Wakarmamu, Thobby (2010) Pengentasan Kemiskinan oleh Lembaga Keuangan Mikro Melalui Pengembangan Modal Sosial di Kabupaten Jayapura. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tingginya biaya transaksi dan risiko atas pemberian pinjaman kepada usaha mikro serta hambatan dari sisi pemahaman karakteristik masyarakat miskin, menjadikan perbankan ataupun lembaga keuangan mikro (LKM) formal lainnya sulit bisa menjangkau usaha mikro. Sejumlah LKM sebenarnya telah berbenah melakukan penyesuaian-penyesuaian agar lebih bisa dijangkau oleh masyarakat miskin. Tetapi kenyataannya, LKM selain masih sulit diakses oleh usaha mikro, juga belum berdaya untuk menghentikan laju pertumbuhan kemiskinan di Papua. Penelitian ini bertujuan: menganalisis model pemberdayaan LKM yang selama ini telah diterapkan di Kabupaten Jayapura; menganalisis pemupukan modal sosial yang telah dilakukan LKM; menganalisis modal sosial masyarakat miskin setempat; dan menyusun rumusan strategi yang dapat diterapkan dalam pemberdayaan LKM di Kabupaten Jayapura. Fenomenologi dipergunakan sebagai pendekatan untuk mengungkapnya karena yang menjadi obyek dari penelitian ini adalah sebuah realitas yang tersembunyi di alam kesadaran manusia. Proses analisis temuan-temuan dalam penelitian ini, selain mengacu pada interactive model of analysis yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman, juga berpijak pada pemikiranpemikiran para fenomenolog seperti Husserl, Weber, Schutz dan Berger. Sejumlah temuan penting diperoleh dari penelitian ini. Pertama, belum ada program dari pemerintah setempat yang secara khusus ditujukan untuk pemberdayaan LKM. Program pemberdayaan yang ada saat ini adalah dalam bentuk penempatan dana pada bank pelaksana, bantuan sarana dan prasarana, dana hibah, ataupun dana bergulir. Kedua, pemupukan modal sosial yang dilakukan LKM dalam kerangka interaksi hubungan kredit dengan nasabah mikronya, masih sangat kurang. Ketiga, potensi modal sosial yang dimiliki para pengusaha mikro setempat ternyata cukup tinggi. Nilai-nilai seperti kebersamaan, kejujuran, gotongroyong, solidaritas, saling bantu, saling memiliki, sangat kental mewarnai kehidupan sosial sehari-hari para pengusaha mikro. Keempat, strategi pemberdayaan LKM sebaiknya menghindari konsep hibah, tetapi lebih mengedepankan model dana bergulir karena model ini lebih dapat menjadikan LKM dan usaha mikro: mandiri, profesional, serta memiliki daya saing.
Item Type: | Thesis (Doctor) |
---|---|
Identification Number: | DIS/353.533 2/WAK/p/2010/061003748 |
Subjects: | 300 Social sciences > 353 Specific fields of public administration > 353.5 Public administration of social warfare |
Divisions: | S2/S3 > Doktor Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 21 Feb 2011 10:53 |
Last Modified: | 21 Feb 2011 10:53 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160472 |
Actions (login required)
View Item |