Damarsasi, Santi (2015) Penggunaan Ruang pada Tradisi Tarub di Desa Bojong Mungkid – Magelang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pernikahan merupakan salah satu fase penting dalam siklus kehidupan manusia tidak terkecuali bagi masyarakat Jawa. Banyak orang berpendapat bahwa pernikahan tradisional Jawa bersifat rumit, kuno dan bahkan mengandung mistis. Namun, masih ada keinginan untuk menggelar pernikahan dengan tradisi Jawa sebagai wujud identitas kesukuan dari pemangku hajat. Masyarakat Jawa yang tinggal di perkotaan memiliki keterbatasan waktu, tenaga dan ruang, sehingga ketika melaksanakan hajat pernikahan lebih memilih meggunakan jasa WO (Wedding Organizer) dan gedung resepsi. Pada perkembangannya, masyarakat Jawa di perkotaan menjadi masyarakat yang moderen, individual, materialistis, dan hedonis. Pemilihan WO, gedung resepsi beserta elemen dekoratif berubah menjadi tolok ukur status sosial dan ekonomi. Tidak hanya itu, ruang tamu juga dibedakan berdasarkan status sosial dan ekonomi dipisahkan ke dalam ruang VIP atau VVIP. Itu adalah fenomena yang terjadi di perkotaan, bagaimana dengan pernikahan tradisional Jawa di pedesaan? Masyarakat pedesaan, terutama desa Bojong Mungkid – Magelang masih memiliki tradisi gotong-royong salah satunya adalah saat mempersiapkan pernikahan yang disebut dengan tarub. Suatu tradisi selalu memerlukan ruang sebagai tempat melaksanakan aktivitas tradisi atau ritual tertentu. Oleh karena itu, tarub dianggap sebagai suatu tradisi yang memiliki nilai fisik dan non fisik yang patut untuk dipertahankan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ruang tarub adalah berdasarkan nilai Jawa dan agama Islam.
English Abstract
Marriage is one of most important phase in human lifes, no exception for Javanese. Most people think that traditional weddings very complicated, old-fashioned, and mystic. However, y still want to marriage with traditional wedding as an identity of ir clan. Javanese who lives in urban have limited times, peoples, dan places. So, most of m used wedding organizer and venue. Now, y becomes modern, individualist, matereialistic, and hedonic. wedding organizer, venue and decorative elements became a measurement of prestige and social status. Ano r thing is a differentiate of users space on VIP and VVIP room. Those are phenomenals of urban communities, how about rural? Rural communities, among people on Bojong Mungkid village in Magelang still have gotong-royong or mutual assistance to prepare wedding, y called Tarub. Traditional activities need some spaces. We must be holding of Tarub because it have physical and social values to reserve characteristic of rural communities. research method is a qualitative method. result shows that used of space are influenced by norm of Javanese tradition and religion of Muslim.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/747.93/DAM/p/041502682 |
Subjects: | 700 The Arts > 747 Interior decoration > 747.9 Specific decorations |
Divisions: | S2/S3 > Magister Arsitektur Lingkungan Binaan, Fakultas Teknik |
Depositing User: | Samsul Arifin |
Date Deposited: | 21 Apr 2015 11:52 |
Last Modified: | 21 Apr 2015 11:52 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160304 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |