perlakuan II dari fase D-veliger hingga mencapai fase spat umur 34 hari sebesar 12,6% dan umur 60 hari sebesar 5,84%. Selanjutnya uji pembesaran spat di laut berdasarkan hasil pengamatan perlakuan di laboratorium selama kurang lebih 4 bulan ternyata hasil perlakuan II cenderung lebih berhasil yaitu mencapai kelangsungan hidup sebesar 4,82% (2.410 ekor) dan disusul perlakuan VII (30±0,5ºC&29±1ppt) sebesar 4,11% (2.055 ekor). Demikian juga laju pertumbuhan rerata anakan kerang mutiara dari hasil perlakuan II di laboratorium diperoleh hasilnya cenderung lebih cepat dibandingkan dengan hasil perlakuan yang lainnya, yaitu lebar cangkang 6,29 mm/bulan, tebal cangkang 1,13 mm/bulan dan bobot tubuh 0,52 gr/bulan. ii ` Kecepatan tumbuh spat yang dipelihara pada media perlakuan II diperkuat oleh daya reaksi enzim protease yang mencerna protein cukup tinggi yaitu sebesar 0,061μmol/mL-menit-1 (Unit) dengan kandungan kadar kalsium karbonat (CaCO3) yang diproduksi sebesar 98,41±0,02% dibandingkan dengan daya reaksi enzim dan produksi kalsium karbonat yang tercatat pada perlakuan yang lainnya. Hubungan daya reaksi enzim protease dalam mencerna protein dan produksi kandungan kadar kalsium karbonat cangkang kerang mutiara memiliki nilai korelasi nyata (R2 =0,814). Konsentrasi karakterisasi protein spat berdasarkan perlakuan interaksi suhu-salinitas memiliki kisaran berat molekul yang hampir sama yaitu terendah tercatat 40kDa dan tertinggi 100 kDa, kecuali perlakuan I (26±0,5ºC & 29±1 ppt) yaitu terendah 45kDa dan tertinggi 100kDa. Hasil kajian ini dapat disimpulkan bahwa media pemeliharaan larva pada perlakuan II dengan kisaran kondisi suhu antara 27,5-28,5ºC dengan kadar salinitas antara 31-33ppt (28±0,5ºC & 32±1ppt) adalah paling baik dibandingkan dengan perlakuan-perlakuan interaksi suhu-salinitas yang lainnya.

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: DIS/594.4/HAM/d/2016/061611496
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 594 Mollusca and Molluscoidea > 594.4 Bivalvia
Divisions: S2/S3 > Doktor Ilmu Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 17 Apr 2017 13:35
Last Modified: 17 Apr 2017 13:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160509
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item