Morfologi dan Tipologi Permukiman Etnis Thionghoa Peranakan di Desa Pasongsongan, Sumenep.

Cipta, RestyLinandi (2014) Morfologi dan Tipologi Permukiman Etnis Thionghoa Peranakan di Desa Pasongsongan, Sumenep. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Desa Pasongsongan merupakan desa yang terletak di daerah pesisir Utara Madura masuk wilayah Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Pasongsongan memiliki arti penyambutan, yaitu menyambut raja Sumenep dan tamu dari luar daerah dan merupakan tanah mardikan (pemberian) Raja Sumenep. Di desa ini terdapat keturunan Tionghoa yang masih cukup banyak dan memiliki panggilan kekerabatan yang dipengaruhi dialek Cina. Tionghoa peranakan di desa ini berasal dari berbagai macam keturunan, salah satu keturunan yang diteliti adalah Tionghoa-Palembang yang merupakan keturunan Keng Pangkeng. Etnis Tionghoa yang menetap membuat permukiman di dekat pesisir yang merupakan tempat yang strategis dalam perdagangan. Adanya akulturasi budaya terlihat dari bangunan rumah tinggal etnis Tionghoa Peranakan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis morfologi kawasan dan bangunan pada permukiman etnis Tionghoa Peranakan di Desa Pasongsongan dan Mengidentifikasi dan menganalisis tipologi bangunan rumah tinggal Tionghoa Peranakan yang terpengaruh oleh gaya arsitektur Jawa, Cina dan Belanda (Kolonial) baik dari selubung bangunan dan pola ruang bangunan. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan tujuan menggambarkan kondisi kawasan dan bangunan dari segi fisik maupun non fisik. Pendekatan yang dilakukan dengan melihat morfologi perubahan kawasan dan bangunan bedasarkan variabel serta tipologi dari elemen bangunan dengan mengambil 14 rumah tinggal berdasarkan batasan dan kriteria. Pada kasus permukiman Tionghoa Peranakan di Pasongsongan, permukiman terbentuk karena adanya batasan tanah dan hubungannya yang dekat dengan pelabuhan yang menunjang dalam perdagangan dan transportasi saat masa lampau. Faktor kepadatan permukiman yang muncul mengakibatkan kepindahan di suatu tempat yang lebih nyaman dalam penghidupan yang layak. Hal tersebut mengakibatkan adanya morfologi kawasan perkembangan kondisi ketika awal terbentuknya permukiman pesisir, terbentuknya jalan hingga perubahan pencitraan kawasan saat ini. Penyesuaian iklim dan akulturasi mengakibatkan gaya rumah tinggal yang mendapat pengaruh dari Jawa, Cina, dan Belanda (Kolonial). Pengaruh dari Jawa membawa kondisi tersebut terjadi karena adaptasi terhadap budaya agar tidak terjadi ketimpangan dari segi visual dengan bangunan lainnya. Adanya pengaruh Cina terkait pembagian pola ruang yang sesuai dengan perilaku pengguna serta makna di dalamnya. Kajian arsitektur Kolonial (Belanda) terlihat dari selubung bangunan yang beradaptasi dengan iklim tropis yang ada di Desa Pasongsongan. Dari hal tersebut hasil akhir yang didapat dalam penelitian ini bahwa morfologi permukiman etnis Tionghoa peranakan dipengaruhi oleh unsur alam, kebutuhan manusia, aksesibilitas yang terbentuk, tata guna lahan dan kepadatan bangunan. Morfologi dari rumah tinggal terjadi berdasarkan intensitas perubahan besar, sedang dan kecil dilihat dari perubahan organisasi ruang, fungsi ruang, hirarki dan sirkulasi. Tipologi dari bangunan dilihat dari elemen masing-masing bangunan yang beragam dan didapatkan gaya arsitektur Jawa, Cina dan Belanda (Kolonial) yang menjadi ciri khas permukiman etnis Tionghoa Peranakan di desa Pasongsongan.

English Abstract

Pasongsongan is a village located in north coast of Madura, sub-district Pasongsongan, regency of Sumenep. meaning of Pasongsongan is a welcome. Deeper meaning is welcomed King of Sumenep and guests from outside region. Pasongsongan is land administration of King of Sumenep. In Pasongsongan re are a lot of descendant of Tionghoa and has a Chinese nickname kinship. Half blood of Tionghoa in Pasongsongan comes from various kinds of descendant, one of half blood that become object of research is Tionghoa – Palembang, descendant of Keng Pangkeng. ethnic of Tionghoa who settled resident made a habitation near by coast, which is stategic location for trading. existence of culture acculturation has been seen from building of house. purpose of this research is to identify and analyze morphology of region and building in habitation of half blood Tionghoa in Pasongsongan and also to identify and analyze typology of half blood Tionghoa house which has influenced by Javanese, China and Dutch architecture ei r from veil of building or pattern of building space. methodology of this research uses descriptive qualitative to describe condition of region and building from physical side and non-physical as well. approach taken to see morphology of region and building changing based on variables and typology from elements of building by taken 14 house based on limitation and criteria. In case of half blood Tionghoa Habitation in Pasongsongan, Habitation was made because of land limitation and closed relationship with harbor that supported trade and transportation in past. factor of residential density made migration to place that more comfortable and a decent living. Those things resulted morphology of condition development region, started from formation of coast Habitation, formation of road until changing of region imaging. adaptation of climate and acculturation resulted houses that have Javanese, China and Dutch (colonial) influenced. influence from Javanese brought condition of adaptation of culture in order to re is no contradiction from visual side with o r building. influence from China was related with dividing pattern of building space that appropriate with characteristic of owner and meaning inside. influence of Dutch architectural was seen from building that has been adapted with tropical climate in Pasongsongan. From explanation above, final result from this research are morphology of Half blood Tionghoa Habitation was influenced by nature element, basic necessity of human being, accessibility, land usage, density of building. morphology of house occurred based on big, middle and small changing intensity that was seen from changing of space organization, space function, hierarchy and circulation. typology of building was seen from each various building element and resulted of Javanese, China, and Dutch (colonial) architectural style, and those became characteristic of half blood Tionghoa Habitation in Pasongsongan.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/728/CIP/m/041500445
Subjects: 700 The Arts > 728 Residential and related buildings
Divisions: S2/S3 > Magister Arsitektur Lingkungan Binaan, Fakultas Teknik
Depositing User: Samsul Arifin
Date Deposited: 21 Apr 2015 10:02
Last Modified: 19 May 2023 04:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160297
[thumbnail of RESTY LINANDI CIPTA.pdf] Text
RESTY LINANDI CIPTA.pdf

Download (67MB)

Actions (login required)

View Item View Item