Harysakti, Ave (2014) Keberlanjutan Arsitektur Huma Gantung Buntoi di Kalimantan Tengah. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini adalah dalam konteks penggalian potensi Arsitektur Berkelanjutan ( Sustainable Architecture ) dengan menggunakan pendekatan Eco-Cultural yang menurut Guy et al (2001:141) bahwa Arsitektur Berkelanjutan dapat dipelajari melalui Arsitektur Vernakular. Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi dan analisis dari Karakteristik Fisik Bangunan Huma Gantung Buntoi dengan menggunakan teknik SMART ( Simple Multi Attribute Rating Technique ) yang dikembangkan oleh Edwards et al (1994) untuk mengetahui bahwa Huma Gantung (Rumah Tinggi) Buntoi tergolong dalam Arsitektur Vernakular ataukah Arsitektur Tradisional. Selanjutnya menurut Philip (2001:3), Keberlanjutan Arsitektur Vernakular/Tradisional mengandung 3 (tiga) dimensi yang dapat dicermati sebagai preseden dalam desain arsitektur kontemporer, yaitu Citra Visual, Tanggap Iklim, dan Tradisi Membangun. Disebabkan penelitian ini beranjak dari Karakter Fisik Bangunan yang didalamnya terkandung analisis Sistem Spasial, Sistem Fisik, dan Sistem Stilistik, maka digunakan metode Triangulasi yaitu memadukan penelitian Kualitatif dan Kuantitatif untuk menjawab rumusan masalah pada tesis ini. 3 (tiga) dimensi Keberlanjutan Arsitektur Vernakular/Tradisional pada tesis ini dianalisis menggunakan Analisa Faktor untuk mengetahui persentase faktor-faktor yang dikandung oleh setiap dimensi yang diteliti. Untuk itu digunakan kuesioner yang disebarkan pada responden yang bermukim disekitar Huma Gantung Buntoi ini. Setelah diketahui nilai rata-rata dari setiap faktor dalam setiap dimensi keberlanjutan, maka digunakan aplikasi RAPAVS ( Rapid Appraisal Architecture Vernacular Sustainability ) yang dimodifikasi penulis dari aplikasi RAP-FISH (http://www.rapfish.org). Aplikasi RAPAVS ini merupakan aplikasi yang menggunakan teknik Multi Dimensional Scaling (MDS) sehingga mampu untuk menampilkan kontribusi secara ordinal (peringkat) dari dimensi Citra Visual, dimensi Tanggap Iklim, dan dimensi Tradisi Membangun terhadap Keberlanjutan Arsitektur Vernakular/Tradisional yang ingin diketahui tingkat keberlanjutannya serta faktor-faktor yang dominan mempengaruhi keberlanjutan obyek yang diteliti. Berdasarkan analisis SMART dapat diketahui bahwa Karakter Fisik Huma Gantung Buntoi adalah Arsitektur Vernakular. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa teori dari Guy et al (2001:141) adalah benar, dimana pembelajaran Arsitektur Berkelanjutan dapat diperoleh dari Arsitektur Vernakular. Hasil ini didapat setelah menilai faktor-faktor dari ketiga dimensi yang diutarakan oleh Philip (2001:3) ditemukan kearifan-kearifan berkelanjutan seperti: bangunannya tanggap terhadap iklim setempat, penggunaan material dan bahan bangunan lokal, penggunaan teknologi lokal, dan hemat energi. Dari aplikasi RAPAVS ditemukan pula hasil bahwa tingkat keberlanjutan tradisi Arsitektur Vernakular pada Huma Gantung Buntoi adalah Keberlanjutannya Kurang ( 50%). Dengan tingkat keberlanjutan seperti ini maka Huma Gantung Buntoi di masa depan diprediksi akan punah. Namun dari hasil perhitungan RAPAVS ditemukan pula faktor-faktor pendorong ( Leverage ) yang dominan dapat digunakan untuk pengembangan desain arsitektur kontemporer yang Tanggap Iklim dan memiliki Citra Visual yang khas bersumber dari Karakter Fisik Bangunan Huma Gantung Buntoi saat ini.
English Abstract
This research is in context of Sustainable Architecture potential exploration by using Eco-Cultural approach. Sustainable Architecture according to Guy et al (2001:141) that can be learned from Vernacular Architecture. identification and analysis of Physical Characteristics of Building Huma Gantung Buntoi are using SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique) developed by Edwards et al (1994) to find out which Huma Gantung Buntoi has classified in Vernacular Architecture or Traditional Architecture. Fur rmore, according to Philip (2001:3), Sustainability of Vernacular Architecture/Traditional containing 3 (three) dimensions that can be observed as a precedent in contemporary architectural design: Visual Image, Climate Response, and Building Tradition. This study are from analysis of Physical Character Building that consist Spatial Systems, Physical Systems, and stylistic system. This study are use triangulation method which combines Qualitative and Quantitative research to answer problem formulation of this sis.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/720.095 983/HAR/k/041404016 |
Subjects: | 700 The Arts > 720 Architecture |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 09 Sep 2014 12:07 |
Last Modified: | 09 Sep 2014 12:07 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160283 |
Actions (login required)
View Item |