Lalita, JansDjoike (2016) Seleksi Seksual, Keunikan Strategi Reproduksi Ovovivipar Dan Signifikansi Ekologi Littoraria Scabra Linnaeus, 1758 (Gastropoda: Littorinidae) Di Ekosistem Hutan Mangrove Tombariri, Sulawesi Utara. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Teori seleksi seksual adalah tidak mungkin diterapkan pada gastropoda termasuk L. scabra, sebagai hewan tingkat rendah. Darwin sendiri menyatakan bahwa sebagai hewan tingkat rendah, kekurangan saraf dan tidak mampu untuk memilih kawin serta monogami. Oleh karena itu, pemahaman tingkahlaku kawin dengan “seleksi seksual, keunikan strategi reproduksi dan signifikansi adaptif ekologi L. scabra diharapkan membantu pemahaman yang lebih baik mengenai cara kerja seleksi seks, sistem penyimpanan larva jantan serta respons adaptif ekologi pada habitat mangrove; khususnya hubungan yang hilang antara seleksi seksual dan ‘hewan-hewan tingkat lebih rendah’. Penelitian ini bertujuan1). membuktikan seleksi seksual L.scabra beroperasi dalam gastropoda sebagai hewan tingkat rendah demi kelangsungan hidup di ekosistem mangrove; 2). menentukan keunikan strategi reproduksi ovovivipar L. scabra demi kelangsungan hidup di ekosistem mangrove;3). menemukan signifikansi ekologi L. scabra demi kelangsungan hidup di ekosistem mangrove dan 4) menemukan signifikansi ekologi komunitas mangrove demi kelangsungan hidup di ekosistem intertidal. Metode seleksi seksual L. scabra adalah penyelidikan ikut jejak dengan melacak gerakan-gerakan dari suatu hewan penanda dan suatu hewan pelacak dalam suatu arena percobaan dengan berbagai kombinasi ukuran jantan-betina untuk menentukan respons terhadap ikut jejak, kecepatan gerak, respons polaritas, agresif antar jantan merebut kawin, menaiki cangkang betina dan durasi kawin. Metode strategi reproduksi L. scabra adalah menilai kawin, indeks kematangan gonad (IKG), laju pelepasan larva, dan rasio seks. Metode signifikansi adaptif ekologi L.scabra adalah sampling kuadrat dengan sistematik yang tegak lurus garis pantai dengan plot berukuran 1 m2 per jenis mangrove dan per mikrohabitat akar, batang dan cabang. Metode signifikansi adaptif ekologi komunitas mangrove adalah line plots transect yang tegak lurus garis pantai dengan petak 10 m2. Hasil penelitian tingkahlaku pencarian kawin dengan seleksi seksual L.scabra menunjukkan: a) signifikansi ikut jejak mukosa antara musim kawin dan bukan musim kawin serta kombinasi ukuran; b) signifikansi kecepatan gerak lebih besar musim kawin daripada bukan musim kawin; c) signifikansi frekuensi menaiki cangkang betina sebelum kawin; d) signifikansi gerakan polaritas positif tidak sama dengan gerakan polaritas negatif; e) secara deskriptif menunjukkan prosentasi agresivitas kecil. Hasil penelitian strategi reproduksi L. scabra, sebagai berikut : a) secara deskriptif menunjukkan terdapat pasangan kawin L. scabra sebesar 64,58 % pada substrat batang mangrove Sonnertia ovata; b) secara deskriptif L. scabra melepaskan larva lagi kawin yang tidak mengalami kemunduran gonad; c) hewan yang sementara kawin, hewan tersebut melepaskan larva di mana betina lebih besar daripada jantan yang signifikan dan juga hewan yang bukan musim kawin, betina melepaskan larva lebih daripada jantan yang signifikan dan d) rasio seks jantan dan betina adalah nonsignifikan. Strategi spesifik species ovovivipar L. scabra dengan pola reproduksi, kawin, kematangan gonad, kecepatan pelepasan larva, rasio seks jantan dan betina adalah untuk mengoptimalkan keberhasilan reproduksi dalam habitat mangrove tiga dimensi yang esktrim. Hasil penelitian signifikansi adaptif x ekologi, yakni : a) pola penyebaran mengelompok L. scabra di mangrove Sonneratia ovata menunjukkan signifikansi bagi zonasi depan dan tengah, antar stasiun Mokupa, Elu dan Tambala, antar substrat batang, cabang, akar dan juga antara jenis mangrove pada (bark) Sonneratia ovata, Avicennia marina dan Rhizophora apiculata; b) menunjukkan signifikansi kelimpahan antara zona depan dan tengah serta antar stasiun Tambala, Elu, Tambala.Hasil penelitian signifikansi adaptif ekologi komunitas mangrove menunjukkan bahwa secara umum keseluruhan rendah kurang dari 1 (satu) (H’ 1) indeks diversitas species, dan nilai penting species Sonneratia ovata mendominasi keseluruhan stasiun penelitian depan mangrove. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : 1). Temuan penelitian seleksi seksual L.scabra beroperasi dalam gastropoda sebagai hewan tingkat rendah adalah terbukti dengan berbagai fakta preferensi jantan besar yang kuat ikut jejak betina besar, kompetisi antar jantan bagi kopulasi dengan betina besar, frekuensi lebih banyak jantan besar menaiki cangkang betina besar dan jantan besar kopulasi lebih lama pada betina besar. 2). Disertasi ini menemukan kebaharuan keunikan strategi reproduksi L. scabra yang amat langka di alam, di waktu kopulasi jantan berperan seks terbalik menyedot sebagian telur yang dibuahi dan dierami telur-telur yang dibuahi dalam tubuhnya sampai menetas menjadi larva-larva serta melepaskan larva-larva tersebut di bulan penuh dan baru yang mengikuti siklus pasang selama penelitian. Temuan kedua keunikan strategi reproduksi dengan pasangan jantan-betina lagi kawin melepaskan larva-larva baik jantan maupun betina pada siklus bi-lunar bersamaan dengan siklus pasang selama penelitian. 3). Penelitian ini menemukan signifikansi adaptif ekologi L. scabra di mikrohabitat mangrove yang berfungsi sebagai tempat istirahat, menghindari perendaman air,mencari makanan, meletakkan larva, menghindar cahaya dan bersembunyi dari predator. Signifikansi L. scabra distribusi spasial mengelompok untuk mereduksi stres kekeringan, suhu, kehilangan air, terlepas di substrat akibat gelombang, aktivitas makan, reproduksi, kecocokan habitat dan signifikansi kelimpahan populasi tinggi untuk mengimbangi kuatnya predasi serta merespons tekanan seleksi alam yang kuat demi kelangsungan hidupnya. 4). Disertasi ini menemukan signifikansi ekologi komunitas struktur mangrove didominansi hanya satu species mangrove Sonneratia ovata dengan berbagai fakta oleh tingginya nilai penting, tutupan mangrove, basal area, kerapatan dan frekuensi di depan mangrove serta tidak banyak species yang mampu merespons ekosistem intertidal yang ekstrim akibatnya terbentuk dominansi species mangrove Sonneratia ovata sehingga diversitas species mangrove rendah keseluruhan daerah mangrove.
Item Type: | Thesis (Doctor) |
---|---|
Identification Number: | DIS/591.562/LAL/s/2016/061607515 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 591 Specific topics in natural history of animals > 591.5 Behavior |
Divisions: | S2/S3 > Doktor Ilmu Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 22 Dec 2016 14:57 |
Last Modified: | 22 Dec 2016 14:57 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160507 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |